Bab 14 Kecelakaan Enam Tahun Lalu
Di dalam kantor, Lancelot mengetuk jari telunjuknya di atas meja secara berirama.
Dia seolah sedang menunggu sesuatu.
Sekitar lima menit kemudian, Asisten Roger masuk, "Tuan, meskipun ada beberapa kesulitan, tapi aku menemukan rekamannya."
Pria itu perlahan mendongak, "Kesulitan apa?"
"CCTV di Jalan Y telah ditimpa dan karena waktunya lama maka videonya sulit ditemukan, lalu ada seorang teknisi komputer yang mengatakan dia mempunyai rekamannya. Dia bilang, kecelakaan mobil enam tahun yang lalu merupakan kasus besar jadi dia menyimpan videonya dan dia memberikannya padaku begitu tahu aku sedang mencarinya."
Setelah mengatakannya, Asisten Roger melihat tuan dengan hati-hati, "Mobil nona Nydia memang ditabrak oleh mobil berwarna biru, apakah Anda ingin melihatnya?"
Enam tahun yang lalu, Calista mengemudikan mobil Audi biru.
"Tidak perlu." Ekspresi Lancelot terlihat datar dan memberikan perintah. "Berikan barangnya padaku, lalu suruh orang itu jangan bicara sembarangan."
"Baik."
Asisten Roger sudah lama ikut dengan Lancelot, jadi tentu saja dirinya mengerti apa maksud Lancelot. Tuan tidak ingin mengungkapkan kasus ini dan tidak ingin mantan istrinya di penjara.
Lancelot melihat pena di tangan sambil merenung.
Tidak lama kemudian, dia mengambil jaket dan kembali ke kediaman Keluarga Sulistio.
Dia baru tiba dan mendengar suara canda tawa dari dalam.
Tidak tahu hal lucu apa yang Mayda bicarakan kepada Nydia. Suasananya sangat harmonis, bahkan Elton yang biasanya nakal duduk diam sambil memainkan ponselnya.
Mayda melihat ke pintu dan segera bangkit, "Lancelot sudah pulang ya."
Nydia juga ikut berdiri, dirinya terlihat lembut dan bermartabat.
Lancelot mengangguk dan memberikan jaket kepada pembantu, "Kalian sedang membicarakan hal apa, kenapa begitu senang?"
Nydia melihat Mayda dan tersenyum, "Bibi menceritakan masa kecilmu dan aku merasa tertarik mendengarnya."
Mayda pura-pura marah, "Nydia, kenapa memanggilku bibi? Kamu adalah calon menantuku, sudah sepantasnya memanggilku ibu."
Wajah Nydia memerah dan melihat pria itu dengan malu, "Masih terlalu dini."
"Kita semua satu keluarga, tidak perlu malu. Benarkan Lancelot?" Mayda sengaja menggoda mereka berdua. Bahkan Elton yang ada di samping juga ikut bicara, "Aku juga tidak boleh memanggilmu kak Nydia lagi, aku akan memanggilmu kakak ipar!"
Wajah Nydia semakin merah.
Lancelot menghela napas, "Ibu, kalian jangan menggoda Nydia lagi, dia pemalu."
Mayda tertawa, "Lihatlah, kalian masih belum menikah tapi kamu sudah membelanya. Sudahlah, aku tidak ingin mengganggu kalian berdua. Ibu mau keluar mengobrol dengan teman-temanku."
Elton tertawa sambil mengedipkan matanya, "Kakak, aku juga tidak mau menjadi pengganggu."
Mereka pergi meninggalkan kedua orang itu.
Nydia maju ke depan dan memegang tangan pria itu sambil berkata, "Lancelot, akhir-akhir ini ayahku selalu menanyakan masalah kecelakaan mobil. Apakah kamu mengatakan sesuatu padanya?"
Lancelot menggelengkan kepalanya, "Tidak."
"Ayahku sepertinya tahu kalau kecelakaan ini ada hubungannya dengan Calista, tapi aku tidak pernah memberitahunya. Aneh sekali." Dia berhenti sejenak, kemudian menghela napas. "Aku sudah memaafkan nona Calista dan tidak ingin memperpanjang masalah ini."
"Kamu tidak membencinya?"
"Tidak, dia sangat kasihan. Dia pasti sangat mencintaimu sehingga melakukan perbuatan segila itu." Nydia terlihat seperti orang yang sangat baik dan pengertian, sehingga orang merasa damai melihatnya.
Lancelot mengelus rambutnya dan matanya terlihat dalam, "Nydia, kamu sangat baik. Kamu juga seperti ini saat kuliah. Aku ingat di dalam suratmu waktu itu, kamu bilang pernah menyelamatkan seekor tikus dan memeliharanya di atas ranjang dan ayahmu sangat marah melihatnya."
Saat mengatakan ini, dia tersenyum, "Sangat menarik."
Senyum Nydia membeku, tapi segera berubah, "Untuk apa mengungkit masa lalu kelam itu. Oh ya, Elton bilang nyonya besar kurang sehat, jadi aku ingin pergi menjenguknya."
Saat memikirkan kedinginan nenek padanya, Lancelot diam sejenak lalu berkata, "Aku akan membawamu ke sana besok."
"Baik."
Setelah pria itu naik ke lantai atas, Nydia mengeluarkan ponselnya dan menelepon sebuah nomor, "Bagaimana?"
"Nona besar, semuanya sudah beres. Apa yang harus dilakukan selanjutnya?"
"Sehari sebelum pesta, aku ingin melihat trending topik."
"Baik."
