2
Di sebuah kamar mewah di lantai dua seorang pemuda tengah bersender pada kepala rangjangnya, dia tengah membayangkan seorang gadis yang setiap hari dia lihat di halte.
Gadis manis yang membuat ia penasaran . sebab , gadis itu selalu sendiri , tidak terlihat seperti teman sekolah lainnya yang bergerombol ,bercanda ria. Tapi gadis itu sendiri ,kalaupun ada temannya kayanya cuma itu saja temannya. Itu yang Langit lihat beberapa hari ini.
"Matanya sayu, selalu menunduk sepertinya dia gadis pemalu.
Hmmm bikin penasaran saja , siapa namanya ya,,,." gumam Langit
"Ngapain kamu ngomong sendiri Lang?"" tanya Mentari yang tiba tiba masuk ke kamar adiknya
"Ya ampun kak,, masuk gak ketuk pintu dulu." bukannya menjawab sang Langit malah ngedumel.
"Ya elah kaya nggak biasanya sih Lang ." jawab sang kakak yang sudah duduk di sebelah sang adik
"Ngapain kamu ngomong sendiri tadi, bukannya jawab" lanjut sang kakak
"Aku mau curhat kak,," balas Langit
"Gayamu Lang Curhat segala,, kaya anak cewe lagi jatuh cinta, atau kamu juga lagi jatuh cinta ya Lang ,, hayo loh sama siapa? Tapi kan kamu udah punya pacar Lang gimana sih,," sang kakak malah ngomong panjang lebar ke Langit.
"CK ,, dengerin dulu sih kak." jawab Langit sewot
"Iya ,, apa buruan!" balas sang kakak yang sudah tidak sabar
"Begini,,,
"Begini,, hmmmm ,,
" buruan Langit,, !" Mentari membentak sang adik
"Aku penasaran sama cewek kak,, "
"Penasaran gimana,, kamu jangan begitu ya , Kakak juga perempuan ,, kamu jangan main main inget pesan papah jangan merusak anak orang ." ucapan Langit yang langsung dipotong sang kakak
"Dengerin dulu sih kak ,, jangan dipotong potong kalo aku ngomong." jawab Langit
"Iya iya maaf ,, kakak kan cuma ngingetin kamu ." ujar sang kakak
"Aku tuh kayanya suka sama seseorang deh kak,, dia tuh beda sama cewek lain kak, dia pemalu dan kayaknya nggak banyak temennya ." curhat sang adik
"Jangan liat dari sampulnya Lang ,, ntar kelihatan nya pemalu tau tau malu maluin lagi ." jawab Mentari menasehati sang adik
"Aku udah ngikutin dia dari beberapa hari sih kak,, tiap sore dia pulang sekolah." jawab Langit
"Satu kampus sama kamu?" tanya Mentari
"Masih SMA." jawab Langit santai
"Heh ,, jangan main main kamu Lang ,, lagian katanya kamu udah punya pacar." jawab sang kakak
"Aku pacaran sama Dea kan terpaksa kak, dari pada dia nangis mohon mohon terus , aku risih ." kata Langit
"Ya udah putusin aja sih ,, bilang aja mau fokus kuliah ,, setahun lagi kan ?. Balas Mentari
" iyalah,, aku mau putusin,, terus pdkate sama cewek SMA itu ,,haha." jawab Langit
" huh ,, dasar..." balas Mentari
***
Matahari mulai menampakan sinarnya , pertanda pagi telah menyapa .
Pagi itu seperti biasa menjalani aktivitas nya ,sama halnya dengan Senja dan Nunu yang sudah siap menunggu jemputan spesialnya siapa lagi kalau bukan angkutan.
"Eh jaa nanti kalo udah lulus mau lanjut kuliah atau nyari kerja." tanya Nunu
"Kalau aku kerja lah NU, di samping gak ada biaya ,otak juga nggak nyampe,,hehe." jawab Senja
"Iya sih,, kalo aku pengen kuliah di kampus depan deh nja ,tapi itu terlalu elit ,, haha." ucap Nunu
"Ya udah sih ,, masih lama inih belom juga ntar ngadepin ujian ." balas Senja sambil melangkah masuk angkutan yang sudah tiba di susul Nunu
***
Tidak terasa sudah waktunya istirahatlah , para siswa siswi ada yang ke kantin ada juga yang tetap di kelas seperti Senja yang suka menyendiri ,, sedangkan Nunu ke kantin karena katanya tidak sarapan jadi dia kelaparan
**
Seperti biasa Pulang sekolah Senja dan Nunu menunggu angkutan , namun sepertinya kali ini akan diwarnai drama kecil.
"Hai..." sapa seorang pemuda yang berdiri di depan Senja yang sedang duduk berdua dengan sahabat nya Nunu ,
Secara otomatis Senja dan Nunu mendongak untuk melihat suara siapa yang menyapanya.
"Wah ,, tampan sekali ,, apa dia pangeran dari kayangan ya nja?" bisik Nunu ke Senja yang sama sama diam
"Mungkin." balas Senja sambil berbisik juga
Mereka malah asik berbisik sambil sesekali mencuri pandang, bahkan mereka mengabaikan sapaan pemuda tersebut.
Sedangkan pemuda tersebut juga malah diam dan tidak melanjutkan sapaannya , malah terus memandang ke arah salah satu gadis itu, sedangkan yang ditatap hanya menunduk sambil berbisik sama teman sebelahnya.
