Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1

"Kamu bilang aku segalanya, namun dari sikapmu padaku menunjukan bahwa aku bukanlah apa-apa." -Rachel

***

"GASTRA TIDAK AKAN BUBAR!" Darren berteriak lantang di depan seluruh teman-temannya, disaksikan hampir seluruh murid SMA Bakti dan guru-guru yang meminta mereka untuk bubar.

"Kami bukan geng pembuat onar, Bu! Kami itu melindungi sekolah ini dari serangan SMA Cendrawasih yang sudah jadi musuh bebuyutan lama!" Tambah Mika, Wakil Ketua GASTRA yang dipimpin oleh Darren.

"Melindungi apa? Kerjaan kalian itu hanya berantem, mempermalukan nama sekolah!" balas Bu Fero-Guru BK SMA Bakti.

Darren menarik senyumnya. Ia berbalik, menatap seluruh penghuni SMA Bakti yang tengah menonton mereka saat ini. "GUE MAU TANYA SAMA LO SEMUA!"

"YANG MERASA KALAU GASTRA BUKAN GENG PEMBUAT ONAR, DAN MENGANGGAP GASTRA ITU PELINDUNG SEKOLAH KITA, SILAKAN MAJU. GABUNG DENGAN KAMI!"

Sekitar beberapa detik, murid-murid SMA BAKTI terdiam. Saling pandang dan bingung. Mereka ingin maju untuk membela GASTRA, karena memang benar, mereka telah melindungi sekolah dari SMA Cendrawasih-musuh bebuyutan yang sampai saat ini tidak tahu pokok masalahnya apa.

"Gue!" Lisa-Ketua Tim Cheerleaders itu mulai maju ke depan, berdiri di antara barisan anak-anak GASTRA yang tengah memperjuangkan keluarga mereka agar tidak dibubarkan oleh pihak sekolah.

Setelah Lisa maju, kini anggota tim Cheerleaders yang lain mulai mengikuti jejak ketuanya. Dan setelah itu, para murid mulai berani untuk ikut maju untuk membela GASTRA.

Darren mulai menarik senyum penuh kemenangannya, menatap para guru yang kini sepertinya akan meledak. Terutama Bu Fero, guru BK yang selalu mengincar Darren untuk diberi hukuman, entah cowok itu salah atau tidak.

"Bisa dilihat?" tanya Darren, lelaki itu merentangkan tangannya. Menampilkan hampir seluruh murid SMA Bakti sedang berdiri mendukung mereka sekarang.

"Kalau semua murid menganggap kami penyelamat, kenapa para guru memperlakukan kami seperti penjahat?" tambah Darren, yang langsung mendapat teriakan setuju dari teman-temannya.

"SAVE GASTRA!" teriak Mika.

"SAVE GASTRA!" Sahut para anggota Gastra yang lain.

"SAVE GASTRAAA!" Para pendukung Gastra kini bersuara.

"Kami penyelamat, bukan penjahat!" Teriak Darren.

"Kami penyelamat, bukan penjahat. Save Gastra!" Sahut mereka yang berada di belakang Darren.

Para guru mulai kalah. Semua murid membela Gastra, dan tidak mungkin mereka bisa dibubarkan. Lagi pula, sebenarnya yang ingin Gastra bubar hanya Bu Fero, guru lain tidak terlalu ambil pusing.

"Semuanya tenang!" Bu Tina, selaku Kepala Sekolah kini mulai angkat suara.

"KAMI TIDAK AKAN DIAM, SEBELUM GURU-GURU MENYATAKAN TIDAK AKAN MEMBUBARKAN GASTRA!" teriak Darren, dan para murid lain ikut mendukungnya.

"Baik! Pihak sekolah tidak akan membubarkan Gastra, dengan catatan, TIDAK BOLEH MEMBUAT ONAR DI SEKOLAH!" ucap Bu Tina dengan tegas melalui microphone yang dapat didengar seluruh penjuru SMA Bakti.

Mereka semua bersorak gembira, hari ini, mereka menang.

"Syukur mereka nggak jadi bubar." Luna menyikut gadis yang berdiri di sebelahnya, sejak tadi mereka hanya menonton dari jauh.

Rachel, gadis yang berdiri di sebelah Luna tersenyum. "Gue nggak bisa bayangin gimana kalau Darren bete."

Luna mengelus pundak Rachel dengan iba. "Sabar ya, Chel. Semoga sifat Darren berubah, dan dia nggak dingin lagi sama lo."

"Semoga, Lun." Rachel balas tersenyum. Ia menatap lelaki yang tengah berdiri paling mencolok di lapangan, Darren Rich Alsca-kekasihnya.

***

Kantin sedang ramai, memang tempat itu tidak pernah sepi jika sedang jam istirahat. Apalagi sebuah meja yang terletak di tengah-tengah kantin itu terdapat sekumpulan cowok, yang baru tadi pagi membuat sekolah ramai. Mereka adalah GASTRA.

Ada lima orang yang paling mencolok di geng yang beranggotakan hampir seluruh cowon beken di SMA Bakti itu.

Yang pertama adalah Darren Rich Alsca, tidak cuman paling tampan, ia juga adalah Ketua GASTRA generasi ke sepuluh. Paling tampan, namun juga terkenal dingin terhadap perempuan. Anehnya, Darren memiliki seorang kekasih.

Kedua, si Tampan sekaligus Playboy kelas Kakap. Mikhael Pradipta. Orang-orang yang belum pernah bertemu Mika, mungkin akan menganggapnya perempuan karena mendengar namanya. Padahal, cowok itu penakluk perempuan. Ia adalah Wakil GASTRA.

Selanjutnya ada trio kwek-kwek. Bara Jonathan, Brian Cournel dan Alfan Wijaya. Tiga cowok comel yang selalu mencairkan suasana.

"Eh, kita boleh gabung? Kursi lain penuh." Lisa datang bersama dua sahabatnya, gadis itu memasang wajah murung. Menarik simpati.

"Buah kedondong, buah markisa

Boleh dong, Neng Lisaa!" sahut Bara. Ia menepuk tempat kosong di sampingnya.

"Duduk aja, Lis. Tuh, kosong," ujar Mika. Menunjuk tempat kosong di dekat Darren.

Lisa tersenyum, kemudian mengajak kedua sahabatnya untuk duduk di dekatnya. Kemudian, mereka ikut berbincang bersama cowok-cowok itu.

"Dasar licik si Lisa," ucap Luna. Sejak tadi, ia dan Rachel memperhatikan gadis itu. Pasti mereka memang sengaja ingin duduk dengan anak-anak GASTRA.

Untuk apa? Ya untuk caper lah.

"Biarin aja, Lun. Mereka emang deket dari dulu, kan," ujar Rachel. Gadis itu tersenyum kecut seraya mengaduk jus jeruk di hadapannya.

Luna menoleh, ia menatap kesal ke arah Rachel. "Lo nggak bisa diem terus, Chel. Lisa tuh udah mulai keterlaluan, lo pacarnya Darren tapi kayak bukan. Masa Lisa lebih leluasa deketin Darren daripada lo yang pacarnya?"

Rachel ikut menoleh, menatap Luna dengan malas. "Nggak papa, Lun. Gue nggak mau membatasi pertemanan Darren."

"Ihhh! Bukan membatasi, Chel. Lo-"

"Lun, udah. Jangan dibahas," kesal Rachel. "Lo sendiri, sampai kapan mau backstreet sama Mika?"

"Kan beda, Chel. