Pustaka
Bahasa Indonesia

Prince Please Don't Chase Me

787.0K · Tamat
Six
968
Bab
392.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Malam itu pangeran ketujuh menodai Rita, tapi dia sama sekali tidak mengingat siapa wanita itu.Jadi wanita yang lain yang bernama Ayu menggantikannya, memberitahu pangeran bahwa wanita malam itu adalah dia, setelah menikah dengan pangeran, bahkan menyuruh Rita untuk melayani dia dan pangeran.Rita hanya ingin kabur dari istana ini, tapi mau tak mau dia harus terlibat dalam perjuangan dalam istana.Jika bisa memilih, dia sama sekali tidak mau jatuh cinta pada orang itu...

trouble makerZaman KunoMenyedihkanPernikahandayang

Bab 1 Badai Dalam Pernikahan

Bab 1 Badai Dalam Pernikahan

Dalam peperangan besar, banyak rakyat menderita, tetapi sepertinya bencana besar ini tidak ada hubungannya dengan istana kerajaan.

Dikerajaan Ziju, pada tahun 11 Rui Feng, pesta pernikahan sang pangeran pertama. Seluruh negeri berbahagia, seperti obat luka bagi semua rakyat, semua orang sangat senang karena perayaan ini.

Lentera merah, pita merah, rok merah, hiasan dinding merah, sampai pelayan istanapun merias wajahnya dengan warna merah, mereka sibuk didalam istana, mereka semua berbahagia, seperti merekalah yang akan menikah.

Tetapi, ada pepatah mengatakan, disetiap peristiwa pasti ada orang yang senang dan ada orang yang sedih. Begitu pula dengan pernikahan ini, penanggung jawab acara pernikahan ini Kakek Tono, berdiri didepan altar dengan wajah gelisah, kedua tangannya dilipat dan terus bergetar, melihat dekorasi setiap sudut istana, kadang-kadang melihat gerbang utama seperti sedang menunggu seseorang.

Tidak lama kemudian, ada seorang kasim datang dari luar, memberi salam kepada pak Tono, tetapi Kakek Tono langsung bertanya kepadanya.

"Apakah sudah ada kabar?"

Orang kasim itu terkejut melihat ekspresi wajah Kakek Tono, dia segera menggelengkan kepalanya dan tidak berani melihat wajahnya.

Kakek Tono bergetar, hampir saja dia terjatuh kelantai, untung saja orang kasim itu langsung memegang dia.

Gawat! Ini adalah pernikahan pangeran pertama, tetapi tidak tahu kabur kemana pangeran ketujuh, walaupun gosip yang beredar dia suka berjalan-jalan, tetapi kadang-kadang mudah ditemukan, tetapi sekarang sudah mencari keberbagai tempat tetap tidak menemukannya.

Kakek Tono menenangkan diri, menyuruh orang kasim itu terus mencarinya. Dia hanya memikirkan ekspresi wajah Selir Siska, tiba-tiba detak jantungnya semakin kencang dan mengeluarkan keringat dingin.

Matahari terbenam, memancarkan warna keemasan, perlahan membawa pemandangan malam.

Kakek Tono duduk dan memandangi seperti sebuah batu, duduk diluar istana Tulip menunggu kabar, melihat pesta pernikahan yang semakin dekat, dia semakin tidak tenang, segera memanggil semua pelayan istana, menyuruh mereka semua mencari disemua bagian istana dan taman.

"Apapun yang terjadi, hari ini harus temukan pangeran ketujuh, kalau tidak, jangan harap kalian dapat istirahat!"

Setelah mendengar kata itu, mereka semua segera berpencar, mencari pangeran dengan teliti.

Tidak ada yang tahu kemana pangeran pergi, tidak ada juga yang mencarinya ditempat mencuci baju, tempat dimana ramai di siang hari tapi dingin dan sepi di malam hari.

Tempat mencuci baju pada malam hari biasanya sangat sepi, tetapi malam ini, disamping kebun bunga, ada suara rintihan yang berlangsung selama semalam.

Malam semakin gelap, dalam kebun bunga, kegelapan malam sepertinya juga membawa wangi, menutupi tubuh wanita remaja.

Setetes airmata mengalir pada wajah wanita, hilang dalam kegelapan malam.

Tetapi, perempuan itu tahu dia sedang mabuk, dan pada saat melihat dia, pria itu membayangkan wanita lain, maka dari itu dia tiba-tiba lari.

Setelah itu, pada saat Kakek Tono datang, dia melihat ada bunga yang sudah berantakan, ada satu sosok pria yang bersandar pada pohon, dengan mata yang tidak sadarkan diri, seperti sedang menikmati sesuatu. Bajunya berantakan, wajahnya memerah, dengan bunga yang berantakan, sepertinya baru saja terjadi sesuatu.