Pustaka
Bahasa Indonesia

Tabib Jenius Istri Si Dewa Perang

1.0M · Ongoing
Kezia Arum
1505
Bab
2.0M
View
9.0
Rating

Ringkasan

Gu Chunuan, seorang dokter jenius top di bidang medis, telah teleportasi ke zaman kuno dan dengan menyedihkan terkena racun yang hanya bisa ditawarkan oleh seorang pria. Untuk menyelamatkan nyawanya, di tengah jalan dia memilih seorang pria tampan yang terluka parah untuk membantunya menawarkan racun. "Hanya tidur bersama saja, kamu juga tidak rugi." Dia berkata dengan percaya diri, dan hampir membuat pria itu pingsan karena marah. Brengsek! Dia adalah Dewa Perang yang bermartabat, justru dinodai oleh seorang wanita, dan yang paling mengesalkan adalah, wanita itu menggeleng-gelengkan kepala sambil memberi komentar, "Ketrampilanmu sangat buruk, perlu ditingkatkan lagi." Bagus, bagus sekali, dendam ini akan diingatnya! Sebuah dekrit pernikahan diturunkan, membuat keduanya menikah, "Bukankah katamu, ketrampilanku sangat buruk? Ayo kita coba lagi!" Menghadapi Dewa Perang yang berjalan semakin dekat, Gu Chunuan menjadi sangat marah. Dia langsung memiliki niat untuk mendua, "Pergi kamu, apanya yang tidak suka wanita, bisa-bisanya aku tertipu olehmu, pisah, kita harus pisah." "Tidak ada gunanya berpisah, kalau kamu berani mendua, aku akan menyingkirkan mereka."

RomansaDokterPengembara WaktuZaman Kuno

Bab 1 Teleportasi Ke Dunia Lain

Sakit, kepala sakit, badan juga sakit, terutama perasaan aneh yang terus menyerang perut bagian bawah Gu Chunuan.

Tubuhnya gemetaran. Sebagai agen elite khusus senior abad 21, sekaligus dokter top dunia, bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya.

Sebelum pikirannya jernih, dia mendengar seseorang sedang berbicara sendiri dan terdengar puas.

"Kakak, jangan salahkan adik, salahkan dirimu yang tidak punya bakat, kebajikan, dan paras cantik, tetapi ditetapkan sebagai Permaisuri Ze sejak kecil hanya karena kamu merupakan Nona Ketiga dari keturunan sah. Kamu tidak pantas mendapatkan pria seelegan dan setampan itu."

"Ibuku sudah memanggil orang-orang dari Kediaman Perdana Menteri ke sini, pria-pria itu juga segera tiba. Tenang saja, obat pemuas gairah Qian Ri Zui dalam tubuhmu akan membuatmu merasa nikmat."

Ingatan asing nan familiar berputar di benaknya. Membuat Gu Chunuan sangat marah dan gusar.

Berani sekali wanita ini menjebaknya.

"Setelah hari ini, jangan berpikir untuk mendapatkan Raja Ze ...."

Srekk....

Gu Chulan, yang masih berbangga diri, pupilnya menyusut dan raut wajahnya berubah. Dia mundur beberapa langkah tanpa sadar.

Gu Chunuan, yang seharusnya tak sadarkan diri karena obat pemuas gairah, berdiri di hadapannya dan menyeringai padanya. Senyumnya seperti Asura dari neraka, membuat orang mengigil.

Entah bagaimana Gu Chunuan bergerak. Kelima jarinya mencengkeram leher Gu Chulan dengan kuat, membuat Gu Chulan tidak dapat meronta.

"Bisakah Raja Ze mendapatkanku masih belum diketahui, tetapi kamu jelas tidak memiliki kesempatan lagi untuk mendapatkannya."

Gu Chunuan mengeluarkan aura dingin dan tampak arogan. Membuat Gu Chulan terkejut.

Kapan jalang ini memiliki aura sekuat ini?

Gu Chulan segera dibuat panik sebab Gu Chunuan mengambil botol Qian Ri Zui lain dari tubuhnya, lalu menuang ke tenggorokannya, tersenyum samar sambil meninggalkan satu kalimat.

"Bagaimana aku berani menikmati barang bagus seperti Qian Ri Zui sendirian?"

"A ... apa yang ingin ... kamu lakukan?"

"Aku ingin melakukan apa yang ingin kamu lakukan."

Jari ramping Gu Chunuan menyentuh titik mati rasa Gu Chulan, dengan anggun melepas cadar dari wajah Gu Chulan lalu memakainya. Dia dengan jijik menyapu Gu Chulan yang panik, kemudian bersembunyi di belakang pilar secepat kilat, menatap dingin beberapa pria besar yang mendekat dengan cabul seraya menggosok tangan mereka.

"Bukankah katanya dia wanita jelek? Kenapa begitu cantik?"

"Persetan, kenapa harus menolak jika dibayar untuk meniduri wanita cantik?"

"Berhenti! Jalang itu baru saja pergi, cepat cari dia! Akulah orang yang membayar kalian, ah .... Jika kalian berani menyentuhku, aku akan menyuruh ibu membunuh kalian!"

Pada malam hari, di sebuah kuil usang, beberapa orang sedang melakukan adegan tak senonoh.

Segerombolan orang segera tiba di luar kuil dipimpin oleh Perdana Menteri Gu.

"Tuan, Nona Ketiga mungkin hanya gegabah sesaat sehingga melarikan diri bersama pelayan. Dia akan kembali setelah pikirannya jernih."

"Ya, meskipun Nona Ketiga ... dia adalah anak yang patuh. Bagaimanapun, dia tidak mungkin berhubungan dengan pelayan ...."

Pintu terbuka, semua orang tercengang. Ekspresi Perdana Menteri Gu tidak bisa diprediksi.

"Tidak tahu malu!"

Raungan marah itu membuat semua orang berlutut.

Pupil mata istrinya yang bermarga Zhang itu mengecil, dia hampir tak percaya.

"Jangan marah, suamiku. Ini pasti salah paham. Lan Er tidak mungkin melakukan hal seperti ini."

Gairah dalam tubuhnya semakin kuat, Gu Chunuan tak ingin berada di sini lebih lama lagi.

Bagaimana mungkin Perdana Menteri Gu, yang sangat mementingkan harga diri, bisa memaafkan putrinya yang tepergok berzina dengan beberapa pria tak jelas.

Selagi situasi kacau, Gu Chunuan pergi dan berusaha menahan gelenyar aneh dalam tubuhnya.

Tidak ada gunanya memikirkan cara mengeluarkan racun sebab cara satu-satunya untuk mengeluarkan racun Qian Ri Zui ini adalah dengan berhubungan intim, atau mati.

Antara mati dan kehilangan sucian, Gu Chunuan tanpa ragu memilih yang kedua.

Di bukit tandus tak berpenghuni, tepat ketika Gu Chunuan hampir putus asa, harapan muncul di depannya.

Tiga orang berpakaian hitam tergeletak di tanah. Dengan analisis berdasarkan karirnya selama bertahun-tahun, orang-orang ini diracuni dan kekuatan internal mereka terkuras habis sehingga tidak dapat bergerak.

Gu Chunuan merasa senang dan segera mendekat, lalu bergumam, "Semuanya jantan. Tuhan membantuku."

Sudut bibir orang, yang berbaring di tanah, berkedut.

Semuanya jantan? Memangnya kami ini hewan?

Tangan ramping Gu Chunuan mengangkat dagu pria berpakaian hitam satu per satu, lalu dia menggeleng dengan ekspresi meremehkan, "Badan bagus, wajah kurang."

"Terlalu kurus, tidak enak disentuh."

"...."

Raut wajah dua pria sebelumnya sangat buruk.

Dari keluarga mana wanita ini? Di mana moralnya?

Ye Jinghan, yang selalu dikenal kejam, saat ini tiba-tiba mengulas senyum. Tatapan geli dan tertarik muncul di mata gelapnya.

Dagunya pun segera diangkat dengan arogan. Mata cerah dan bersinar milik wanita di depannya masuk ke dalam tatapannya.

Dua pasang mata bersitatap, yang satu memakai cadar, yang satu memakai topeng. Keduanya tidak dapat melihat wajah satu sama lain, tetapi mereka saling menilai.

Gu Chunuan melepas topeng hantu Ye Jinghan lalu terpesona.

Ini pria tampan yang elegan dengan alis tebal, tatapan dingin, dan wajah bak pahatan. Tidak bercela sama sekali, seperti mahakarya Tuhan yang paling sempurna.

Entah karena terluka parah atau bukan, wajahnya sedikit pucat. Namun, meski demikian, dia masih menguarkan aura arogan dan dominan, serta keeleganan alami.

Jantung Gu Chunuan berdegup lebih cepat. Pria setampan ini sungguh tak nyata.

Ye Jinghan merasa bangga saat melihat tatapan terpesona di mata Gu Chunuan, tetapi wanita ini tiba-tiba menatap kedua kakinya yang cacat. Kalimat berikutnya membuat dia tertegun, kemudian naik pitam hingga ingin mencekiki Gu Chunuan.

"Kirain sempurna, ternyata bercela. Wajah ini sungguh disayangkan. Baiklah, siapa suruh aku menyukai pria tampan. Paksakan diri saja."

"Tahukah kamu siapa aku?" Pertanyaan Ye Jinghan terdengar mengancam.

Entah sengaja mengabaikan nada peringatan dalam ucapan Ye Jinghan atau tidak, Gu Chunuan tersenyum, "Tahu, alat penawar racunku. Tenang, aku akan memanjakanmu."

Srek....

Dua pria lainnya tercengang. Melihat wajah Gu Chunuan yang merona, mereka merasakan firasat buruk.

Jangan-jangan wanita ini diracuni dan ingin menjadikan Tuan mereka sebagai penawar racun?

Dari mana keberanian wanita ini berasal? Tahukah dia jika Tuan mereka adalah Dewa Perang Negara Ye, yang sangat berkuasa dan kejam? Dia bisa mati mengenaskan dengan hanya satu kalimat dari Tuan.

Dan, tahukah dia jika Tuan mereka paling membenci orang lain menghina kedua kakinya?

Wanita bertubuh kecil ini dengan susah payah dan tidak sabar menyeret Tuan mereka ke semak-semak. Mereka lagi-lagi dibuat tercengang.

Dia benar-benar berani ....