Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

CEMBURU

Hari ini Tabitha dijemput oleh Arthur karena supir Brian tak bisa menjemputnya, dandisinilah Tabitha sekarang tepat didepan pagar sekolahnya namun setelah limamenitmenunggu, Arthur belum juga menjemputnya tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Hai, nungguin jemputanya?" tanya si pria yang seumuran dengannya.

"Eh,Clark bikin kaget aja, iyanih laginungguin jemputan. Tumben lo pulang jam segini"tanya Tabitha pelan.

"Lo gimanasih Ta, biasalah gue kan harus latihan basket dulu. Lo lupa ya?" tanya Clark.

"Eh iya, abisnya lo cute banget sih kayak oppa Korea jadikan fokus gue teralihkan." Ujar Tabitha diikuti cengiran kudanya.

"Ah, lo mah bisa aja. Pulang bareng aja yuk ini udah jam lima loh udah sore nggak baikcewek nunggu disini sendirian lagi. Ketahuan banget jomblonya" Ucap Clark.

"Lagian kalo lo mau juga gue siap kok jadi cowok lo" Lanjut Clark yang sukses membuat Tabitha tegang. Pasalnya ia pun mengharapkan untuk menjadi kekasih Clark. Diamencintainya, namun karena pernikahannya dengan Arthur membuatnya memendamperasaan itu.

"Eh?"

"Nggaklah, gue bercanda kok. Kata bokap kalo mau deketin anak orang butuh proses

jadi yah liat tanggal mainnya aja yah Tabitha Velerie Smith"

"Apaan sih Clark"

"Jadi bareng nggak?"

"Nggak usah paling bentar lagi jemputan gue dateng"

"Yakin nih Tapi yaudah deh bye calon pacar" Ujar Clark sambil berlalu.

"Kenapa setelah gue mendam perasaan ini dan setelah gue nikah lo baru berani deketingue Clark Apa mungkin kita bukan jodoh? Kalau iya artinya gue harus belajar buat move on dari lo Clark, tapi kenapa sesesak ini" Batin Tabitha.

Tanpa sepengetahuan dari Tabitha dan Clark seorang pria dengan pakaian mewahnyamengamati dari jarak yang lumayan dekat dengan mobil mewahnya. Ia terusmemperhatikan pembicaraan Tabitha dan pria sebayanya. Ia merasa kesal dan marahmelihat semua itu. Tapi ia harus menahan semuanya dan bekerja lebih lembut.

Tak lama berselang datanglah sebuah mobil mewah. Tabitha maju dan mengetukpintu mobil Arthur dan Arthur pun membuka kan pintu mobilnya untuk Tabitha, didalammobil ia hanya diam memikirkan perkataan dari Clark, apa maksudnya dengan 'calonpacar' ia tak bisa berdiam terus seperti ini. Ia harus mengatakan hal yang sejujurnya

kepada Clark dan mengubur rasa cintanya untuk pria itu.

"Bagaimana dengan sekolahmu?Kapan ujianya akan dimulai?" Tanya Arthur memecahkeheningan.

"Ehm, baik kok semuanya berjalan kek biasanya terus masalah ujiannya 3bulan lagideh"

"Kalau ada materi yang tidak kamu mengerti tanyakan saja pada saya"

"Lho emang om ngerti gitu sama materi anak SMA?"

"Tabitha, asal kau tau suamimu ini adalah lulusan terbaik dari Harvard University"

"Wow socool"

"Yeah iknow im cool"Ujar Arthur sombong.

"Ish, sombong amat pak, nih yah kalo misalkan nanti Tata jadi lulusan terbaik Tata bakalminta hadiah paling mahal dari om Arthur" Tantang Tabitha.

"Okey buktikan" Ucap Arthur sembari menaikkan satu alisnya.

Setelah itu keheningan kembali tercipta diantara mereka. Sampai akhirnya mereka tibadimansion megah Arthur, Tabitha berjalan terlebih dahulu daripada Arthur sementaraArthur mengekori Tabitha. Namun saat Brian hendak menyambut kedatangan dua

majikannya ia melihat hal aneh dari rok Tabitha. Ia mengenalinya, ia tak bodoh ia pahamapa yang terjadi dengan rok Tabitha.

Akhirnya ia sedikit berlari kearah Arthur yang baru saja akan duduk di sofanya.

"Arthur lihatlah kearah istrimu!" Bisik Brian penuh penekanan.

"Apa? Cantik Aku sudah mengetahuinya oleh karena itu aku menikahinya" Ujar Arthurtanpa melihat kearahTabitha.

"Ada bercak darah dirok Tabitha!" Ucap Brian sambil mencengkram kedua pundak

Arthur.

"Oh ayolah itu hanya darah" Ucap Arthur belum sadar.

"Apa!! Sialan mengapa kau melihatnya Brian! Akan ku copot matamu!" Ujar Arthur sembari berlari kearah Tabitha yang sedang menaiki tangga dan langsung berjalan tepat dibelakang Tabitha sembari merapatkan tubuhnya ke Tabitha.

Tabitha yang merasa risih dengan tingkah Arthur langsung melirik sadis kearah Arthur.

"Om! angapain sih! Tata risih tau nggak"

"Tabitha berjalanlah cepat ke kamar akan ku beritahumu disana. Kita tak bisa bicara

disini"

"Kenapa emang?"Ucapnya.

"Tabitha turuti perintahku aku tak ingin hal ini dilihat oleh para maid yang baru sampaitadi siang cepat!" Perintah Arthur.

"Okey" Ucap Tabitha ketakutan karena dibentak Arthur, ia pun berjalan cepat ke

kamarnya.

Saat dikamar, Tabitha langsung menumpahkan kekesalanya pada Arthur.

"Kenapa sih kan Tata cuman pengentau hal apa! Kok malah dibentak!" Ucapnya

frustrasi.

"Ada darah di rokmu oleh karena itu aku menyuruh mu untuk berjalan cepat kekamaragar tak dilihat Brian dan para maid diirumah ini. Tapi sialnya Brian yang memberitahukutentang itu"

Tabitha yang mendengar perkataan Arthur refleks langsung melihat kearah roknya

dan ia pun langsung berdiri kaku. Ia sangat malu namun apa yang dilakukan Arthur

tidaklah salah namun malah menyelamatkannya.

Tabitha berlari kearah kamar mandi dan mulai membenahi semuanya. Namun baru

beberapa menit ia masuk, ia mengintip dari balik kamar mandi. Dan mendapati Arthurtengah bekerja disofa sembari memangkul aptopnya.

"Hmm, Om Tata minta tolong boleh?"

"Apa?" Tanya Arthur.

"Disini, ada pembalut tidak?Tata lupa beli" Cicit Tabitha.

Arthur yang mendengarnya pun langsung membelalakan matanya tak percaya. Yang

benar saja dirumah ini hanya ada Brian dan dirinya, juga beberapa maid itu juga barusampai, bagaimana dia memikirkan persediaan pembalut dirumah ini.

"Tidak ada" Jawab Arthur.

"Om, bisa minta tolong beliin nggak Soalnya Tata lagi dapet nih"

"Dimana?"

"Di supermarket depan juga ada"

"Oke tunggu disini, jangan keluar" Peringat Arthur.

"Hmm, Thanks my sweet husband"

"Iya"

Arthur pun bergegas ke supermarket dan membeli barang pesanan Tabitha. Namun

karena istrinya itulah ia sempat dilirik beberapa orang disana mungkin karena barang belanjaanya yang aneh. Ia agak kesal namun ia berpikir ini semua demi istrinya. Jadi terpaksa ia mengacuhkan semua tatapan orang disana. Setelah sampai di mansionnya,

Arthur langsung bergegas memasuki kamar Tabitha dan mengetuk pintu kamar mandi.

"Ta, ini barangnya" Ujar Arthur sembari menyodorkan barang belanjaanya.

"Eh, iya makasih yah om" Ucap Tabitha.

Tabitha melihat barang belanjaan Arthur ia terkejut karena berbagai merkcpembalut

ada disana. Akhirnya ia menyelesaikan ritualnya dengan cepat.

"Om, makasih yah, tapi kok belinya banyak banget?"

"Nggak papa biar ada stok" Ujar Arthur dengan mengetikkan sesuatu pada laptopnya.

Tabitha mendekat kearah Arthur dan dengan segan memeluknya dari belakang. Iamenopang kan dagunya kepundak Arthur.

"Makasih yah Om, Maafin Tata kalau selama ini suka bikin Om kesel. Tapi Tata janji nggak bakal hianatin Om. Sekalipun hianatin hatiTata sendiri" Ucapnya tanpa berbicarakalimat terakhir.

Arthur yang tengah fokus menatap layar laptopnya sedikit terkejut mendapati lengankecil putih memeluk perutnya posesif. Ia berbalik dan membalas pelukan Tabitha.

"Saya akan selalu lindungi kamu dari apapun yang membahayakanmu. Sekali pun daripria sialan itu" Ujar Arthur tanpa diikuti kalimat terakhirnya.

Tabitha merasa sangat nyaman kepalanya bersandar di dada bidang Arthur membuatnya merasa seperti sangat disayangi disini, dan dia takkan menghianati Arthurdan lebih memilih Clark dari pada suami devilnya itu.

"Maukah kau berjanji untuk tak mendekati pria mana pun selain aku?" Tanya Arthur,

tetap dalam posisi memeluk Tabitha.

"Tergantung saja. Memangnya kenapa?" Tanya Tabitha menatap mata Arthur.

"Because im jealous"

PART 5

TO BE CONTINUED...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel