Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 2

"Beby kamu tidak ke kampus?" tanya Rayan saat melihat Bintang bersantai di atas ranjang besarnya,

"Nanti dad nunggu jemputan Dinda!!" jawab Bintang tanpa melihat ke arah Rayan, Rayan yang mendengar perkataan Bintang langsung menghampiri Bintang dan menindih tubuhnya.

"Beby, besok aku akan pergi keluar kota mungkin selama 3 hari, kamu mau ikut?, nanti disana kamu bisa jalan-jalan, aku akan menyempatkan waktu untuk menemani mu!!" kata Rayan sambil mengelus bibir Bintang lembut,

"Kenapa sangat lama?, kenapa gak satu hari aja?" kata Bintang pura-pura cemberut, namun tangannya di kalungkan di leher Rayan,

"Pekerjaanku penting Beby, pasti membutuhkan waktu lama!" kata Rayan sambil menjilati pipi Bintang dengan gemas,

"Aku pengen ikut, tapi gimana dengan kuliahku?" tanya Bintang sambil menarik leher Rayan membuat Rayan semakin mendekat.

"Aku pasti akan merindukan Dady!!" kata Bintang lagi dengan suara pelannya seperti berat untuk ditinggalkan,

"Beby jangan menggodaku, sebentar lagi kamu akan pergi, kamu sengaja ingin menyiksa ku sendirian di sini?" kata Rayan dengan suara serak nya karna gairahnya mulai terpancing.

"Aku akan terus menggoda Dady agar Dady tidak berpaling dari aku!" kata Bintang sambil mengecup bibir Rayan singkat,

"Mana bisa aku berpaling dari kamu Beby, kamu satu-satunya wanita yang membuat ku gila jika tidak bertemu," jawab Rayan yang mimang benar adanya bukan karna menggombal.

"Dady jangan pernah bosan sama Bintang ya, Bintang gak punya siapa-siapa lagi selain Dady!!" kata Bintang yang tiba-tiba menangis, Rayan yang melihat mata Ica sudah berair langsung mengecup matanya.

"Beby,,,, sttt berhentilah menangis , aku tidak suka melihatmu menangis, lagian siapa yang akan meninggalkanmu, aku pergi untuk urusan pekerjaan bukan karna bosan, ikut aku ya , nanti aku yang akan bicara sama guru bimbingan mu!!" kata Rayan panjang lebar , Rayan tidak suka melihat Bintang menangis.

"Janji ya Dady tidak akan bosan sama Bintang" tanya Bintang memastikan,

"Katakan, kamu mengenalku sudah berapa lama?" tanya Rayan serius dengan masih menindih tubuh Bintang,

"Enam bulan!" jawab Bintang polos,

" Apa selama itu kamu pernah melihatku berbohong?" tanya Rayan yang di jawab gelengan lemah dari Bintang,

"Makanya percaya sama aku, jika aku bilang tidak ya tidak, ok!" kata Rayan lagi sambil mengecup bibir Bintang gemas, Bintang membalas lumatan Rayan membuat gairah Rayan semakin menjadi, rayan semakin rakus melumat bibir bintang dengan nikmat, tangan Bintang yang semula melingkar di leher Rayan berganti mengelus dada Rayan membuat Rayan semakin terbakar gairah, Rayan melepas tautan bibirnya dan langsung beralih ke kedua gundukan Bintang dengan menyingkap kaos yang Bintang pakai.

"Akh... Dady ,...!!" Desah Bintang saat Rayan mulai melumat puting Bintang dengan lembut, Bintang menekan kepala Rayan agar lebih menikmatinya.

"Beby,,, aku sudah tidak tahan , boleh aku...

Tring tring…!

Bunyi panggilan masuk yang berasal dari hp Bintang membuat Bintang dan Rayan langsung menghentikan aktivitasnya dan saling pandang.

"Sial....!!" Umpat Rayan kesal sambil mengguling tubuhnya ke samping Bintang, Bintang hanya tersenyum sambil mengelus kepala Rayan dengan sayang, Bintang bangun dan mengambil handphone nya, saat melihat layar hp nya ternyata itu panggilan dari Dinda sahabat nya yang pastinya Dinda sudah sampai di lobby apartemen nya.

"Dady,,,,, Dinda sudah ada di bawah, aku berangkat kuliah dulu ya!" beritahu Bintang sesuai dengan tebakan Rayan , sudah Rayan pastikan jika si pengganggu itu adalah Dinda.

"Yes Beby, ingat jaga mata!!" kata Rayan membiarkan Bintang pergi, Bintang langsung menuju meja riasnya dan merapikan penampilannya dan menutupi semua bekas kecupan karya Rayan.

"Dady aku berangkat!!" pamit Bintang menghampiri ranjang dan mengelus wajah Rayan, Rayan memegang tangan Bintang yang sedang mengelus wajahnya lalu diarahkan ke mulutnya di kecup dan di jilat tangan Bintang bak menjilati es krim.

"Nanti malam bermalam di sini ya, aku akan menginap di sini sebelum aku berangkat keluar kota!!" kata Rayan sambil menunggu jawaban dari bintang, Bintang yang mendengar permintaan Rayan bingung bagaimana jawabnya, antara ingin dan takut ketahuan kedua orang tuanya.

"Kenapa Beby, kamu keberatan untuk menginap di sini, atau kamu keberatan aku pergi?" tanya Rayan ingin memastikan

"Dua-duanya dad, tapi nanti aku pikirkan lagi ya, sekarang aku berangkat ke kampus dulu , kasian Dinda nungguin dari tadi!!" kata Bintang yang dijawab anggukan oleh Rayan, Bintang keluar dari apartemen nya dan menuju kemana Dinda berada, setelah Rayan tidak melihat Bintang lagi, Rayan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket serta panas karna sempat terpancing gairah, setelah membersihkan diri, Rayan menuju ke kantornya karna jam sudah menunjukan pukul 9.

"Lama amat sih, masih belum puas?" tanya Dinda dengan meledek Bintang,

"Gue lagi sedih tau, malah di ledekin! " jawab Bintang pura-pura cuek,

"Oh iya, sedih kenapa sih sayang , coba-coba cerita !" tanya Dinda sambil memfokuskan pandangannya ke depan karna mengemudi

"Besok Dady akan pergi keluar kota, pasti gue bakal kesepian" cerita Bintang dengan wajah murungnya, Dinda mengerti dengan posisi sahabat nya, andai saja kedua orang tua bintang tidak menggilai pekerjaan nya, mungkin Bintang tidak akan seperti ini, menurut Dinda.

"Elo tenang aja, kan masih ada gue!" kata Dinda mencoba menghibur Bintang

"Tidak bisa, gue nggak mau ganggu kesenangan elo " tolak Bintang karna status Dinda tidak jauh beda dengan dirinya sebagai sugar Daddy, bedanya Bintang tidak mau bayaran karna Bintang bukan sugar Dady yang mencari keuntungan ekonomi, Bintang hanya mencari kesenangan pribadinya.

"Elo tenang aja Bin, Dady gue pengertian kok!" kata Dinda santai

"Dari pada elo di rumah, bikin otak Lo pusing mikirin nyokap bokap Lo, gue gak suka ya dengar cerita broken home Lo !" sambung Dinda lagi yang membuat bintang terdiam membenarkan perkataan Dinda.

"Gue akan menginap di apartemen gue selama Dady pergi, jadi gue butuh bantuan Lo!" kata bintang dengan wajah serius nya,

"Bantuan apa?" tanya Dinda menoleh sekilas ke arah bintang,

"Bantu gue gak dapat Omelan dari nyokap bokap gue, bilang saja ke mereka kalo gue nginap di rumah Lo!" kata Nana yang malas berada di rumah.

"Its ok, itu urusan gampang," jawab Dinda santai membuat bintang tersenyum senang, Dinda memarkir mobilnya setelah sampai di parkiran kampus , lalu mereka masuk ke ruangannya dan duduk di bangku yang bersebelahan seperti biasanya.

Dirumah Bintang

"Bik,,,, biasanya bintang pulang jam berapa?" tanya Wira papah bintang,

"Tidak tentu Tuan, kadang jam enam sore kadang Sampai delapan malam , kadang juga lebih awal jam tiga sore tidak mesti kok Tuan!" jawab bik asih yang sudah hafal dengan kepulangan Bintang.

"Apa dia pernah marah karna aku dan mamahnya jarang pulang?" tanya Wira lagi yang dijawab gelengan oleh bik asih,

"Tidak Tuan, saya tidak mendengar Nona marah kok tuan!" jawab bik asih berbohong agar Nona mudanya tidak mendapatkan kemarahan dari Wira,

"Baiklah Bik, Bibik lanjutkan pekerjaan Bibik, saya ke kamar dulu mengambil berkas, habis itu siapkan makam siangku, aku akan makan siang dulu sebelum kembali ke kantor!" perintah Wira sebelum pergi.

"Oh iya Bik, saya juga akan pulang lebih awal karna ingin bertemu dengan Bintang, jadi kabari aku secepatnya jika Bintang sudah ada di rumah!"

Deg

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel