Pustaka
Bahasa Indonesia

Lollipop Cinta

1.0M · Tamat
Heri Heryadi
453
Bab
1.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Lolli Seorang remaji tanggung, ia kecenderungan menyukai sesama jenis, alias gay atau homo. Awalnya karena dari kecil ia bermain dengan perempuan dan boneka dan semua yang ada dirumahnya juga kebanyakan perempuan dan ibu ibu. Jadi sifat kemayunya sampai dewasa. Ia menyukai Fuji, Daniel, Brandon, Jack dan Alex dalam satu waktu. Hingga mereka melakukan sex party. Ia suka melihat keringat cowok cowok ketika ngegym, main tennis, basket, dan lainnya. Adegan sex banyak yang luar biasa, extreem. Jadi pastikan anda cukup umur membacanya

Cinta Pada Pandangan PertamabadboypembunuhanGAYRomansaRevengeSalah PahamDewasaPerselingkuhanBaper

Bab 1. Lolli yang kemayu, hingga menjadi Rian yang menyukai sesama jenis

"Lolli .... ini bereskan boneka kamu"

Teriak Riska pada anak semata wayangnya.

Lolli anak umur 10 tahun masih suka main boneka, padahal ia seorang anak laki laki.

Wajah kemayu, centil centil manja. Ia bahkan sudah menyukai anak seusianya yang juga sama sama lelaki. Bahkan tak jarang ia ngelendotin om om dan om om pun sering memberikannya permen lollipop. Namanya lolli juga suka lollipop.

Kalau sudah ngemut lollipop, dia suka menari nari manja.

"Makasih om Eddy, ajak lolli dong ke tempat fitnesnya om" pinta lolli

"Emangnya kamu suka ngegym ..."

"Bangettt .... apalagi sukaa lihat om Andre yang ganteng itu, banyak keringetnya"

"Hayooo suka apa suka ?"

"Suka banget ommm"

"Awas loh nanti naksir sama Om Andre"

"Iyaa om ... ajak Lolli ya"

"Iya iya ... tapi dengerin tuh kata mama kamu, beresin bonekanya dulu gih"

"iya om asyiiik"

Lollipun berlalu dan membereskan mainannya.

Riska menghampiri Eddy.

"Gimana Ed ... aku khawatir anakku nanti keterusan menyukai sesama laki laki"

"Ya gimana lagi Ris, salah kamu sendiri, kamu selalu membelikannya boneka"

"Hemmmzzz iya tapi dia yang minta Ed, papa nya juga suka membelikan robot robot dan mobil mobilan, tapi tetep saja dianya sukanya boneka"

"Atau coba kamu datang ke psykiater atau psykolog dulu lah"

"Udah ... udah aku coba Ed, bukannya sembuh tapi malah dia menyukai psykiaternya hahaha"

"Ya bagus, pasti psykiater itu nanti akan menemaninya melakukan aktifitas laki laki"

"Aktifitas laki laki Ed, dia suka beladiri, dia suka main basket, tapi tetep saja menyukai teman laki lakinya, malah tambah deket sampai sampai ditempat renang, katanya dia di ruang ganti baju laki laki dia diteriaki saat dia pegang kemaluan laki laki lain ..."

"Ya sudah pelan pelan aja Ris ...terus berusaha aja jangan nyerah"

"Iya Ed ..."

8 tahun berlalu. Berbagai upaya Riska tidak membuahkan hasil, malah Lolli sudah menjadi jadi. Ia betul betul mengikrarkan dirinya menyukai sesama jenis. Berbagai upaya dilakukan Riska, sampai saran temannya agar mengganti nama Lolli dengan nama yang lebih macho. Hingga akhirnya Riska mengganti nama anaknya menjadi Rian. Bukan Lolli lagi. Namun tidak mengubah sikapnya dan perilakunya. Tetap kecenderungan terhadap laki laki.

Rian sedang melamun dan merenungi tentang dirinya.

Ya namaku Rian, kadang teman temanku memanggil Yan atau Ryan umurku sekarang 18 tahun anak anak SMAK di sekolah katolik, tubuhku termasuk tubuh seorang cowok yang atletis dengan badan sixspack diikuti kulit putih dan rambut pirangku

membuat para gadis menjadi tergila gila padaku ,namun apa dayaku aku sama sekali tidak bisa menyukai mereka sama sekali, bukan karena mereka itu jelek melainkan karena aku sama sekali tidak tertarik sedikitpun dengan kaum perempuan, aku sungguh tak mengerti mengapa semua ini terjadi padaku ,sampai kelas 3 SMA aku belum pernah mengalami apa yang dinamakan pacaran, bahkan teman temanku sering berkata padaku kalau aku itu tolol, mengapa?

Karena aku sudah ganteng, tinggi 170 lebih, kaya dan pintar sampai sekarang belum memiliki seorang cewek sekalipun, aku hanya focus ke basket basket dan basket, karena aku merupakan kapten dari team basket yang ada disekolahku, nam­un semua itu sama sekali tak membuatku minder, aku terlanjur terlalu cuek dan tidak peduli sama sekali dengan semua kata kata mereka, bagiku mereka semua terlalu iri dengan keadaanku saat ini dan itulah yang terjadi.

Hidup ini kadang sungguh tidak adil, mengapa aku diciptakan? mengapa aku dilahirkan kalau aku akhirnya mengingkari kodrat yang telah engkau berikan padaku, Aku tak tahu kapan semua ini terjadi padaku, aku sungguh ingin berubah tapi semakin aku mencoba melawan, rasa itu semakin besar padanya, dan mungkinkah aku menjadi seperti ini selamanya, atau aku bisa berubah dan berkata, semakin aku mencintaimu semakin aku harus melepasmu dari kehidupanku.

Hari ini sekolahku pulang agak pagi karena bapak dan ibu guru melakukan rapat di kantor dinas pendidikan, aku merasa sangat senang sekali karena hari ini aku pulang agak pagi, Aku mempunyai 5 sahabat yang sangat pengertian dan perhatian padaku, sehingga aku memberi nilai lebih kepada mereka dibandingkan dengan teman temanku yang lain. Dia ialah Rio orang yang sama memiliki wajah tampan namun masih dibawahku, Roby orang yang memberi motivasi padaku, Wendi orang yang setia menemaniku disaat aku membutuhkanya, dan sueng dan Dian orang yang sangat gokil dengan kekayaan dan kepintaranya

“Yan kita renang yuk aku udah lama banget pingin renang nih ” kata Wendi

“Ide yang bagus, aku juga BT kalau pagi gini udah langsung kerumah”

“Tapi lok kita berlima aja kagak seru, aku, dian sueng, dan robi bawa pacar kami juga ya, loe gimana rio, yan?”

“Gue gak punya pacar euyyyyyyyy” kata­ rio

“Gue juga gak punya pacar, udah lah terserah kalian, kalian bawa mobil kalian masing masing yaw ”

“Mobil gue sedang di bawa bokap ke kantor yan gue ma loe ya ,gue kan friend lo”

“Dasar…… ya udah aku ganti baju dulu ke rumah n bawa persiapanya u langsung ikut gue aja nanti aku jemput yo?” kataku

“Aku ikut kamu aja yang dirumah sepi cuma ada pembantu”

“yac deh, mari kita berangkat tunggu q disana ya temen temen” Aku pun segera menuju parkiran sekolahku dan langsung ambil mobil Rio ternyata sudah menunggu di gerbang sendirian, dan setelah aku sampai ke mobil langsung saja kami berangkat ke rumahku dulu.

15 menit kemudian kami sampai rumahku disana pak tarno selaku satpam rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk, aku dan rio langsung memasuki rumahku yang relative agak besar dibanding rumah temanku yang lain. Rio melihat sekeliling, melihat foto fotoku ketika

masih kecil, melihat koleksi film ku, dan tanpa sengaja rio menemukan koleksi bokep pribadi milikku dan langsung memanggilku

“Ya satpam rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk, aku dan rio langsung memasuki rumahku yang relative agak besar dibanding rumah temanku yang lain Rio melihat sekeliling, melihat foto fotoku ketika masih kecil, melihat koleksi film ku, dan tanpa sengaja rio menemukan koleksi bokep pribadi milikku dan langsung memanggilku

“Yan rumah kamu sepi banget ,dan kamu punya koleksi bokep lagi enak nih lok ma pacar kamu kelak bercinta disini”

“ya seperinilah rumahku yo agak sepi, semua kan kerja, jadi aku sendirian disini” kataku sambil menutup pintu lemaries karena aku baru aja ngambil minum

“gue mau ke kamar kamu donk” kata rio sedikit memaksa “gue kan mau ganti yo”

“sama cowoknya juga, aku juga mau pinjem baju kamu ya, masak pakai seragam gini bisa di omelin satpol PP nih”

“Aku tidak biasa ganti sama cowok yo soalnya ” kataku berusaha menolak

“alah udahlah jangan banyak bicara”

Kami pun segera masuk kamar. Dan aku tak tahu apa motif rio tiba tiba aja dia mengunci pintu kamarku, aku sempat kaget namun dengan lekas aku udah tenang kembali. Aku pun

dengan sedikit malu segera membuka kaos seragam putih abu abuku dan celananya juga Kini aku hanya mengenakan boxer biru yang agak ketat dan mungkin kontolku bakal kelihatan menonjol jika kontolku ngaceng. Aku melihat kearah Rio sesuatu yang berbeda terjadi padanya, ia memandangiku

tajam, pandanganya terasa lain bukan memandang layaknya cowok biasa memandang temannya ganti, melainkan pandangan penuh nafsu yang menggelora dari anak seusia SMA sepertiku

“yan…..” kata rio sambil berusaha menelan ludahnya dengan menatapku tajam ” kenapa,,, kenapa loe ngeliatin gue gitu”

“yan badan kamu sexy banget kalau tidak memakai seragam, sungguh terlihat kotak kotak dan menarik sekali yan, apalagi kalau kamu……..” kata rio, tak melanjutkan.

Entah kenapa aku merasa takut dengan pandangan rio seperti itu apalagi setelah ia bilang ia tertarik padaku itu sangat membuatku takut,

“loe kenapa sih yo, suer loe buat aku takuut tau ”

“yan aku mau tanya boleh kagak ”

“boleh kenapa ndak. Tanya aja” kataku berusaha berpikiran positif

”loe pernah ngocok belum yan”

“apa ……!” aku sungguh kaget dengan pertanyaan rio

“coli ngocok yan onani pernah apa gak”

“loe ngapain tanya begitu”

“yan sepertinya gue nafsu liat kamu telanjang yan kita ngocok bareng yuk yan”

Aku sungguh bener bener seperti terkena petir tak menyangka dengan apa yang aku dengar ternyata orang yang selama ini ku percaya adalah seorang Gay.

Astaga !!!

“yo gue kebawah dulu yaw gue mau ambil minum gue haus lagi nih” kataku cepat dan ingin segera meninggalkan kamarku jauh jauh.

Namun ia bukannya mengijinkan ku ia malah tiba tiba mendorongku ke kasurnya, karena badan ia lebih besar sedikit di banding aku jadi akupun terjatuh.

“mati aku” pikirku secara tiba tiba akupun langsung mendorong rio hingga jatuh, aku pun segera memukul muka rio dengan sekuat tenaga, Rio pun juga membalas pukulanku dengan mengayunkan bogemnya tepat di perutku. Aku pun terjatuh karena tak kuat menahan rasa sakit Rio mendekatiku perlahan. Perlahan ia menyingkirkan tanganku dari perutku yang aku pegang karena sakit dan aku menatapnya tajam, ia tersenyum dan perlahan menidurkanku, entah apa yang terjadi aku merasa terkena hipnotis, aku tak bisa melawannya, entah kenapa itu terjadi. Kini aku telah tidur di kasurku Rio pun segera melepaskkan perlahan kaos yang aku pakai, dan menurunkan boxer yang aku pakai, aku pun hanya menurut, kini aku dalam keadaan telanjang bulat, tanpa sehelai kain pun ia tersenyum kepadaku dan perlahan ia membuka seragam yang ia pakai dan T-shirt yang ia pakai dan juga celananya. Kini ia juga dalam keadaan telanjang bulat dengan kontol yang hitam dan agak besar mulai mengacung untuk segera dihisap oleh seseorang. Ia pun meniduriku, aku merasa badanku setelah ditindihnya begitu hangat aku pun lemas, lalu dengan santai ia mendekatkan mukanya ke mukaku, perlahan­ mulutnya menyerang bibirku, ia mencium mulutku dengan ganas, ia membuka

mulutnya dan berusaha memasukkan lidahnya ke mulutku, aku pun demikian, inilah ciuman pertamaku dengan manusia selain orang tuaku, sungguh hangat dan nyaman Aku terus diserang dengan ciuman itu ia semakin melumat lidahku dihisapnya air ludah dari lidahku, tak mau ketinggalan aku juga melumat bibirnya, ia semakin nafsu kepadaku ia pun melepas ciumannya

