Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1

Negara Hua Xia, Provinsi Han Yang, Kota Wu Zhou.

SMA Wu Zhou No.1, ujian pertengahan semester terakhir kelas 3 SMA.

Ruangan SMA 3 kelas 6 terlihat sangat tenang dan hanya terdengar suara pensil yang menggesek kertas ujian.

Di dalam ruangan kelas, seorang anak laki-laki yang memakai seragam biru putih dengan tampang heroik dan setengah poni menutupi wajahnya yang tampan sedang tidur di atas meja.

Tiba-tiba, dia langsung berdiri tanpa aba-aba. Wajahnya mengerut dan mengeluarkan teriakan penuh dengan kesedihan, "Adik seperguruan!"

Suara teriakan anak laki-laki ini langsung menarik perhatian seluruh teman sekelasnya. Semua orang menatap Chen Mo dengan tercengang, bahkan kedua guru pengawas ujian juga tidak terkecuali.

Puff!

Tidak tahu siapa yang duluan tertawa, setelah itu seluruh teman sekelasnya juga ikut tertawa terbahak-bahak.

"Adik seperguruan? Haha, apakah Chen Mo sudah tidur sampai otaknya bermasalah?"

"Aku rasa dia sudah terlalu banyak membaca novel bela diri, adik seperguruan? Kalau begitu aku adalah Lenghou Tiong (nama tokoh utama dalam cerita silat Siau-go-kangouw karangan Jin Yong)!"

Dalam seketika, ruang ujian yang tenang dan serius langsung menjadi kacau. Para murid yang biasanya tidak belajar dengan serius memanfaatkan kesempatan ini untuk menyontek jawaban yang sudah ditulis di telapak tangan dan catatan kecil pun beterbangan.

An Keyue, gadis idaman di sekolah yang memiliki aura luar biasa dengan rambut kuncir kuda sedang duduk di kursi dekat jendela menatap Chen Mo sambil diam-diam menggelengkan kepala.

"Walaupun ayah dan ibu selalu ingin menjodohkan kami berdua, tapi laki-laki bodoh yang tidak memiliki keahlian ini, walaupun memiliki latar belakang keluarga yang baik, kedepannya juga tidak akan sukses. Kalau dibandingkan dengan kak Yuanhao, dia benar-benar bukanlah apa-apa."

Berpikir sampai di sini, An Keyue sang wanita idaman diam-diam menatap laki-laki tampan yang berada tidak jauh itu. Zheng Yuanhao, putra semata wayang wakil pimpinan Kota Wu Zhou.

Sedangkan Zheng Yuanhao juga sedang memalingkan kepala menatapnya. Seketika, An Keyue langsung merasa tegang dan segera menundukkan kepala.

Zheng Yuanhao menarik kembali tatapannya dan memalingkan kepala melirik Chen Mo yang sedang berdiri diam di sana. Ekspresi wajahnya terlihat meremehkan, orang seperti ini sama sekali tidak pantas menjadi saingannya.

Kedua guru pengawas ujian dengan marah menatap Chen Mo yang sedang tercengang, lalu menggelengkan kepala dengan tidak berdaya, terlihat seperti sedang mengatakan anak ini benar-benar sudah tidak tertolong lagi.

Setelah itu, mereka segera berteriak, lalu menenangkan suasana ruang ujian dan mengumpulkan setumpuk catatan kecil.

Chen Mo hanya berdiri diam di ruangan dan terlihat bingung.

"Apa yang terjadi? Aku adalah Chen Mo, kultivator Klan Xuandao tingkat Huashen. Pernah sekali aku dan adik seperguruan diam-diam memasuki tempat terlarang para dewa ‘Mata Alam Semesta’ dan ingin mencari asal usul para dewa. Demi menyelamatkanku, tubuh adik seperguruan hancur berkeping-keping dan kenapa tiba-tiba aku muncul di sini?"

Teringat dengan detik-detik terakhir adik seperguruan yang bernama Luo Li, sepasang mata yang birunya dan senyum tipis di wajahnya yang cantik sangat terpatri di dalam jiwa dan raga Chen Mo, sehingga membuatnya merasa sangat sedih!

Akan tetapi, segala sesuatu yang ada di depan matanya begitu nyata sehingga membuat Chen Mo segera fokus dan tatapannya mulai jernih.

Dia segera mengamati keadaan di sekeliling dan segala sesuatu yang ada di sekitar membuatnya merasa tidak asing.

"Di sini sepertinya adalah ruangan kelas? Sepertinya sedang, ujian?"

Apa?

Ada orang yang menendang Chen Mo dari belakang. Saat dia memalingkan kepala untuk melihat, dia menyadari ada seorang laki-laki gendut yang sedang memberikan isyarat padanya untuk menyuruhnya duduk.

"Kamu, adalah Chao Gang?" Sebuah nama muncul di benak Chen Mo dan dia secara refleks bergumam sendiri.

Dalam seketika, ingatan yang bercampur aduk seperti tayangan film membuat Chen Mo akhirnya mengerti dengan keberadaannya saat ini.

"Jangan-jangan di sini adalah bumi dan aku sedang mengikuti ujian pertengahan semester akhir SMA kelas 3?" Chen Mo menatap Chao Gang si gendut itu sambil bertanya dengan heran.

"Kalau ini bukan bumi, apakah ini adalah Mars? Chen Mo, aku rasa kamu sudah tidur sampai otakmu bermasalah!" Guru pengawas yang memakai kacamata besar dengan bingkai hitam menegur Chen Mo dengan ekspresi muram.

"Meski nilaimu jelek, tidak giat belajar dan tidur di saat ujian pertengahan semester. Tapi tolong jangan mengganggu teman lain, kalau tidak, ibu hanya bisa memintamu untuk meninggalkan ruangan ujian!"

Guru pengawas wanita itu menaruh tangannya di pinggang sambil memelototi Chen Mo dengan marah, seperti sedang mengatakan kalau kamu mengatakan satu kalimat lagi, aku akan segera mengusirmu keluar.

Chen Mo memalingkan kepala menatap guru wanita itu dengan ekspresi datar, lalu sebuah nama langsung teringat! Wang Li, guru Bahasa Inggrisnya saat SMA kelas 3.

Sebuah pikiran yang mengejutkan muncul di benak Chen Mo.

"Jangan-jangan aku tidak mati? Aku terlahir kembali, terlahir kembali ke bumi di masa SMA kelas 3?"

Ini mungkin adalah satu-satunya alasan yang dapat menjelaskan semua ini.

Chen Mo tiba-tiba menutup mata mencoba merasakan kekuatan spiritual di dalam tubuhnya yang dapat menghancurkan seluruh jagat raya ini, namun dia malah menyadari tidak menemukan apa pun. Sedangkan roh kuat yang dapat menjelma menjadi puluhan ribu dewa saat ini juga sama sekali tidak ada reaksi.

Apakah ini adalah dunia fantasi?

Akan tetapi, keadaan di sekeliling terasa sangat nyata sehingga membuat Chen Mo langsung menghapus pemikiran ini.

Satu-satunya hal yang bisa menjelaskan adalah, Chen Mo benar-benar terlahir kembali.

Setelah mengerti, Chen Mo tidak merasa kesal karena kultivasinya hilang, sebaliknya, dia malah merasa sangat senang.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel