Pustaka
Bahasa Indonesia

Your Body Is My Satifaction

31.0K · Tamat
Hes_Re
33
Bab
56.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Bercerita tentang ke Brutalan seorang lelaki dalam SEX, melampiaskan amarahnya kepada wanita cantik yang akan ia buat bertekuk lutut di hadapannya dan berniat menjual tubuhnya sebagai model majalah dewasa. (W.A.R.N.I.N.G) CERITA MENGANDUNG UNSUR KEKASARAN DAN KEKERASAN.YANG MASIH ANAK-ANAK HARAP MENYINGKIR.....

One-night StandWanita CantikRomansaSweetRevengeSalah PahamFlash MarriageMenyedihkanDewasaBaper

Part 1

Di derasnya hujan malam ini seorang perempuan berlari dengan sekencang mungkin rambutnya yang panjang basah menjuntai, kakinya yang linu karena terus berlari membuat ia terjatuh terjungkir di trotoar kasar itu.

4 orang lelaki turun dari mobil nya dan membopong tubuh gadis yang terjatuh dari trotoar tersebut walau gadis itu menolak dan sedikit merontah, namun apalah daya 4 banding 1 tidak akan ada tandingannya.

Gadis itu memundurkan tubuhnya berusaha agar terlepas dari jeratan tangan-tangan kekar itu, namun satu tangan telah menjambak rambut nya sangat sakit mencondongkan wajahnya ke depan sehingga buliran air hujan kini bisa masuk ke dalam hidung dan mulut.

"Aaakkhhh," hanya suara itu yang mampu keluar.

Keempat lelaki itu memasukan tubuh ringan itu di dalam mobil, menghempitnya serapat mungkin agar tidak bergerak sesuai tingkah nya.

"Diam atau tubuhmu habis kucincang," mengeluarkan silet tajam dan di tekankan pada payudaranya yang menjeplak akibat terkena hujan.

Ia hanya mengangguk tanda mengerti walau ada air mata yang keluar dari matanya.

Mobil hitam kini telah sampai di sebuah Basecamp ketiga lelaki itu keluar secara bersamaan lain dengan satu lelaki yang keluar dengan menggeret gadis itu dengan Jambakan di rambutnya.

Mereka memasuki sebuah ruangan disana sudah ada pria berparas tampan dan sudah berdiri dan menatap gadis itu penuh emosi.

Lelaki yang menyeret dan menjambak nya mengantarkan gadis itu di hadapan Larry.

Ia memegang kedua lengan gadis itu mencondongkan ke depan kemudian satu lelaki maju dan menaikan dagunya hingga tubuh fusya benar-benar terkunci di buat nya.

Larry mendekati wajah gadis itu tangannya bermain di pipinya lalu menampar nya dengan keras sehingga anak buahnya nya kewalahan menahan agar tubuh yang ia pegang tidak jatuh ke lantai.

Pipinya menjadi merah  akibat tamparan kasar itu wajahnya hanya memalingkan nya ketika ia berusaha mencoba menyentuh nya untuk kedua kali.

"Tatap mataku," teriak Larry meraih dagunya.

Jika tadi yang ia tampar adalah pipi sebelah kanan lain saat ini pria itu beralih menekan rahang gadis itu, tangan kanannya mengangkat pertanda siap menghajar nya untuk kedua kali.

Tanpa menunggu lama ia melayangkan tamparan lagi di sebelah kiri membuat tubuh gadis itu benar-benar ambruk di lantai dengan sisa-sisa darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Cobalah untuk melarikan diri sekali lagi, bukan tamparan yang akan aku gunakan untuk memukul mu, tapi tinju yang akan menerobos ulu hatimu," kakinya menginjak pergelangan tangannya.

Gadis itu hanya meringis kesakitan menahan nya.

Larry pergi meninggalkan ruangan itu diikuti keempat anak buahnya.

Setelah beberapa menit Larry meninggalkan gadis itu dan membiarkan nya merungsut ke bawah lantai, kini ia datang dan membawa 1 nampan berisi makanan dan segelas susu.

Larry menaruh nampan itu di atas nakas dan mengendong tubuhnya di kasur, rambutnya berantakan bajunya sangat kacau namun entah mengapa gadis satu ini mau di apakan pesona kecantikan nya tidak akan hilang, "bangun," bisiknya.

Ia melepas semua pakaian yang di kenakan gadis itu membukanya dengan cara merobek melepas semua BH dan CD miliknya hingga benar-benar bugil di hadapannya.

Lelaki itu mengendong nya untuk masuk ke dalam bath up memandikan nya dengan mengusap kan sabun di dadanya dan sesekali jari nya mengocok vagina itu.

"Bangunlah atau aku buat dirimu habis malam ini," ia tidak memasukan jarinya melainkan hanya mengocoknya dan menyentil kecil disana.

Gadis itu membuka matanya "eennghh,"

Larry tersenyum, ia mengambil shampo dan di usapkan di rambut panjang itu, "baguslah kau sudah bangun,"

Ia memyampingkan tangan  Fusya kiri dan kanan ke bawah pinggul, pergelangan tangan Larry mengangkat leher belakang gadis itu untuk menahan nya agar tidak terjatuh di dalam air, "kenapa dadamu semakin besar padahal aku belum mengambil keperawanan mu,"

Larry menekan dada itu ke bawah dengan telapak tangannya hingga tubuh gadis itu tertatap bath up, ia menekan bukan meremas, "ayok menjerit lah, aku ingin mendengar nya Fusya,"

Gadis itu menahan sakit ketika punggungnya tertatap bath up ditambah tekanan tangan lelaki itu di dadanya yang sangat menekan kedalam seperti ingin melubangi dadanya saja.

Wajahnya menyembunyikan jeratan jeratan sakit, berusaha sebisa mungkin agar tidak menjerit.

Larry mengangkat tubuh putih mulus itu dan menggendong nya di depan wastafel.

Mendudukan nya di lubang wastafel melebarkan pahanya memperlihatkan vagina yang baru saja ia cuci dengan mudah.

Ia mengambil gelang karet lalu di setipkan tepat di tengah-tengah kewanitaan, "aaahhhh," tubuh nya bergoyang.

"Nice, menjerit lah lebih keras," membuang gelang karet itu.

Dibelakang kaca terlihat punggung gadis itu memerah akibat benturan nya dengan kran air.

Larry segera mengajaknya berdiri mencium bibirnya dengan kasar "sebenarnya aku ingin memprawanimu hari ini, namun tidak, akan aku fikirkan cara yang lebih ekstrim, jadi siapkan rintihan panjang mu itu hanya untuk ku Fusya,"

Fusya hanya diam tak bergeming sakit akibat tamparan nya masih begitu membekas.

Larry menangkup pipi itu melihat bekas tamparan yang ia sebabkan ia menjilat nya dengan nafsu, "maaf sayang,"