Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Puncak Ketegangan

Pada suatu kesempatan, Alexis dan Felix serta dua anak mereka, pergi berlibur ke Bandung. Mereka menghabiskan waktu bercengkrama bersama anak-anak mereka, terlihat sekali satu sama lain seperti kurang begitu harmonis, Felix dan Alexis sebetulnya sudah merasakan ketidak harmonisan tersebut.

Masing-masing punya perasaan bersalah terhadap pasangannya, ada keinginan untuk memperbaikinya, namun tidak tahu dari mana untuk memulainya. Ketika anak-anak sedang bermain di tempat mereka berlibur, karena di tempat itu banyak fasilitas Germain untuk anak-anak, Felix mencoba membuka pembicaraan ;

“Lex, aku mau ngomong sesuatu tentang rumah tangga kita," kata Felix

Alexis agak kaget juga, dia menduga jangan-jangan Felix sudah tahu tentang hubungannya dengan gigolo peliharaannya.

“Ada apa Fel, sepertinya serius banget?" Tanya Alexis

Felix mengungkapkan keinginannya, agar Alexis berhenti dari pekerjaannya. Alasan Felix, usahanya sudah cukup untuk menghidupi keluarga mereka. Selain itu, Felix ingin Alexis fokus untuk mengurus anak-anak.

Keinginan Felix itu sulit untuk dipenuhi Alexis, bagi Alexis bekerja itu bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan, tapi lebih kepada pengabdian pada profesi, juga sarana pergaulan.

“Aku gak bisa Fel, aku ini bukanlah perempuan rumahan, aku ini wanita karir, kalau aku cuma dirumah, bisa-bisa aku stres." Alexis menolak keinginan Felix

“Plis Lex, demi anak-anak bukan demi aku," pinta Felix pada Alexis dengan penuh harap

Alexis tidak bisa memenuhi keinginan Felix, dia tetap pada pendirian. Alexis kurang bisa terima, kenapa baru dibahas persoalan ini, disaat semua sudah tidak lagi merasa tidak nyaman satu dengan yang lainnya.

Felix menganggap sejak awal pernikahan, mereka memang tidak pernah mempunyai komitmen apapun. Felix merasa kehidupan rumah tangga mereka sudah tidak normal, tidak seperti rumah tangga pada umumnya

“Apa yang tidak normal dari kehidupan kita? apa Fel? Hanya sex yang tidak normal, yang lain biasa aja, kapan kamu punya waktu untuk memenuhi kewjiban kamu sebagai suami?" Alexis memulai untuk mencari kesalahan Felix

Felix benar-benar terpojok oleh jawaban Alexis, karena untuk yang satu hal ini felix benar-benar merasa tidak mampu memenuhinya,

“Tapi Lex, kehidupan kita kan tidak melulu soal sex, aku tahu sex itu suatu kebutuhan," kata Felix

“Tapi aku butuh itu dari kamu Fel, dan aku minta jangan kamu anggap sepele masalah itu," Alexis mencoba untuk terbuka terhadap masalahnya

“Ya oke, aku akan penuhi permintaan kamu, tapi tolong kamu juga sediakan waktu untuk itu, kamu tahukan selama ini kita tidak pernah ada waktu untuk itu." Jawab Felix

Puncaknya dari pertengkaran, akhirnya mereka melakukan hubungan yang selama ini hampir sudah tidak pernah mereka lakukan lagi. Tetap saja mereka masing-masing tidak mendapatkan kenikmatan seperti yang mereka harapkan. Apakah karena mereka sudah menemukan kenikmatan tersebut diluar? sehingga kenikmatan hubungan suami isteri yang begitu sakral tak lagi bisa mereka rasakan.

“Fel, ada yang hilang dalam pernikahan kita," Alexis mencoba mengungkapkan masalah dalam pernikahan mereka

“Ya Lex, jiwa kita tak lagi berdua, secara fisik kita sudah hidup masing-masing, sekalipun pada kenyataannya kita berdua." Jawab Felix

“Aku tidak lagi bisa menikmati hubungan kita yang dulu Fel, kamu bukan Felixku yang dulu, ada apa ini?" Alexis berusaha untuk menyelidik

“Pertanyaan kamu itu harus kita jawab berdua Lex," jawab Felix singkat

“Maksud kamu apa?" Tanya Alexis

“Ya, pertanyaan kamu itu bukan hanya aku yang jawab, kamu juga harus menjawabnya sendiri. Apa yang kamu pertanyakan adalah juga pertanyaan aku pada kamu." Pungkas Felix

Sejenak mereka terdiam asyik dengan lamunannya masing-masing. Ingin rasanya Felix berterus terang sama Alexis tapi dia tidak kuat untuk mengatakannya.

“Ok Fel, menurut kamu sekarang aku harus gimana?" Tanya Alexis

“Ya aku tetap pada permintaanku semula, kamu berhenti bekerja," jawab Felix

Felix bersikukuh dengan keinginannya. Sementara Alexis tetap pada pendiriannya. Keduanya memang sudah kehilangan 'ruh' dari pernikahan mereka. Sehingga esensi dari pernikahan yang mereka jalani, sudah tidak lagi bisa difahami masing-masing.

Buntut dari ketidaksefahaman itu, membuat Felix ingin mengakhiri pernikahan mereka. Felix ingin perceraian mereka tidak diketahui anak-anak, dan Felix akan memberikan alasan kepada anak-anaknya agar tidak mencurigai ketidakberadaannya di tengah mereka.

Setelah lama merenung memikirkan masalah yang sedang mereka hadapi, akhirnya Alexis meminta pada Felix,

“Ok, tapi kamu harus jelaskan sama anak-anak soal ini, aku tidak mau mereka terganggu dengan kondisi ini Fel, dan aku minta jangan perlihatkan depan anak-anak bahwa kita tidak harmonis," pinta Alexis

Akhirnya mereka sekeluarga berkumpul di teras villa. Felix mencoba menjelaskan pada anak-anaknya bahwa dia akan berangkat keluar negeri untuk melanjutkan sekolah, dia tidak menjelaskan akan berpisah dengan ibu mereka.

“Mica, Fence Papi besok akan ke Paris untuk beberapa lama," ujar Felix

“Kok untuk beberapa lama pi? emang papi mau ngapain?" Tanya Mica

“Papi mau sekolah lagi Mic, karena jabatan Papi sekarang ini semakin meningkat, maka pendidikannya harus ditambah." Felix mencoba menjelaskan pada anak-anaknya

“Lho, ngapain papi pake sekolah lagi? Fence gak ngerti pi?" Tanya Fence

“Ya biar papi pintar dong kayak kamu." Felix mencoba untuk meyakinkan

"Mica, Fence, biarin aja Papinya mau sekolah lagi, toh mami kan ada disini." Alexis mencoba membujuk anak-anaknya

“Ah, Mami kayak ada waktu aja buat kita-kita," ucap Mica agak ketus

Ucapan Mica ini agak menohok Alexis, tapi Alexis dengan tenang tetap bisa mengendalikannya. Felix juga tetap berusaha untuk menenangkan dan meyakinkan anak-anaknya

“Mami janji, Mami akan ada setiap kalian butuhkan, akan selalu perhatikan kalian ya, ok?"

“Tuh Mami udah janji akan perhatikan kalian, jadi Papi juga bisa tenang deh ninggalin kalian." Timpal Felix

Fence dan Mica mulai mengerti dengan keinginan Felix, dan mereka sangat percaya kalau papnya memang pergi untuk sekolah lagi. Mereka tidak berpikir kalau Papi dan Maminya akan bercerai.

Felix terus berusaha untuk meyakini Mica dan Fence, pertanyaan-pertanyaan kritis dari anak-anak pun dia hadapi. Tidak mudah memang memberikan alasan pada mereka, karena alasan yang diberikan pun harus masuk akal.

Setelah anak-anak mereka pergi, Felix dan Alexis kembali melanjutkan pembicaraan yang lebih serius mengenai perpisahan mereka. Felix minta pada Alexis jangan sampai anak-anak tahu persoalan yang sedang mereka hadapi

“Lex, aku minta kamu harus bisa jaga rahasia ini.. jangan sampai mereka tahu kalo kita berpisah," pinta Felix pada Alexis

“Ya.. tapi sampai berapa lama aku harus merahasiakan ini Fel? kalau kita benar-benar berpisah itu artinya kita sudah membohongi mereka?" Kata Alexis

“Nanti kita pikirkan lagi ya," jawab Felix

“Ada satu permintaan terakhirku Fel sebelum kita berpisah," Alexis mengajukan satu permintaan pada Felix

“Apa itu lex? aku akan penuhi apa pun permintaanmu." Jawab Felix serius

“Aku mau kita bercinta lagi malam ini, tapi aku ingin kamu melakukannya sepenuh hati, seperti awal-awal kita menikah dulu. Aku juga akan melakukannya sepenuh hati." Ujar Alexis

Bersambung

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel