Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Apa yang Kamu Lakukan Padaku

"Pelakunya sangat menarik yang mana dapat mempublikasikan surat perceraian di bawah pengawasan Raja Li dan membuat seluruh Kota Jing heboh. Aku hanya membuat masalahnya berlanjut agar ada pertunjukkan yang lebih menarik." Tatapan Jun Yuanmo tampak cerdik.

Kediaman Raja Li terkesan semakin menarik.

"Pangeran sungguh pintar."

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, Istana sudah mengutus seseorang untuk memanggil Raja Li segera memasuki Istana.

Pada saat ini, di kediaman Kediaman Raja Li. Mo Chihan sangat marah. Pagi-pagi ini, bawahannya melaporkan bahwa surat perceraian yang ditulisnya tadi malam telah terpasang di pintu masuk Kedai Tian Xia. Sekarang, seluruh kota sudah tahu akan hal ini.

Tadi malam dia jelas-jelas menyuruh Lei Ting untuk menyerahkan surat perceraian kepada Yun Ting, jangan-jangan wanita jelek itu yang membuat onar?

Sial. Setelah pulang, aku bakal menghabisi wanita jelek itu! Setelah mengutuk di dalam hati, Mo Chihan pun mengikuti utusan dari Istana untuk bergegas menuju Istana.

Di Paviliun Yilan, Yun Ting dan Yue Er sedang mengemas barang-barang mereka.

"Nona, apakah kita benar-benar pulang ke Keluarga Yun?" tanya Yue Er dengan gugup.

"Apa boleh buat? Keluarga Yun adalah rumahku. Tentu saja aku harus pulang ke sana." Yun Ting tidak terlalu memikirkannya.

"Aduh, kamu telah diceraikan, tapi malah masih punya muka untuk pulang ke rumah. Bahkan jika kamu pulang, Keluarga Yun juga tidak akan berani menerimamu. Kalau tidak, mereka akan dianggap bertentangan dengan Raja. Perihal kamu diceraikan Raja sudah tersebar di seluruh Kota Jing. Kamu telah mempermalukan keluargamu, tapi malah masih berani pulang. Kalau aku jadi kamu, aku pasti langsung lompat ke dalam sumur." Terdengar suara melengking yang dingin.

Yun Ting menoleh ke arah wanita yang masuk itu dengan ekspresi dingin. Berdasarkan ingatan pemilih tubuh, dia tahu bahwa wanita ini adalah Zhou Yimei, selir samping Raja Li.

Dia adalah putri dari pejabat Departemen Personel. Penampilannya menawan sehingga sangat disukai oleh Raja Li. Hal ini pun membuatnya menjadi sangat sombong dan agresif.

"Jangan asal bicara. Nona tidak membuat malu Keluarga Yun," kata Yue Er dengan tegas meskipun sebenarnya dia amat takut terhadap selir ini.

"Sebagai pelayan rendahan, apakah kamu punya hak bicara di depanku? Aku akan memberimu sedikit pelajaran," ujar Zhou Yimei seraya melambaikan tangannya untuk menampar Yue Er.

Wajah Yun Ting tampak sedingin es. Mata indahnya juga tajam dan bengis. Kini, dia bukan lagi wanita tak berguna.

Dia akan membalas dendam pada siapa pun yang menggertaknya.

"Plak!" Suara tamparan ini terdengar sangat nyaring. Bukan Yue Er yang terkena tamparan, tapi Zhou Yimei.

"Ah! Dasar Yun Ting, beraninya wanita jelek seperti kamu memukulku! Aku akan membunuhmu hari ini juga!" Sebuah belati tiba-tiba muncul di tangan Zhou Yimei. Kemudian, dia menusukkan belati itu ke arah Yun Ting.

Tusukan ini digerakkan dengan niat untuk membunuh.

Lagi pula, Raja telah menceraikannya, Keluarga Yun tidak akan menerima janda, sementara Yun Ting sendiri hanyalah wanita tak berguna. Makanya, Zhou Yimei berani bersikap begitu lancang.

"Nona, hati-hati!" teriak Yue Er.

Yun Ting melirik Zhou Yimei dengan jijik, "Cari mati saja!" Kemudian, Yun Ting melambaikan tangan dan menyebarkan sesuatu yang terlihat seperti bubuk putih.

"Dasar Yun Ting sialan, apa yang kamu lakukan padaku?" tanya Zhou Yimei dengan kaget.

"Itu bubuk yang akan membuatmu sengsara hingga mendambakan kematian. Tanpa wajah menawan, mari kita lihat apakah Raja Li masih akan memanjakanmu."

"Tidak, aku tidak ingin jadi buruk rupa. Dasar kamu wanita jelek yang kejam dan jahat. Kamu harus mati! Sakit sekali. Ah!!! Mukaku!" Zhou Yimei meratap kesakitan.

Rasa sakit yang membakar menjalar dari pipi Zhou Yimei seolah-olah dagingnya disayat oleh pisau. Dia merasa sangat sakit dan gatal sehingga ingin menggaruknya, tapi dia takut mukanya akan jadi cacat. Alhasil, dia hanya bisa menahan diri.

"Yun Ting, aku akan menghabisimu." Zhou Yimei menerjang maju dengan marah.

Namun sebelum dia sempat mendekati Yun Ting, Yun Ting telah menendang belati yang baru saja terjatuh itu ke arahnya.

Zhou Yimei seketika merasakan angin sejuk menerpa telinganya, kemudian belati menancap lemari berukir di sebelahnya. Beberapa helai rambutnya segera jatuh dari telinganya.

Zhou Yimei sepenuhnya tertegun. Kalau arah laju belati menyimpang sedikit saja, maka yang jatuh ke lantai saat ini bukanlah rambutnya, tapi kepalanya.

"Kamu ... kamu bukan Yun Ting?" tanya Zhou Yimei yang ketakutan pada orang di depannya dengan curiga.

Yun Ting dikenal di seluruh Kota Jing sebagai wanita tak berguna yang tidak punya keahlian maupun keterampilan apa pun, tapi malah sangat angkuh. Dia juga sangat terobsesi pada pria. Sejak kapan dia menjadi begitu hebat?

Mata indah Yun Ting diliputi kekejaman dan ketidaksenangan. Dia mendekati Zhou Yimei, "Aku memang bukan Yun Ting, tapi roh Yun Ting yang gentayangan. Aku didesak sampai mati oleh Mo Chihan pada malam pernikahanku. Aku ingin balas dendam dan membuat hidup Mo Chihan lebih sengsara daripada kematian. Aku ingin membuat seluruh Kediaman Raja Li kacau balau."

"Kamu ... kamu ...." Zhou Yimei menatap Yun Ting dengan ngeri. Dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi pandangannya tiba-tiba kabur dan dia jatuh pingsan.

Sudut mulut Yun Ting terangkat dengan sentuhan sindiran dan penghinaan yang dingin. Kualitas mental seperti ini pun berani bersikap lancang di depanku.

Yun Ting berbalik dan menarik Yue Er yang tertegun di lantai, "Kenapa kamu masih duduk? Ayo! Mulai sekarang, kita bebas."

Barulah Yue Er kembali sadar. Tadi, dia merasa nona terlalu hebat. Dia sama sekali tidak pernah tahu bahwa nona memiliki keterampilan seperti itu. Dia buru-buru mengambil tas berisi barang bawaan, lalu keduanya pun keluar melalui gerbang utama Kediaman Raja Li.

Para penjaga dan pengawal kediaman raja tidak menghentikan mereka karena semuanya merasa senang kalau wanita yang buruk rupa itu pergi meninggalkan kediaman raja.

Saat berjalan di jalan raya, Yue Er tampak cemas, "Nona, ke mana kita pergi sekarang? Apakah kita pulang ke Keluarga Yun?"

Yun Ting melihat Kedai Chun Feng tidak jauh di depan. Belasan gadis berpakaian warna-warni sedang mencari pelanggan di pintu masuk dengan penuh antusias.

"Yue Er, ayo pergi ke Kedai Chun Feng."

Yue Er kaget, "Nona, itu tempat yang dikunjungi pria dan bukan tempat yang baik. Kita sebaiknya tidak pergi ke sana."

"Takut apanya. Aku telah menahan diri selama belasan tahun. Mulai hari ini, aku mau hidup sesuka hatiku." Yun Ting langsung menarik Yue Er berjalan ke depan.

Saat gadis-gadis di pintu masuk Kedai Chun Feng melihat Yun Ting, mereka memasang ekspresi jijik, "Bukankah ini Permaisuri Raja Li. Oh, tidak! Kamu adalah istri yang ditinggalkan Raja Li. Pagi ini, surat perceraian kalian sudah tersebar di seluruh Kota Jing."

"Semua tamu di Kedai Chun Feng adalah pria kaya dan berstatus. Apakah Nona Yun terlampau sedih sampai-sampai kehilangan akal sehatnya dan ingin memasuki Kedai Chun Feng?"

"Bahkan jika kamu telah dicerai, kamu juga tidak perlu begitu putus asa. Semua gadis di Kedai Chun Feng cantik-cantik. Kami tidak bisa terima wanita buruk rupa seperti kamu."

Beberapa gadis terus-menerus menyindir Yun Ting, tetapi Yun Ting sama sekali tidak marah. Dia mengeluarkan setumpuk sertifikat perak, "Aku datang bukan untuk menjadi pelacur, tapi untuk menghabiskan uang. Apakah uang ini cukup?"

Gadis-gadis yang baru saja mempermalukan Yun Ting langsung merasa tersindir. Mereka melihat sertifikat perak di tangan Yun Ting yang mana setiap lembar berharga 10.000 tael, artinya totalnya ada ratusan ribu tael.

"Cukup, tentu saja cukup. Nona Yun sungguh menyenangkan! Silakan masuk," ujar salah seorang wanita berbaju merah.

"Bagus. Kamu cukup pintar." Yun Ting mengeluarkan secarik sertifikat perak dan memasukkannya pada saku di dada wanita tersebut

Wanita berbaju merah itu sangat gembira. Biarpun Nona Yun jelek, intinya dia sangat murah hati. Alhasil, wanita berbaju merah segera melayani Yun Ting dengan antusias.

"Nona Yun, kami juga akan menemanimu." Wanita lain segera menyusul.

"Siapa pun boleh menemaniku. Selama kalian melayaniku dengan baik, semua uang ini akan menjadi milik kalian." Yun Ting membagikan secarik demi secarik sertifikat perak.

Gadis-gadis yang baru saja mempermalukan Yun Ting merasa canggung. Saat melihat rekan yang lain mendapatkan sertifikat perak, mereka sangat iri dan ingin ikut juga.

Yun Ting melirik mereka, "Tadi kalian telah menghinaku dan mengatakanku sebagai istri yang ditinggalkan, buruk rupa dan tidak layak memasuki rumah bordil. Sekarang, kalian malah datang dan ingin mendapatkan uang dariku. Aku rasa kalian lebih tidak tahu malu daripada aku."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel