Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1 Ketidakpedulian Suami

Bulan Desember di Kota H tahun ini lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya.

Calista Winata meringkuk di sofa tanpa ekspresi, suara omelan Mayda Lawanto ibu mertuanya terdengar dari lantai satu.

"Calista, dasar perempuan mandul! Kenapa kamu masih belum masak? Kamu mau membuatku dan Elton mati kelaparan?"

Dia telah menikah enam tahun dengan Lancelot Sulistio, ibu mertuanya terus memakinya dengan sebutan perempuan mandul.

Namun, tidak ada yang tahu kalau suaminya tidak pernah menyentuhnya sama sekali.

"Cepat turun, rapikan tas sekolahku. Aku sudah mau berangkat ke sekolah!" Seorang anak remaja berkata.

Elton Sulistio adalah adik Lancelot. Dia adalah iblis kecil yang sering merundung Calista juga.

Menurutnya, kakak ipar ini sangat mudah ditindas.

Calista turun ke lantai satu, memasak, menyiapkan tas sekolah dan bekal adik iparnya tanpa ekspresi.

"Ibu, makanannya sudah siap!"

Mayda emosi ketika melihat wajah Calista yang seperti mayat hidup. Dia meletakkan gelasnya di meja dengan kencang, "Calista, berani sekali kamu ya. Kamu pakai uang putraku, tinggal di rumah putraku, berani sekali kamu bermuka masam denganku. Percaya atau tidak, aku akan menelepon Lancelot dan menyuruhnya menceraikanmu!"

Tangan Calista bergetar, lalu menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tersenyum, "Ibu, aku tidak seperti itu."

Mayda tidak percaya dan berkata sinis, "Calista, jangan pikir kamu sudah bisa duduk tenang di posisi nyonya Lancelot karena adanya dukungan nyonya besar. Kamu tidak ada apa-apanya di depan Nydia!"

Ketika mendengar nama wanita itu, wajah Calista memucat.

Elton bisa melihat perubahan ekspresinya sehingga berkata sambil tersenyum, "Apakah kamu masih belum tahu? Kak Nydia akan keluar dari rumah sakit. Kakakku akan membawanya untuk tinggal bersama kita."

Kelopak mata Calista berkedut dan tangan yang sedang menata piring bergetar.

Mayda jengkel melihat tampang sedih Calista. Dia mendengus dan menggoyangkan tangannya dengan kesal, "Jangan berdiri di depanku! Kamu membuatku tidak nafsu makan, cepat pergi!"

Calista langsung berbalik dan naik ke lantai atas, lalu kembali meringkuk di dalam sofa lagi.

Sore menjelang malam, sebuah mobil Maybach berhenti di depan pintu.

Calista segera bangkit dari sofa, berlari ke balkon dan melihat ke bawah.

Seorang pria tinggi berjas keluar dari mobil, wajahnya tampan dengan aura yang luar biasa, dia bahkan lebih tampan dari artis.

Pria itu seolah bisa merasakan ada yang melihatnya sehingga mendongak dan bertatapan mata dengan Calista.

Matanya dingin dan tidak berperasaan.

Calista sudah terbiasa dengan tatapan seperti ini. Sudut mulutnya bergerak dan tidak ada senyuman di wajahnya.

Setelah Lancelot masuk ke kamar, Calista menyiapkan air mandi untuknya seperti biasa, "Suamiku, nenek telah pergi ke kuil Buddha selama hampir sebulan. Sore tadi, nenek telepon dan mengatakan dia telah meminta jimat pelindung untukmu ..."

"Ada yang ingin aku katakan padamu." Lancelot berkata kepada Calista yang sedang sibuk.

Calista berpaling.

Ketidakpedulian dan rasa asing terlihat di mata Lancelot, tapi tidak ada kehangatan.

Bibir tipisnya bergerak dan dia berkata dengan suara yang dalam, "Nydia akan kembali, kamu pindah keluar besok."

Hati Calista menjadi dingin.

Ternyata apa yang dikatakan Elton benar.

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" Suaranya sangat pelan, seperti awan asap berkabut.

Lancelot mengerutkan keningnya.

Ini adalah pertama kali wanita yang selalu patuh ini melawannya.

Suara Lancelot terdengar dingin, "Jangan lupa bagaimana kamu menikah denganku enam tahun yang lalu."

Bagaimana mungkin Calista bisa lupa?

Waktu itu, Nydia Kusnadi mengalami kecelakaan mobil, Calista yang menelepon mobil ambulans dan mendonorkan darah rhesus negatif yang langka. Lancelot berjanji akan mengabulkan satu permintaannya untuk berterima kasih padanya.

Saat itu, Calista menyebutkan permintaan untuk menikah dengan Lancelot.

Dia sudah jatuh cinta pada Lancelot saat pertama kali melihatnya sewaktu SMA.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel