Part 9
Cla senang saat Steven mengajaknya ke pantai yang ada di California, mata wanita cantik itu tak berkedip memandangi keindahan alam sekitar.
Stev dan Cla menyusuri pantai dengan kaki telanjang, merasakan sejuknya hawa laut, dan lembutnya pasir setiap kali mereka melangkah.
"How, do you like this place?" tanya Stev menoleh ke arah Cla.
"Really like." ungkap Cla dengan cerianya.
"Thankfully, i'm glad to hear that." Stev tersenyum hangat ke arah wanita yang sangat di cintainya.

Ini dia, salah satu pantai di California yang paling terkenal dan ramai di kunjungi wisatawan. Crystal Cove State Park merupakan rangkaian wisata beberapa pantai, termasuk moro beach yang sangat terkenal sampai wisata Pelican Point.
Lebih dari sekedar wisata pantai, tetapi destinasi Amerika Crystal Cove State Park ini mempunyai jalur hiking juga loh. Track sejauh 18 mil dengan 2.400 ha alam liar sebagai latar belakangnya ini, adalah salah satu daya tarik dari pantai California. Pengalaman menjelajah Crystal Cove State Park ini di jamin satu dari pengalaman wisata terbaik di bagian selatan California.
Cla mendengarkan dengan serius penjelasan pemandu wisata mengenai pantai Crystal Cove State Park dalam bahasa Inggris, Stev tersenyum geli melihat wajah Cla yang berusaha serius memahami kata demi kata yang terucap dari sang pemandu.
(Itu sengaja gak di ketik bahasa Inggris ya jangan protes loh )
"Mr. Miller, i want...."
"You want what?" tanya Stev menunggu kelanjutan ucapan Cla.
"Aku ingin naik perahu itu bersama mu." gumam Cla pelan yang masih bisa di dengar Stev.
"Kau ingin naik perahu itu bersama ku!" tunjuk Stev ke arah perahu yang di inginkan Cla.
Seketika Cla melongo mendengar ucapan Stev. "kamu bisa bahasa Indonesia."
"Uppss," Stev menutup mulutnya dengan gaya lebay. "sepertinya identitas ku terbongkar." gurau Stev menggoda Cla.
Cla yang kesal karena sudah di bohongi untuk kedua kalinya pun memukul bahu Stev kencang. Stev menahan kedua tangannya agar berhenti memukuli tubuhnya.
"Hentikan sayang!"
Cla berhenti bergerak dan menatap sengit Stev. "aku bukan sayang mu."
"Benar juga." Stev melepaskan cekalan tangan Cla dan menggantinya menggamit lembut tangan kiri wanita itu.
"Ayo kita naik perahu itu." ajak Stev yang langsung di angguki Cla dengan senyum lebar.
"Sebentar Tuan, fotoin aku dulu dong." Cla menyerahkan ponselnya ke tangan Stev.
Stev dengan patuh menuruti keinginan wanitanya, Cla sudah bersiap-siap dengan gaya-nya saat Stev memberi isyarat padanya.

"Ok, bagus Cla." ucap Stev.
"Benarkah?" Stev mengangguk. "lagi Tuan." rengek Cla manja."
"Baiklah, one more time."

"Ok, sudah." ucap Stev lagi.
"Mau lihat." Cla mendekati Stev dan langsung mengambil alih ponsel tersebut.
"Ya ampun, aku cantik banget ya disini." Stev terkekeh melihat tingkah lebay Cla.
"Ayo, katanya mau naik perahu." ucap Stev mengingatkan keinginan awal Cla tadi.
"Ah iya, aku sampai lupa hehe." Cla nyengir karena keasyikan melihat foto dirinya.
Stev mendekati pemilik perahu tersebut, kemudian ia meminta izin pada sang pemilik untuk menyewa perahunya sebentar. setelah pemilik perahu setuju, Stev memberikan beberapa lembar uang dolar, Cla hanya terdiam di tempatnya menyaksikan percakapan Stev dan pemilik perahu.
Stev membantu Cla masuk ke dalam perahu, lalu setelah itu dirinya yang masuk ke dalam perahu.

Mata Stev tak beralih menatap ke wajah Cla yang duduk di depannya, sambil tetap memegang kedua dayung di tangannya, pria itu tetap fokus menatap wajah Cla intens.
Cla yang awalnya biasa saja pun jadi merasa risih dan salah tingkah.
"ke-kenapa melihat ku seperti itu Tuan?" tanya Cla gugup.
"Cantik." wajah Cla tersipu malu mendengarnya.
"Dasar gombal, tetaplah fokus mendayung Tuan tampan."
"Gombal? apa itu gombal?" tanya Stev masih tidak terlalu paham bahasa Indonesia yang satu itu.
Cla tertawa mendengar pernyataan Stev, ia kira Stev sudah mengerti semua bahasa Indonesia.
"Lupakan," ucap Cla di sisa-sisa tawanya.
Stev mengendikkan bahunya tanda tak peduli, meski pun rasa penasaran akan arti kata gombal itu ada.
"Kau masih berhutang penjelasan padaku." ancam Cla mengingatkan.
"Hutang penjelasan apa?"
"Tentang dirimu, se-mu-a-nya." Cla mengeja kata semuanya.
"Baiklah, nanti akan ku ceritakan padamu, asal dengan satu syarat."
"Syarat? apa?"
"Jadilah kekasihku."
"What!" ucap Cla spontan.
"Kenapa reaksi mu seperti itu?" tanya Stev merasa tak suka dengan respon Cla.
"Kau tidak tertarik denganku ya?" tanya Stev lagi saat Cla tetap bungkam.
"Impossible." lirih Cla.
Cla membuang pandangannya ke arah lain, bagaimana mungkin dirinya menjadi kekasih bos-nya sendiri. kekasih Steven Miller, orang terkenal di California. tidak, tapi seluruh dunia.
Oh, my God!
