Pustaka
Bahasa Indonesia

Pembalasan Istri yang Kehilangan

51.0K · Ongoing
White Lotus
49
Bab
3.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

"Aku akan membalas semua yang telah kalian lakukan padaku!" Senna mendapatkan kesempatan kembali ke masa lalu setelah kehilangan segalanya. Dia akan melakukan segala cara untuk membalas dendam pada suami dan selingkuhan suaminya. Namun, sesuatu yang tidak dia duga mencoba untuk menghalangi jalannya. A/N: Hiatus. Silahkan untuk menambahkan ke daftar agar tidak ketinggalan saat update. Terima Kasih.

Pengembara WaktuPengkhianatanMetropolitanBillionairePernikahanRevengeSalah PahamIstriMenyedihkanDewasa

Prolog

"Aku ingin kau tanda tangan surat perceraian ini!" Seorang pria melempar sebuah dokumen tepat ke arah seorang wanita.

"Suami, Bukankah aku sudah menjadi seorang istri yang baik selama ini? Aku bahkan melakukan segalanya untukmu." Senna menatap suaminya dengan penuh kekecewaan dan juga kemarahan, "Tapi, kau justu membuangku seperti ini."

"Istri yang baik?" Pria tampan yang dipanggil suami ini-Evander Qin tertawa. "Apa kau pantas untuk mengatakan itu? Senna Zhang, kau bahkan tidak melakukan tangung jawabmu dengan baik. Apa yang bisa kau berikan padaku sekarang?"

"Evander Qin, ini bukan salahku. Kejadian itu terjadi karena kau dan kekasihmu itu. Aku tahu, kau pasti sengaja untuk mengatur rencana itu, membuat citraku jelek lalu menyalakan dan membuangku seperti ini," teriak Senna. "Sejak awal kalian berdua sudah merencanakan ini untuk membuat anak haram itu dan selingkuhanmu mendapatkan posisi utama, kan?"

"Senna, kau masih tidak menyadarinya kesalahanmu dan justru melimpahkan padaku dan Belinda? Memang benar kata Belinda, wajahmu saja yang terlihat baik dan penurut, tapi kau sebenarnya jahat," ucap Evander menatapnya dengan dingin. "Aku tidak membutuhkan seorang istri yang tidak berguna sepertimu. "

Hati Senna sakit mendengar apa yang dikatakan oleh suami yang dia percayai ini. "Aku akan mengambil surat cerai ini besok dan kau juga harus meninggalkan rumah ini. Aku juga akan menarik kerja sama dengan keluargamu yang menyebalkan itu."

"Bahkan jikapun kau menolak untuk berpisah, semua orang juga sudah tidak akan menganggapmu lagi setelah aku mengumumkan perceraian kita tadi di pesta."

Evander melangkah meninggalkan Senna. Dia bahkan tidak perduli saat Senna menangis dan memanggilnya dengan putus asa.

Ponsel Senna berdering. Dia mengambil ponsel yang ternyata adalah pesan dari orang tuanya. Awalnya Senna pikir mereka akan menunjukkan kepedulian padanya, tapi justru kata-kata hinaan yang dia dapatkan.

'Dasar anak sialan, jika kau kehilangan statusmu kali ini. Kami akan mencoret mu dari daftar keluarga. Seorang anak yang tidak bisa mendatangkan bencana tidak seharusnya ada di keluarga Zhang kami."

Senna menjadi tertekan dengan banyak masalah yang terjadi. Dia sekarang sendirian bahkan setelah pergi dari rumah ini, dia tidak akan memiliki apapun.

"Andai saja aku bisa mencegah kejadian itu. Andai saja aku tidak kehilangannya saat itu!" Senna hanya bisa meratapi semua yang terjadi.

Dia hanya duduk di lantai, mengubur wajahnya ke dalam kakinya.

Kreek

Senna mengangkat wajahnya. "Suami--"

"Sayang sekali bukan Evander yang datang, tapi aku." Seorang wanita berjalan mendekati Senna. Dia adalah kekasih dari suaminya.

"Senna, kau pasti sangat terpukul dengan ini. Aku akan memberimu sirup ini yang akan membuat masalahmu selesai."

"Kau ingin aku meminum racun?"

"Benar. Bukankah Sulit bagimu untuk hidup dengan semua yang terjadi. Lebih baik bagimu untuk mati. Lagipula kau hidup juga tidak berguna."

"Aku tidak--"

"Pegang tubuhnya. " Wanita itu memberi perintah pada seorang pelayan. Pelayan itu menurutinya.

Kekasih dari Evander itu menuangkan minuman ke dalam bibir Senna dengan paksa. Tidak butuh waktu lama rasa sakit menjalar di tubuhnya. Senna terbatuk mengeluarkan darah.

"Selamat tinggal, Senna Zhang!"

Pandangan Senna semakin pudar. Dalam hatinya menyimpan kebencian. "Andai saja aku memiliki kehidupan kedua."

Rasa sakitnya sudah tidak tertahan lagi dan akhirnya dia kehilangan nyawanya dengan penyesalan dan kebencian.

Senna tidak menyangka dia benar-benar mendapatkan kesempatan ini. Kini, dia mulai mengubah hidupnya dan hidup dengan penuh rencana untuk balas dendam, tapi dia tidak menyangka selain kebencian, rasa bersalahnya masih belum hilang karena kejadian saat itu.