Pustaka
Bahasa Indonesia

My Best Villian

40.0K · Tamat
Hes_Re
43
Bab
29.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

~HOT ROMANCE 21++~Aku membutuhkan tubuhmu, tapi aku tidak butuh cintamu .aku membutuhkan tangisanmu , tapi aku tidak butuh ketulusan mu.dan aku membutuhkan desahanmu , tapi tidak dengan perasaanmu."aku akan menyetubuhimu , tapi ada 1 syarat yang harus kau tahu , jangan menjerit dan merintih , atau kau akan menerima tamparan dari tanganku " ~PIERO MAGENTA D'RAJOR~Bahkan bila kau mampu menghancurkan seluruh organ tubuhku , aku tidak peduliKarena aku RUBAH, aku punya SEMBILAN NYAWAdan aku DESPERADO yang akan bertahan oleh kegaranganmu karena sebuah alasan."Aku masih Virgin , bisakah kau berhenti melakukan itu " ~CLORIS VENELOVE ANDERSHORT~

LawyerPengkhianatanRomansaBillionaireSweetRevengeSalah PahamMenyedihkanDewasaBaper

My Best Villian| 1

Author POV

London , Inggris

Mempunyai wajah cantik, bertubuh ideal walau tidak seperti model, memiliki mata yang indah, siapa yang tidak ingin memilikinya? Ayo katakanlah, akan aku pastikan bahwa lelaki manapun tergiur akan fisik yang ia miliki.

"Ambil saja kembaliannya," Cloris baru saja membayar pakaian yang ia beli, ia selalu memberikan sisa uang dari harga baju yang ia beli sebagai tip untuk pegawai yang melayaninya.

"Terimakasih nona," ucap pelayan itu tersenyum ramah.

Cloris mengangguk kecil dengan mengembangkan kedua pipinya, menarik bags berisi barang yang baru saja ia beli untuk pergi dari butik tersebut.

Di sepanjang perjalanan gadis itu selalu memikirkan apa yang akan ia kenakan nanti malam untuk mengunjungi temannya yang sudah lama tak jumpa, apakah gaun bewarna hitam dan putih? Make up flawless atau glossy? Lalu di apakan rambutnya? Cepol ? Gelung? Gerai?. Ah sudahlah itu urusan belakang.

Ingin sekali ia pulang kerumah saat ini, tapi jika ia pulang pasti ibu tirinya dan kakak tirinya mencibir dan memarahinya, memuakkan.

Baiklah tak apa dia akan di dalam mobil beberapa jam dengan menunggu arah jam berputar tepat pada angka tujuh.

Jarinya menyalakan dvd mininya, lagu kesuksesannya pun di putar dengan volume tinggi.

__**__

"Gilaa ... kau gilaa ero, kau menyetubuhi 2 wanita sekaligu" tawa Jerry keheranan.

"Yah kenapa? Aku melihatnya dia menikmati nya," jawabnya seolah itu adalah hal yang biasa saja.

"Simpanlah uang mu ero, kau suka sekali menghamburkan uang," balas Derry adiknya Jerry.

Temanya kesulitan memanggil nama Piero dan memang benar nama itu sungguh langkah, oleh karena itu semua teman-teman nya hanya mengambil 3 huruf dari namanya, dan yang cocok adalah Ero.

Baginya memiliki nama langka itu ajaib dan enak , karena menurutnya yang berbeda jelas akan berbeda dengan yang biasa-biasa saja, benar bukan ? Tapi berbeda dalam hal apa?

Piero pun mengeluarkan selembar cek dan menuliskan beberapa digit angka, "sudahlah diam mulut kalian, ini uang tutup mulut jangan bilang pada kekasihku,"

Menyogok uang untuk bungkam atas apa yang ia lakukan tentu itu tidak ada niatan dalam benak Piero, hanya saja ia ingin berbagi sedikit rezeki pada teman-teman nya, karena ia tidak tahu bagaimana caranya memberikan itu, ia memakai jurus yang yang bisa dibilang tidak masuk akal? Ya memang.

Prinsip lelaki itu adalah, kita tidak akan pernah miskin hanya untuk beramal "ayok ambillah," Derry dan Jerry pun menerimanya.

"Terimakasih Ero tapi kau tidak perlu memberi kita uang setiap kau curhat kepada kita," dengan terpaksa kedua adik kakak itu pun menerimanya karena bila tidak, Piero mengancam akan memecatnya dalam detik ini, saat ini, dan sekarang juga, lalu mau makan apa ibunya jika itu terjadi.

"Kalian ikut denganku, aku ingin membeli bunga untuk kekasihku agar terlihat romantis," ucap Piero berdiri diikuti kedua saudara yang sedikit mirip wajahnya.

Mereka bertiga pun menaiki mobil, Jerry yang mengambil alih menyetir, Derry berada di samping, dan Piero di belakang memainkan ponsel, video call dengan kekasihnya.

"Ya tunggulah, aku akan segera kesana," ucap Piero pada kekasihnya lewat video call.

Ciiiiiittt......Bruuuuggg...

Mata Jerry membulat sempurna karena kantuknya kini ia harus menabrak mobil seseorang.

Gadis itu pun tak kalah kagetnya saat tubuhnya harus sedikit mendorong ke depan, "sial siapa menabrak mobilku, ini belum lunas ..ahh sial,"

Cloris pun turun dari mobilnya, memandang syok mobilnya yang penyok "hai turun kau orang yang sudah menabrak mobilku" tangannya menunjuk arah depan.

"Astaga, bagaimana ini," ucap Derry .

Jerry pun keluar dan mendekati Cloris, "pelankan nada bicaramu nona,"

Banyak masalah yang kian menumpuk di otak gadis itu menjadikan seperti monster saat ini , ditambah pemandangan mobil penyok seperti ini, "aku tidak mau tahu, ganti rugi biaya untuk reparasi mobilku," ucap Cloris memandang Jerry sepertinya bukan orang kaya, karena terlihat dari cara berpakaian nya lebih mirip seorang Satpam atau sopir.

"Kau ingin mengganti nya atau tidak?" Tanya Cloris.

"Berapa biaya yang harus aku bayar nona?" suara seorang dari belakang Jerry.

Gadis itu pun menoleh sedikit ke arah lelaki tampan, berkulit putih dan tinggi, "bagaimana jika 100 juta?"

"Oh oke baiklah, Jerry ambilkan cek ku,"

"Tidak Ero, mobilnya juga tidak parah, kau di bodohi," Jerry merasa gadis itu keterlaluan membesarkan masalahnya.

"Ambilkan saja, tak apa," paksa nya.

Jerry pun berjalan ke belakang mengambil sesuatu di dalam mobil.

Sedangkan Cloris dan Piero saling berhadapan.

"Apakah dia kaya? Bodoh kenapa dia menurutiku?" Batin nya.

"Cantik sekali gadis ini, tapi tidak sesuai dengan sifatnya" Piero pun juga ikut membatin.

"Ini," ucap Jerry memberikan kertas persegi panjang.

Piero mengambil bulpoin yang berada di sempit kan pada sakunya dan menulis angka 100 juta "ini 100 juta,"

"Dia memberiku 100 juta?" Andai saja tempat ini adalah kamarnya, mungkin Cloris sudah berlonjat indah.

Ia pun menerimanya dengan tersenyum, "terimakasih, ohh .. silahkan lanjutkan perjalanan Anda," bujuk gadis itu.

Piero pun kembali pada duduknya di dalam mobil, saat ini berganti Derry lah yang menyetir.

"Ero maafkan aku, tapi tadi berlebihan," ucap Jerry menyesal membuat mobil temannya penyok.

Piero hanya diam, tak ada jawaban dari bibirnya.

"Ero aku tahu kau marah padaku"

Tak ada jawaban dari Piero.

"Ero kumohon maafkan aku," Jerry memelas.

"Aku memaafkanmu, tenanglah Jer" suara santai nya.

"Lalu apa yang kau pikirkan?" Tanya Derry menyaut begitu saja .

Jerry pun mengambil segulung kertas dan di pukulkan pada kepala Derry "menyetir lah dengan benar, atau kita akan mengalami nya lagi,"

"Baik....laaaaahhh..." Derry sengaja memanjangkan kata-kata nya.

"Ero jadi apa yang kau fikirkan " tanya Jerry sekali lagi .

"Gadis tadi,"

"Ada yang salah?"

Piero mengambil ponsel dan memainkan salah satu games favoritnya"Tak ada yang salah , tapi aku berharap takkan bertemu dia sekali lagi,"

***