Kini ia menciumi leherku, rasanya nikmat sekali bagai menerima kehangatan sendiri, leherku­ diciumnya dan di jilat sesekali sambil memberikan sedikit hisapan di leherku, aku pun menghela nafas kenikmatan Ia semakin turun ke putingku lidahnya dengan sakti mempermainkan pucuk putingku, aku merasa geli geli kenilmatan ia turun lagi ke perutku namun tangannya dengan cepat mempermainkan putingku, aku merasa sangat nikmat sekali air ludahnya sudah membasahi putingku rasanya sungguh terbang seperti mimpi

“Rio enak yo terus yo” Kini kontolku mulai ngaceng dan mulai tegang, ukurannya kurang lebih sudah 15 cm an, rio pun semakin berambisi, ia menurunkan lagi ciumanya yang kini tepat di bagian kontolku Rio segera menjilat kontolku.

"owhhhhhhhhhhh anjing rasanya nikmat sekali", dalam hatiku berkecamuk. Ia langsung memegang

kontolku dan langsung menghisapnya, mulutnya ia buka dan kontolku pun dimasukkan ke mulutnya

"Owhhhhhhhhhh…. yeahhhh….."

Ia menghisap maju mundur maju mundur. Aku terasa semakin kenikmatan…

"ow­hhhhhhh…… yeahhhhhhhh…."

"terus isepin yoooooo isep terussss", ia mempercepat menyedot kontolku dan kontolku di masuk keluarkan dari mulutnya, sesekali ia pun mempermainkan ujung kontolku yang masih merah.

"owhhhhhhhh…. yeahhhh….."

"Clupppppppp… cl­upppppp…"

"uoooooooooooop] Yeahhhhhhhh.."

"enak yooooo…"

Akupun semakin memanas, apa lagi ketika tangan rio yang kiri mempermainkan putingku dan yang kanan memegang kontolku untuk di isep di mulutnya, kontolku pun mulai bergetar setelah 5 menitan

"owhhhhhh…. Yeahhhhhhhh…. yo enak yooo kau temanku yang berharga"

Tangan kirinya sesekali mencubit pentil atau putingku sehingga aku sesekali merintih kesakitan dan kenikmatan, "owh yeaahhhhhh"

Rio pun setelah mengetahui kontolku semakin bergetar karena pejuhku mau keluar, segera

mempercepat hisapanya dan menyedotnya dengan nikmat dan

"owhhhh…Yeahhhhhh…."

"Crotttt… Crot Crottttttttt" sperma itu keluar dari kontolku,

Rio pun menghisapnya dan menelannya, tubuh­ku menggeliat menerima luncuran pejuhku

"tadi ohhhhhhh Enak yooooooo Enak yyyyyoooooooo"

Aku pun sekarang berdiri demikian pula rio, lalu aku perlahan menyuruh rio untuk tidur, rio pun sekarang gentian aku tindih, aku menempel di tubuhRio

"riooooooooo", rio pun menggesek gesek kan kontolnya ke kontolku yang penuh akan pejuhhhhhh lalu aku mencium kembali mulut rio.

Mulut rio yang masih ada sedikit pejuh dariku langsung saja aku jilat sehingga pejuh itu masuk ke mulutku Rasanya asin asin gimana begitu…… Aku pun berdiri dan rio pun serasa dapat code, ia kini tengkurap dan pantatnya sedikit di naikkan ke atas aku pun menghusap kontolku.

Dan dengan perlahan aku dengan tanganku memassukkan kontolku ke pantat Rio Rio pun menjerit

karena merasa kesakitan "Ohhhhhhh…. Aaawwwwwwww….."

Jeritannya pun semakin keras tatkala aku mulai memassukkan sedikit demi

sedikit kontolku ke pantatnya "Owhhhhhhhhhh sakit yan owhhhhhhh"

Aku masukan kontolku perlahan hingga akhirnya kontolku masuk semuanya

"Owhhhhhhhhhh….."

"blessssss….."

Aku lalu menyodokkan kontolku pelan pelan

"owh….. yeahhh…. Mmm….. uhmm….."

Aku memaju mundurkan kontolku ke pantat Rio, rio pun berusaha menikmati

“rio rasanya nikmat yo”

"Oh yeahhhhhh" Kontolku pun aku sodokkan sekali lagi, maju mundur tepat di pantat rio hingga dalam,

"yeahhhhh….. UUuhmmm…. ahh…. Mmmm…"

Aku menambah kecepatan menyodok kontolku ke pantatnya.

Ia semakin merintih kesakitan "Owhhhh… yeahhhhhhhh.. ohhhhhhh… enak yan"

Ia semakin memerah mukanya, akupun semakin menggila.

Ku sodokkan kontolku berkali kali Ia hanya kesakitan "owhhhhhhhh…. yeahhhhhhhh…. Owhhhhhhhhh…."

Tubuhnya yang sexy begitu mempesona, aku pun menganggapnya ia seorang cewek.

Lalu aku berganti posisi kini aku berbaring dan dengan sigap rio paham dan ia memaju dan turunkan pantatnya. Terlihat ia sangat menikmati kontolku ini Aku pun menyodoknya lagi kini ia terlihat begitu mempesona, aku pun memegang kontolnya dan mengocoknya sambil ia menaik turunkan pantatnya dari kontolku. Kontolnya terasa begitu hangat aku semakin cepat mengocoknya. Dan ia semakin cepat menaik turunkan pantatnya hingga kontolku mulai akan keluar.

"Yooooooooooooo kontolku mau keluar yooooooo"

“Kamu keluarin aja yang”

"owhhhhhhhhhhh… Yeahhhhhhhh…. owhhhhhh…."

Akhirnya aku tak kuasa lagi menahan pejuhku

"Crotttttttttttttttt­t… Crot Crotttttttttttt­tttttttttttt…."

"Owhhhhhhhhhhhh…. yeahhhhhh….. mmmmm….ohhhhhhh….."

Aku pun menyodokkan kontolku "Yeahhhhhhhhhh Fuck yo fucking ass hole"

Aku pun akhirnya ngencretttttttt­t di pantat rio terasa begitu nikmat, begitu sempit dan begitu asyikkkkkkk "…. Yeahhhhhhhhhh…… Mmmmmmmmmmmmmm……"

Tak beberapa lama gentian rio yang ngencret karena kontolnya terus aku kocokkk "Yeahhhhhhhhhhhh­hhhhhhhhh….. yan enak"

"yan mmmmmmmmmm…."

"Crot"

Aku pun melepas kontolku dari pantat riooooooooo

Aku pun menggelepar di samping rio rio pun capek dan demikian pula aku, aku memandang rio dia memandangiku juga. Aku tak menyangka kami melakukan semua ini. Aku mendekatkan mulutku ke rio. Rio pun menciumku

“yan aku senang dan cinta padamu, aku rela kau jadikan pelampiasan nafsumu, maukah kau jadi pacarku yan”

“makasih banyak yo pagi ini aku benar benar puas sekali ini kali pertama aku ngentot ma kamu”

“I love u” rio pun segera memelukku sehingga kontol kami bergesekkan lagi

“I love u too” aku pun kembali mencium rio.

Kami berdua akhirnya tidak jadi berenang. Aku terlanjur tidur bersama rio sampai sore. Sejak saat itu

rio menjadi pelampiasaanku. Aku sangat mencintai rio. Bahkan kami melakukan oral sex di sekolah di saat bebas seperti ini. Hingga mungkin disaat kami lulusan nanti.

====

Support and Donation

Nama Bank : BCA

(Bank Central Asia)

Swift Code : CENAIDJA

Atas Nama : Heri Heryadi

No Rekening : 8105425674

Whatsapp : +6281222750112

Paypal : heriheryadipayments@gmail.com