Bab 13 Dia Bisa Berbahasa Negara A
Chelsea menegang, dia pun tidak menyangka tiba-tiba Felix memeluk dirinya.
Ketika dia sadar, dia langsung melepaskan dirinya dari Felix.
Melihat dari sudut pandang Freddy, Chelsea terlihat agak centil.
Dia tidak tahan untuk mengernyitkan keningnya.
Lisa tampaknya secara tidak sengaja mengatakan, "Aku tidak menduga, ternyata dia punya pacar."
Freddy mengalami perasaan aneh yang tak dapat dijelaskan.
Dia menginjak pedal gas di bawah dan melaju dengan cepat.
"Apakah kamu marah?" kata Lisa.
Freddy menyunggingkan bibirnya, "Kengapa aku marah?"
Dia hamil, pasti dia memiliki seorang pria!
Perasaan saat mengetahui bahwa dia memiliki seorang pria berbeda dari perasaan saat melihatnya dengan matanya sendiri, dia hanya merasa tidak nyaman!
Setelah mobilnya berhenti di rumah Lisa, Lisa tidak langsung turun, tetapi dia melihat Freddy, "Apakah kamu tidak ingin mampir?"
Seolah takut akan ditolak, Lisa dengan cepat menambahkan, "Freddy, aku sudah menyiapkan makanan favoritmu---"
"Lisa." Freddy menyelanya. Dia tidak tahu apa yang salah dengannya, pikirannya sedikit kacau. Dia mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut Lisa, "Aku tidak akan mampir hari ini. Beristirahatlah lebih awal."
"Tapi--" Akhirnya Lisa tidak mengatakan apa-apa, dia hanya keluar dari mobil dengan patuh, "Mengemudilah pelan-pelan."
Freddy hanya memberikan jawaban "hmm" dan pergi.
Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tapi saat dia tiba di rumah, Chelsea belum kembali.
Dia membuka kancing kemejanya, "Sejak kapan dia pergi?"
"Tadi siang," Bibi Tani mengambil jas di tangannya, "Apakah kamu ingin makan malam sekarang?"
"Tunggu sebentar." Sekarang dia tidak nafsu makan.
Dia sudah melepas dua kancing kemejanya. Jelas-jelas tidak ketat, tapi dia merasa pengap.
Perasaan aneh ini membuatnya sangat tidak nyaman!
Dia mendorong pintu ruang kerjanya. Catatan yang Chelsea tinggalkan masih berada di meja, dia mengambilnya dan tertawa dingin, "Di sini dia menggunakan tipu muslihat untukku, dan di sana dia bermain-main dengan pria lain, Chelsea, kamu memang hebat."
Dia meremas catatan itu di tangannya.
Chelsea pulang dengan taksi, sebenarnya Felix ingin mengantarnya tapi dia tidak ingin membiarkan Felix tahu hubungannya dengan Freddy, jadi dia menolak.
Hanya ada Bibi Tani di rumah. Chelsea berpikir bahwa Freddy belum pulang, jadi suasana hatinya jauh lebih tenang.
Melihat Chelsea dalam suasana hati yang baik, Bibi Tani bertanya, "apakah ada sesuatu yang menyenangkan?"
Sebenarnya tidak ada, Chelsea tersenyum, "Hanya saja aku merasa saat dia tidak ada di sini, aku lebih bebas."
Bibi Tani, "..."
"Maksudmu, aku mengganggumu?" Sosoknya yang ramping, bersandar di pintu ruang kerja dengan malas, santai dan kata-katanya terdengar menyindir.
Suara ini--
Chelsea berbalik dengan canggung dan melihat pria itu bersandar di pintu yang tampak muram.
Dia, bagaimana bisa dia sudah ada di rumah?
Saat pulang dia tidak melihatnya, Chelsea secara naluriah berpikir dia tidak ada, jadi, dia langsung bicara dan tidak terlalu mempertimbangkan kata-katanya.
"Aku -" Chelsea ingin menjelaskan, tapi Freddy langsung melangkah ke dapur dan meminta Bibi Tani untuk menyiapkan makan malam.
Chelsea duduk di meja dan mencoba untuk mecari cara menjelaskan, tetapi dia tidak dapat menemukan penjelasan yang baik.
Dari awal sampai akhir Freddy sama sekali tidak memandangnya, tapi setelah selesai makan dia berkata, "Ikut aku."
Chelsea meletakkan sumpitnya dan mengikutinya ke ruang kerja.
Freddy duduk di depan meja, meletakkan terjemahan dokumennya di atas meja, meliriknya sekilas, "Apakah kamu bisa berbahasa Negara A?"
Chelsea mengangguk dengan jujur.
Ini membuat Freddy merasa aneh, "Kenapa kamu mempelajari bahasa ini, itu tidak terlalu banyak digunakan di dunia."
Ketika Freddy menyebutkan tempat di mana dia tinggal selama delapan tahun, dia teringat begitu banyak rasa sakit di hatinya.
Hanya saja, rasa sakit ini, tidak ada yang bisa mengerti. Hanya dia sendiri yang tahu betapa menyakitkannya saat itu.
Dan dia tidak ingin menunjukkannya kepada orang luar.
Dia menarik bibirnya, dan tersenyum dengan tenang, "Aku hanya suka mempelajarinya."
Freddy mengernyitkan kening, dia tampaknya menutupi perasaannya dan berusaha terlihat baik-baik saja, kesedihan yang dengan cepat menghilang dibawah mata Chelsea, tidak luput dari pandangannya.
Apa yang dia sembunyikan sebenarnya?
"Kemarilah." Dia berbicara dengan suara rendah.
Hati Chelsea terasa campur aduk. Dia tidak bisa memahami karakter pria ini, tapi sekarang dia harus menghadapinya.
Dengan lembut dia menggerakkan langkah kakinya dan mendekat.
Freddy meletakkan dokumen di depannya, "Karena kamu bisa, terjemahkan dokumen ini dengan baik dan berikan padaku."
Chelsea menundukkan kepalanya dan menemukan sebuah kata Grup Greenwood dicetak di sudut kanan atas dokumen.
Tadi malam, dia hanya fokus menerjemahkan dokumen, dan tidak memperhatikan tanda di sudut kanan atas.
Dia tidak tahan untuk mendongak, "Apakah kalian tidak mendapatkan penerjemah?"
Freddy sedikit mengangkat alisnya.
Chelsea mengambil dokumen itu dan berkata dengan suara rendah, "Aku pergi ke perusahaan mu untuk melamar pekerjaan sebagai penerjemah. Awalnya, mereka cukup puas denganku. Kemudian, tidak tahu mengapa, tiba-tiba mereka menelpon dan mengatakan bahwa aku tidak cocok."
"Apakah benar seperti itu?" Setiap kata dan setiap ekspresinya pun menunjukkan makna mendalam yang tersembunyi dan sulit ditebak.
Chelsea menjawab "Ya", dia tidak perlu berbohong.
"Aku bisa menerjemahkan dokumen ini untukmu, tapi-" Chelsea tidak serakah dan ingin mendapatkan keuntungan darinya, tapi sekarang dia tidak memiliki apa-apa dan hanya bisa melakukan lebih dari yang dia bisa.
Freddy memandangnya dengan dalam. Tanpa menunggunya membuka mulutnya, dia langsung menyela, "Jika kamu ingin mengatakan tentang Teluk Repulse, aku tidak bisa setuju. Keluarga Liam tidak mampu menanganinya. "
Chelsea memang ingin mengatakan ini barusan, tapi itu bukan untuk Tom, tetapi untuk dirinya sendiri, sehingga ia akan memiliki sesuatu untuk menegosias
ikan kesepakatan dengan Tom.
Sekarang sudah jelas bahwa Freddy menolak.
Menukar sebuah tanah dengan sebuah terjemahan, jelas-jelas mustahil.
"Beri aku uang saja." Karena dia tidak bisa mendapatkan mahar untuk ibunya untuk saat ini, dia akan menghasilkan uang dulu untuk memastikan kehidupan ibunya, dan kemudian nanti juga akan ada anaknya. Dia perlu mendapatkan banyak uang untuk memastikan hidup mereka.
Chelsea membolak-balik dokumen itu, ada lebih dari 20 halaman, "Satu lembarnya 200ribu, aku tidak mengambil keuntungan darimu."
Freddy, "..."
Apakah Keluarga Liam begitu kekurangan uang?
Mengapa perilaku wanita ini menjadi semakin tidak bisa dimengerti?
Freddy tidak berbicara. Chelsea pikir dia akan menolak, "Itu tidak mahal. Jika kamu merasa terlalu maha, aku akan… sedikit menguranginya?"
"Tidak perlu, seperti yang kamu katakan saja."
"Baiklah." Chelsea mengambil dokumen dan berdiri dari meja, "Aku tidak bisa menyelesaikan semuanya sekaligus. Aku membawanya kembali ke kamar, nanti jika sudah selesai, aku mengantarkannya kepadamu."
"Tunggu sebentar."
"Ya?"
Chelsea menatapnya dengan curiga.
Tatapannya dalam, seolah ingin memberikan sebuah peringatan, "Aku ingin kamu memahami sesuatu."
