Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 17 Pandangan Yang Berbeda

Bab 17 Pandangan Yang Berbeda

Tubuh Permaisuri juga gemetar dalam sekejap, dalam tatapannya seperti ada api membara, membuat orang tidak berani melihatnya, dia menunjuk tabib istana dan berteriak: "Aku tidak peduli kalian menggunakan cara apa, kalian harus menyelamatkan Pangeran Liang!"

"Iya, iya!" Tabib istana terkejut, kemudian berbalik badan menyuruh orang ke Rumah Sakit Kerajaan untuk mencari seorang ahli.

Semua tabib istana sudah datang bahkan Kepala Tabib datang kesana.

Situasi dalam istana sangat kacau. Permaisuri duduk dikursi master, keanggunan yang biasanya terlihat di wajahnya, sudah digantikan dengan ketakutan, ia membaca sutra sambil memegangi Tasbih Buddha, tapi hatinya tidak bisa tenang, mata terus melihat ke arah tempat tidur.

Putra Mahkota juga berada di sampingnya, namun ekspresinya jauh lebih santai dibandingkan dengan segerombolan orang yang panik di ruangan itu.

Seolah-olah yang berbaring di sana bukanlah kakaknya.

Ekspresi Kepala Tabib sangat serius, mereka tidak bisa memberikan obat untuk diminum Pangeran Liang, pernapasan Pangeran juga masih belum stabil.

Dalam kondisi seperti ini, jika mereka tidak mengatasi masalah pernafasannya, maka nyawa Pangeran Liang akan terancam.

Satu-satunya cara yang paling efektif saat ini adalah dengan menggunakan teknik jarum, mereka bisa membuka jalur pernapasannya dengan teknik akupuntur, meskipun tidak bisa menyelamatkan Pangeran Liang, tapi bisa setidaknya ini bisa melancarkan pernapasannya dan mengurangi bahaya yang mengancam nyawanya.

Tapi di dalam Rumah Sakit Kerajaan tidak ada yang pandai dalam bidang akupuntur, satu-satunya yang pernah menyelidiki ini hanya Kepala Tabib.

Dan keputusan terakhir juga berada di tangan Kepala Tabib .

Kepala Tabib melihat ke arah Permaisuri yang sedang memutar Tasbih Buddha, ia kemudian berlutut, "Permaisuri, sekarang satu-satunya cara menolong Pangeran Liang adalah dengan teknik akupuntur."

"Akupuntur?" Permaisuri kaget, kemudian teringat dengan perkataan Xia Zi An .

Dia bergegas meletakkan Tasbih Buddhanya, lalu menatap Kepala Tabib , "Kamu yakin dengan teknik akupuntur ini?"

Ekspresi Kepala Tabib juga menjadi binggung, "Sebenarnya tidak begitu yakin, tapi ini adalah satu-satunya cara."

Permaisuri menjadi kecewa, "Hari itu, saat aku bertanya padamu tentang teknik akupuntur, kamu mengatakan bahwa teknik ini memiliki resiko yang tinggi, jika terjadi kesalahan sedikit saja, nyawa Pangeran Liang bisa terancam, bukankah begitu?"

Kepala Tabib berkata: "Jika kita menggunakan teknik ini, tentu saja ada resiko yang harus kita hadapi, tapi jika orang yang melakukan teknik akupuntur ini adalah seorang ahli, teknik ini bisa meringakan situasi Yang Mulia Pangeran Liang. Waktu itu aku hanya bisa menjawab begini, karena sampai sekarang akubelum menemukan tabib yang pintar dalam bidang akupuntur, hanya saja teori akupuntur itu memang masuk akal dan bisa dilaksanakan, sayangnya aku tidak tahu dimana aku bisa mencari tabib yang menguasai akupuntur."

Dia mendadak menengadahkan kepala dan berkata, "Permaisuri, siapa orang yang waktu itu menjelaskan teori akupuntur itu? Walaupun dia tidak mengerti bidang akupuntur, mungkin dia mengenal orang hebat yang menguasai bidang itu."

Permaisuri teringat pada Xia Zi An. Xia Zi An hanyalah seorang wanita biasa, ia tidak mungkin menguasai bidang akupuntur, namun saat itu ia menjelaskan teori akupuntur ini dengan sangat lancar, apakah jangan-jangan ia mengenal orang yang ahli dalam bidang akupuntur ini?

Tidak, tidak, seharusnya tidak mungkin, karena Xia Zi An dan Yuan Shi terus berada di dalam Kediaman Perdana Menteri, mereka tidak pernah keluar dan Perdana Menteri Xia tidak akan mengizinkan mereka berkumpul dengan orang lain, dia tidak mungkin mengenal dengan orang menguasai bidang ini, bukan?

Seorang tabib istana mendengar perkataan Kepala Tabib , kemudian ke depan berkata: "Permaisuri, Xia Zi An tidak mungkin mengenal orang yang ahli dalam bidang ini, apa lagi menguasai bidang ini! Seorang wanita bagaimana mungkin mengerti teknik akupuntur? Mungkin ia hanya mengerti beberapa kata dalam bidang akupuntur saja, mungkin dia membaca tentang ini dari buku sejarah tidak resmi atau buku kedokteran yang ditulis tabib rakyat, dan kemudian mengatakan teori ini kepada Permaisuri. Tabib terbaik di dunia, hanya ada di dalam istana ini."

Tabib istana ini bermarga Liu, ia juga merupakan tabib istana yang menyelamatkan Pangeran Liang saat dia kambuh. Saat ini ia telah diangkat menjadi Kepala Tabib Kerajaan.

Hari itu, teori akupuntur yang dikatakan Zi An membuat tabib itu tidak menyukai Zi An , karena dia berani-beraninya menmberi nasihat kepada tabib istana, benar-benar tidak tahu diri.

Permaisuri menatap Tabib Liu, merasa perkataannya sangat masuk akal, saat ingin bicara, Putra Mahkota yang berada di samping tiba-tiba berkata, "Tabib Liu, kamu mengatakan Xia Zi An pernah membicarakan teori akupuntur itu?"

Tabib Liu berkata: "Putra Mahkota, Xia Zi An tidak menguasai ilmu kedokteran, tapi apa yang dia katakan, memang masuk akal dan bisa dilakukan, tapi teknik ini sangat sulit dilakukan, jika terjadi kesalahan kecil saja, ini bisa membahayakan nyawa seseorang. Perkataannya memang masuk akal, tapi sulit dipercaya."

Putra Mahkota menatap Kepala Tabib , "Tadi kamu mengatakan satu-satunya cara adalah dengan menggunakan teknik akupuntur?"

Kepala Tabib mengatakan: "Tenggorokan Pangeran Liang tersumbat sehingga saluran pernapasannya terganggu, ditambah saat ini ia tidak bisa meminum obat, jadi selain menggunakan teknik akupuntur, tidak ada cara lain lagi."

Putra Mahkota mengangguk sekali, kemudian berkata pada Permaisuri: "Ibu, dengan kondisi kakak saat ini, kita tidak memiliki pilihan lain, kita hanya bisa menggunakan teknik akupuntur. Meskipun ada resikonya, tapi jika kita tidak menggunakan cara ini, maka kakak akan meninggal, lebih baik kamu memanggil Xia Zi An untuk datang ke istana, itu adalah hal baik jika ia menguasai ilmu kedokteran, dan jika tidak , kita bisa bertanya padanya tentang siapa yang menjelaskan teori itu padanya, dan menemukan seorang ahli yang bisa menolong kakak."

Permaisuri tidak menyangka Putra Mahkota bisa mengatakan kata ini. Meskipun mereka biasanya selalu bertengkar, tapi bagaimanapun, mereka adalah kakak-beradik,mereka tetap saja saling menyayangi.

Dia dengan terharu berkata, "Qiaoer, ibu merasa sangat senang kamu bisa mengatakan ini, ternyata kamu masih peduli terhadap kakakmu."

Putra Mahkota dengan ekspresi sedih berkata, "Ibu, kakak menjadi cacat seperti ini juga karena diriku, jika bukan karena menolongku, dia juga tidak akan menjadi cacat seperti ini, dalam hatiku, aku sangat berterima kasih padanya, hanya saja karena merasa bersalah, aku tidak bisa menghadapinya, lama kelamaan, hatiku menjadi membencinya, sekarang jika memikirkan sikapku kepada kakak selama ini, aku merasa sangat menyesal, sekarang ayah terbaring di atas kasur, hanya tinggal menunggu ajal-nya, kakak juga seperti ini, jika aku tidak peduli padanya, siapa yang bisa kakak dan ibu harapkan?"

Permaisuri memegang erat tangannya, dalam hatnya,ii sangat senang, tapi juga sedih, senang karena mereka akhirnya saling memaafkan, sedih karena Xiner masih dalam keadaan parah dan belum tentu bisa diselamatkan.

Dia harus teliti, apalagi ini berhubungan dengan nyawa Xiner.

Ia terdiam sejenak, lalu akhirnya mengambil sebuah keputusan, "Segera mengundang Raja Shezheng masuk ke dalam istana."

Suaminya saat ini sedang sakit parah, ia tidak mengizinkan siapapun untuk membesuknya, tapi dia pernah mengatakan, jika ada keputusan besar yang harus diambil, ia harus bertanya pada Raja Shezheng, Murong Jie.

Meskipun Permaisuri tidak ingin bertemu dengan Murong Jie, tapi mau tidak mau, ia harus menyuruh orang untuk mengundang Murong Jie datang ke istana untuk memberikan pendapatnya.

Karena jika ia mengambil keputusan yang salah, selain kehilangan putranya, ia juga akan terlibat masalah.

Orang di dalam istana bergegas mengundang Raja Shezheng ke istana mereka.

Kepala Tabib dengan ragu berkata: "Permaisuri, kondisi Yang Mulia Pangeran Liang sangat keritis, walau Permaisuri mengundang Raja Shezheng untuk datang, itu juga tidak bisa merubah kondisinya saat ini."

Permaisuri menengadahkan kepala, "Jadi apa kalian memiliki ide lain? Kalian tidak mahir dalam bidang akupuntur, tentu saja harus ada seseorang yang mengambil keputusan."

Tabib Liu bergegas berlutut dan berkata: "Permaisuri, aku pernah mempelajari teknik akupuntur, meskipun tidak mahir, tapi aku bisa membantu untuk meringankan penyakit Yang Mulia Pangeran Liang."

Mendengar ini, ekspresi Kepala Tabib menjadi kaget, "Tabib Liu tidak boleh memaksa seperti ini, masalah ini berkaitan dengan nyawa Yang Mulia Pangeran Liang, kamu belum mahir dalam teknik akupuntur, jadi kamu tidak boleh menggunakannya."

Semenjak Tabib Liu diangkat menjadi Kepala Tabib kerajaan, dalam hatinya, ia sudah berniat ingin mengusir Kepala Tabib ini, meskipun hari itu dia memarahi Xia Zi An , tapi setelah pulang, dia juga memikirkan apa yang dikatakan Xia Zi An lalu memeriksa buku kedokteran. Setelah itu, ia baru tahu bahwa apa yang dikatakan Xia Zi An benar-benar masuk akal.

Ia memang tidak mahir dalam teknik akupuntur, ia tidak bisa melakukan menusuk dan mengeluarkan darah layaknya seorang ahli akupuntur, tapi ia bisa meringankan masalah pernafasan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel