Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 06

Alena sampai di Apartemen sekitar jam 10.00 malam ia langsung masuk ke dalam kamar. Alena langsung bergegas segera mandi karena ia sudah sangat lelah dan ingin segera cepat-cepat tidur sehabis membersihkan badan.

Tak butuh waktu lama Clarissa sudah selesai mandi ia keluar kamar mandi dengan menggunakan baju tidur, lalu ia ke meja rias untuk membersihkan mukanya dan memakai krim malam.

Saat ia akan tidur tiba-tiba bunyi bel Apartemen menggangunya, Alena sangat kesal sudah jam berapa ini kok masih ada tamu saja nggak tahu apa ini waktunya untuk tidur. Alena terpaksa membuka pintu dan ternyata yang datang lagi-lagi bos tengilnya itu.

Devin langsung masuk ke dalam Apartemen milik Alena tanpa menunggu pemiliknya menyuruh dan itu sangat menyebalkan, ingin sekali Alena menendang bokong Devin dan Devin bisa melayang sampai planet Alien sana tapi itu tak akan pernah terjadi.

Devin langsung duduk di sofa begitu saja dengan muka di tekuk.

“Kenapa muka di tekuk dan ini jam bukannya waktunya untuk bertamu tapi ini menggangu orang lagi mau istirahat,” omel Alena akan tetapi Devin tak mendengarkan omongan Alena sama sekali.

“Devin Abraham di ajak ngomong diam saja, lagi sakit gigi ya loe,” ucap Alena kembali dengan nada tinggi. Untung saja di Apartemennya ini kedap suara jadi nggak akan ada orang yang dengar.

“Bisa nggak sih kalau ngomong itu nggak teriak-teriak budeg ini kupingku. Ya sorry untuk malam ini aku akan menginap di Apartemen kamu,” ucap Devin

“Kalau di ajak ngomong tu jangan ngelamun, lagan kan ini Apartemen gue jadi terserah gue dong mau mau teriak-teriak atau nggak. Satu lagi aku nggak mau loe tidur di Apartemen gue, lagiankan loe punya rumah sendiri,” ucap Alena

“Ayolah untuk malam ini saja gue lagi males berada di rumah mama gue suruh gue untuk bertemu dengan cewek anak temenya mama gue dan gue nggak mau makanya gue kabur kesini,” ucap Devin

“Itu terserah loe pokoknya gue nggak mau,” ucap Alena dengan sangat keras.

“Jangan kenceng-kenceng ngomongnya deh, lagian kita juga pernah seranjang bahkan lebih dari itu,” ucap Devin dengan senyum jailnya.

“Bisa nggak sih loe nggak bahas itu lagi, oke malam ini loe gue ijinin tidur di sofa,” ucap Alena lalu meninggalkan Devin sendirian di ruang tamu.

“Dasar cewek galak amat, tapi walaupun galak gue jadi tambah penasaran dan pasti suatu hari loe bakal jadi milik gue, karena gue yakin sebentar lagi loe bakal hamil anak gue,” lirik Devin, karena Devin nggak mau tidur di sofa ia menyusul Alena ke kamarnya dan beruntungnya kamar Alena lupa ia kunci jadi Devin bisa masuk ke dalam.

Pagi harinya Alena sangat terusik tidurnya karena merasa pinggangnya terasa berat seperti ada yang menindihnya, Alena terbangun dan melihatnya ternyata itu tangan Devin yang ada di pinggangnya bagaimana ia bisa masuk kamarnya.

“Aaaaa Devin kenapa loe bisa tidur di kamar gue,” teriak Alena dan itu membuat Devin terbangun dari tidurnya.

“Ada apa sih pagi-pagi sudah teriak-teriak saja?” tanya Devin yang masih sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

“Kenapa loe bisa masuk ke dalam kamar gue,” ucap Alena

“Pintu kamar nggak kamu kunci jadi aku bisa masuk ke dalam kamar, kenapa sih lagian kita juga pernah tidur bareng dan aku juga sudah lihat semuanya,” ucap Devin

“Dasar mesum,” ucap Alena sambil meleparkan bantal ke arah Devin, Alena lagu pergi keluar kamar menuju ke dapur untuk cari minum.

Alena langsung masak untuk sarapan paginya, hari ini ia akan memasak mie goreng instan saja. Padahal Alena tahu itu makanan sangat nggak sehat tapi nggak peduli yang penting perutnya sudah terisi dan kenyang.

Saat Alena sedang asyik memasak tiba-tiba Devin ke dapur. “Masak apaan Ale, gue juga mau di masakin perut gue laper banget tadi malam gue nggak makan,” ucap Devin

“Dasar sudah numpangjuga suruh pula masakin juga,” ucap Alena

“Biarin,” ucap Devin

Alena pun terpaksa memasak untuk Devin juga, mereka berdua sarapa menggunakan mie insatan awalnya Devin merajuk karena ia sudah sangat lapar ya sudah makan saja yang penting perutnya segera kenyang, padahal Devin lagi diet agar badannya tak gemuk ia harus menjaga badanya agar tetap perfecpionis.

Alena dan Devin juga berangkat bareng ke kantor karena paksaan dari Devin. Sampai di kantor Alena langsung menuju ruangannya seperti biasa. Alena juga menelepon ke bagian OB agar membuatkan minuman dan di antarkan ke ruanganya.

Devin yang hari ini ada meeting langsung menuju ruang meeting dengan di temani Evan. Jadwal Devin hari ini sangat padat setelah meeting Devin juga harus bertemu dengan Klien yang datang dari Singapura.

Jam sudah menunjukkan waktunya jam makan siang, saat Alena akan keluar ruangan pintu ruangan Alena sudah terbuka terlebih dahulu, siapa lagi kalau bukan Devin orang yang sangat menyebalkan.

Devin langsung masuk ke ruangan Alena dan mengajak Alena duduk di sofa yang berada di ruangan Alena. Devin membawa dua paper bag yang berisi makanan ia mengeluarkannya dan yang satunya di kasihkan ke Alena agar Alena makan, Alena menerimanya dan memakan pemberian Devin. Ya mereka berdua makan siang bersama di rauangan Alena.

Saat sudah selesai makan siang Devin berpamitan ke Alena bahwa ia masih banyak kerjaan, dan ia juga berpesan bahwa nanti pullang kerja Devin akan mengantarkan Alena. Alena hanya mengiyakan dia nggak mau berdebat dengan Devin lagi ia sudah capek dari semalam berdebat terus dengan Devin.

Alena melanjutkan pekerjaannya kembali.

Tokk tokk tokk

“Masuk,” ucap Alena

Aneta masuk ke dalam ruangan Alena sambil membawa berkas banyak. “Ale ini kerjaan buat kamu
Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel