Pustaka
Bahasa Indonesia

Mengubah Takdir Menjadi Pemeran Utama

29.0K · Ongoing
Baekhyun_G
29
Bab
6.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Xu Shi adalah seorang profesional gaming yang mendapatkan tantangan dari seorang penggemar untuk menyelesaikan game The Lengend of Phoenix dalam waktu 3 hari. Xu Shi yang menyukai tantangan tentu saja menerimanya. Ia menyelesaikan game simulasi pacaran dengan latar belakang kerajaan China itu dalam waktu 2 hari, lebih cepat dari waktu yang di tentukan penggemarnya. Terlalu memaksakan diri hingga lupa makan dan tidur, saat Xu Shi bangun dari tempat duduknya ia pun terjatuh. Saat Xu Shi sadarkan diri, ia terbangun di sebuah tempat yang selama 2 hari terakhir terlihat sangat ia kenali. Xu Shi tersadar jika ia kini terperangkap dalam game The Lengend of Phoenix yang ia mainkan terakhir kali sebagai pemeran antagonis. Apa yang akan Xu Shi lakukan? Akankah ia dapat kembali ke dunianya?

RomansawuxiaFantasiactionPengembara WaktuZaman KunoWanita CantikKeluargaDewasaSweet

BAB 1 - PROLOG

Aku adalah Xu Shi. Seorang gadis cantik berusia 22 tahun yang bekerja sebagai pro player gaming baik game online maupun offline. Aku merupakan salah satu alumni Tsinghua University dengan mengambil jurusan ilmu komputer.

Tsinghua University sendiri adalah salah satu universitas terpopuler di Beijing, China. Selain itu, Tsinghua adalah satu-satunya universitas China daratan yang berhasil masuk peringkat 10 besar dalam daftar QS Graduate Employability Rankings 2022.

Aku merupakan lulusan terbaik Tsinghua University. Aku telah mendapatkan banyak tawaran kerja diberbagai perusahaan besar, namun aku menolaknya dan lebih memilih terjun di dunia game yang membuatku kecanduan.

Terlalu menyukai game, Aku memilih terjun sebagai pro player yang berdiri secara mandiri. Sudah banyak game yang aku mainkan, seperti Mobile Legend, PUBG, Honor of King, dan masih banyak game lainnya. Nickname "Queen" tidak lagi asing di dunia pergamean atau dunia streaming dan live. Aku yang merupakan alumni jurusan ilmu komputer memanfaatkan teknologi yang kian maju dan menjadikan hal tersebut sebagai peluang untukku mendapatkan pundi-pundi uang.

Cara bermain ku yang lincah, cekatan, dan jenius membuat banyak perusahaan di bidang atlet pro player ingin merekrut ku. Namun lagi-lagi aku menolaknya dengan alasan aku tidak ingin terikat kontrak.

Suatu hari saat aku melakukan live streaming dengan bermain game Mobile Legend. Salah satu penggemar ku menantang ku untuk bermain game The Legend of Phoenix. Salah satu game simulasi pacaran atau perjodohan dengan latar belakang kerajaan China modern.

Sky Blue

Queen Jiejie, aku menantang mu main game The Legend of Phoenix.

Sembari main game, aku selalu membaca komentar para penggemar ku yang selalu menonton dan memberi ku gift. Aku selalu mengucapkan terimakasih kepada para penggemar yang selalu mengirim gift padaku. Penonton ku kerap kali bertambah karena daya tarik permainan ku dalam bermain game, maupun suara ku yang terdengar imut dan banyak di sukai kalangan remaja laki-laki maupun pria dewasa.

"Game apa itu?" Tanyaku pada para penggemarku setelah membaca komentar Sky Blue.

Fans Queen

Game baru Jiejie

Wei2

Game baru Jiejie

Chessman

Game anak-anak Jiejie

Sky Blue

Game baru simulasi pacaran Queen Jiejie

"Ah, game simulasi pacaran" kataku masih sambil bermain game Mobile Legend.

Sky Blue

Ayolah Jiejie. Main game itu.

Terdengar suara "Victory" yang menandakan pertandingan telah selesai dan aku memenangkan game ini. Para penonton ku mulai memuji permainanku, tetapi tidak dengan salah satu penggemarku dengan nama pengguna TikTok Sky Blue.

"Jika aku bermain The Legend of Phoenix, apa yang akan kamu berikan untukku?" Tanyaku yang tentu saja ditujukan untuk Sky Blue.

Sky Blue

Jika Jiejie bisa menyelesaikannya dalam waktu 3 hari, aku akan donate 2000USD.

"Jika Jiejie bisa menyelesaikannya dalam waktu 3 hari, aku akan donate 2000 USD" kataku membaca komentar Sky Blue.

Aku tentu saja tidak dapat mempercayai komentar-komentar seperti yang dikatakan Sky Blue. Banyak orang selalu menipu dengan melakukan cara seperti itu. Melihat raut wajahku yang tampak tidak percaya, Sky Blue kembali mengirim komentar dengan mengatakan bahwa perkataannya bisa di percaya. Ia akan mengirimiku kontrak melalui email agar aku percaya akan perkataannya.

Tidak lama setelah Sky Blue berkomentar demikian, sebuah email dari perusahaan peluncur game The Legend of Phoenix masuk. Inti dalam kontrak itu mengatakan bahwa mereka akan membayar ku sesuai nominal yang Sky Blue katakan sebelumnya jika aku berhasil menyelesaikan tantangan dari mereka. Cara yang dilakukan perusahaan peluncur game The Legend of Phoenix merupakan salah satu bentuk promosi. Mereka memanfaatkan ketenaran pro player untuk ajang promosi akan produk atau aplikasi yang mereka tawarkan.

Aku yang menyukai tantangan tentu saja menerimanya. Selain itu aku berpikir game simulasi pacaran adalah game yang mudah. Aku bisa menyelesaikannya bahkan sebelum waktu yang di tentukan. Setelah menandatangani kontrak, aku pun mengumumkan pada para penggemar dan penonton ku bahwa aku menerima tantangan Sky Blue. Sejak saat ini jumlah pendownload game The Legend of Phoenix pun semakin banyak dan terus bertambah.

Terhitung dua hari satu malam aku menyelesaikan game The Legend of Phoenix. Selama dua hari satu malam itu, aku sama sekali tidak beranjak dari kursi gaming ku kecuali untuk ke kamar mandi atau mengambil air minum. Selama dua hari satu malam ku habiskan bermain game The Legend of Phoenix sambil live streaming.

Aku menyelesaikan game tersebut sebelum tenggat yang di berikan Sky Blue. Aku meletakan hp ku di atas meja dan mulai mengakhiri sesi live streaming yang ku lakukan karena kepalaku mulai terasa sakit,  pandangan ku mulai berkurang-kunang, serta perutku yang sedari kemarin terus meronta meminta di isi. Saat aku bangun dari dudukku. Aku pun terjatuh dan tidak sadarkan diri.

*****

"Nona"

"Nona muda"

"Nona muda Xia, anda harus bangun!"

Aku merasakan tubuhku terguncang. Suara teriakan seorang gadis terdengar sedikit kesal menyapa indera pendengaranku. Kedua mataku pun terbuka perlahan dan saat terbuka sepenuhnya aku terkejut saat menyadari langit-langit kamar yang tampak berbeda dari langit-langit kamarku.

Dengan cepat aku terbangun dan mendudukkan diriku sembari menatap segala penjuru kamar yang tampak tidak asing bagiku selama dua hari terakhir. Suara penuh kelegaan terdengar dari seorang gadis muda yang berdiri tidak jauh dari peraduan. Aku lantas mengalihkan pandanganku menatap gadis muda itu dengan dahi mengernyit bingung karena tidak mengenali sosok gadis tersebut.

"Syukurlah anda telah bangun nona Xia" ucapnya lega.

"Xia? Siapa Xia?" Tanyaku yang tentu saja membuat gadis itu menatapku bingung.

"Apa maksud anda nona. Xia adalah nama anda!" Tegasnya.

"Tunggu dulu!" Cegah ku berusaha mencerna situasi yang ku alami saat ini.

"Namaku Xu Shi, buka Xia. Lalu siapa kamu?" Tanyaku pada gadis muda yang kian bingung melihatku.

"Tampaknya benturan semalam membuat anda jadi orang yang linglung" kata gadis itu.

"Hamba adalah Qiqi. Pelayan pribadi anda. Dan perlu hamba tegaskan lagi, anda adalah nona muda Li Xia. Putri satu-satunya jendral besar Li Zuan dari kerajaan Zhou" jelasnya yang tentu saja membuatku tercengang.

Li Xia. Nama itu jelas tidak asing bagiku yang baru saja menyelesaikan game simulasi pacaran The Legend of Phoenix. Li Xia sendiri adalah putri kesayangan jendral Li Zuan dan merupakan pemeran antagonis dalam game. Li Xia merupakan tunangan pangeran ke 3 kerajaan Zhou. Dalam alur cerita game, Li Xia berakhir tragis di mana ia mati di eksekusi karena berusaha meracuni pemeran utama Hong Mei Ying yang tengah mengandung anak dari tunangannya, pangeran Zhou Yan.

Mengetahui fakta bahwa aku terperangkap dalam game yang terakhir kali ku mainkan sebagai pemeran antagonis . Lantas apa yang akan aku lakukan? Aku tentu saja tidak ingin mati. Keberadaan ku dalam game yang terakhir kali ku mainkan membuatku mengambil kesimpulan bahwa aku telah mati di dunia nyata. Tidak ingin mati lagi, aku akan merubah nasib Li Xia dan mengubah alur cerita game The Legend of Phoenix ini.