Pustaka
Bahasa Indonesia

The Marquess' Promise

37.0K · Ongoing
Viellaris Morgen
41
Bab
240
View
9.0
Rating

Ringkasan

(Easter Series 2) Tristan Gale Raven diperintahkan oleh kaisar dan Pangeran Ein untuk kembali ke wilayah kekuasaannya, Knightdale. Tempat terakhir yang ingin ia datangi seandainya sudah tidak ada lagi tempat untuknya di Ibukota. Karena perintah pangeran yang tidak bisa Tristan bantah, ia akhirnya kembali ke Knightdale dengan membawa jabatan sebagai Marquess Knightdale. Padahal sejak kecil ia benci dengan gelar itu dan orang yang ingin ia mewarisinya. Namun, setelah sampai di Knightdale Tristan malah menemui seorang gadis berdiri di depan kastelnya. Gadis yang menagih janji ingin menjadi Marchioness Knightdale. Di sisi lain, Tuan Putri Liliane yang tidak pernah meninggalkan istana malah menyusul Tristan ke Knightdale. Lalu jadi sasaran empuk untuk musuh Tristan yang tak diketahui. Tristan yang bersumpah tidak ingin menikah dibuat tidak karuan. Jadi, pada siapa Tristan harus menepati janjinya?

One-night StandSupernaturalactionCinta Pada Pandangan PertamaFantasiTuan MudaRomansapendekarDewasaZaman Kuno

Prolog

“Bagaimana?” tanya Charael setelah Tristan keluar dari ruang singgasana. Hari ini mereka berdua sudah dipanggil oleh kaisar dan pangeran bersamaan. Kemarin Carry, hari ini mereka berdua.

“Aku diminta untuk kembali ke Knightdale,” jawab Tristan sekenanya. Karena memang itulah yang diperintahkan.

Baik Tristan atau Charael diminta untuk libur dan kembali ke wilayah masing-masing. Ke mana saja asalkan tidak di Ibukota. Beruntung sekali Carry yang bisa tetap berada di Ibukota karena keluarga Servant tidak perlu kembali ke Duchy, sebab tempat itu sudah ada yang mengurus.

Berbeda dengan Tristan. Sekarang Knightdale tidak punya penguasa. Ia adalah pewaris tunggal wilayah itu setelah ayahnya wafat. Tristan benci sekali mengingatnya, tetapi ia tidak bisa mengabaikan bahwa gelar marquess itu sudah dikembalikan oleh kaisar beberapa menit yang lalu.

“Jadi, kau akan kembali ke sana?”

Tristan menggenggam erat gulungan yang diberikan oleh pangeran. Itu surat legal yang menyatakan bahwa gelar marquess sudah sah jadi milik Tristan. Padahal selama ini ia menolak dan mengembalikan gelar itu pada kekaisaran karena Tristan tidak menginginkannya. Sekarang malah jadi begini.

“Kapan kau akan meninggalkan Ibukota?” Charael bertanya dengan senyum aneh.

“Malam ini.”

“Ha? Serius? Jadi kau mau pergi diam-diam, ya?”

Tristan melangkah meninggalkan pintu ruangan itu menuju bangunan tempat tinggal kesatria. Kenapa Charael menyebut itu dengan pergi diam-diam? Tidak ada orang yang harus Tristan beritahu sama sekali. Ia tidak perlu memberi pengumuman kalau mau pergi, bukan?