

Cerita


Cinta Diujung Rindu
Nayara, mahasiswi semester akhir yang taat dan berhati lembut, tak pernah menyangka hidupnya berubah drastis sejak bertemu Yoon seorang mahasiswa kedokteran berdarah campuran Korea Selatan Belgia yang rupawan, hangat, tapi tak mengenal Tuhan yang sama. Pertemuan singkat di sebuah konser menjelma menjadi perjalanan batin penuh konflik. Yoon mencintainya tulus, bahkan rela belajar tentang batas dan nilai yang Nayara pegang. Namun, Nayara selalu membatasi hatinya. Bukan karena tidak merasa, tapi karena sadar: cinta tak cukup kalau arah sujud tak sejalan. Mereka berjalan berdampingan, tapi tak pernah benar-benar menyatu. Di balik setiap tawa, ada air mata. Di balik setiap tatap, ada dinding keyakinan. Sampai akhirnya, keduanya harus memilih: mempertahankan rasa atau merelakan demi iman. Apakah cinta mereka akan menemukan jalan? Atau justru harus berhenti di ujung rindu, saat iman tak bisa diajak kompromi? "Kita saling mencinta, tapi bukan untuk saling menggugurkan iman.”


Dicampakkan Tunangan Dinikahi Preman
Hari yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan justru berubah menjadi mimpi buruk bagi Kia. Di hari akad nikahnya, Shabir pria yang telah ia cintai selama lima tahun membatalkan pernikahan mereka. Alasannya bukan karena rasa dan cinta yang pudar, melainkan tekanan dari kedua orang tuanya yang menolak Kia lantaran statusnya sebagai anak dari seorang perempuan penghibur. Patah hati, malu, dan terbuang dari rumah, Kia dihadapkan pada keputusan mengejutkan. Demi menjaga nama baik keluarga, Bu Tia mama tiri yang selama ini ia kira ibu kandung memaksanya menikah dengan pria acak, siapa saja asal Kia segera pergi dari rumah dan malam itu mendapatkan pria yang penampilannya urakan bak preman gaul bernama Arian Altaf Dirgantara.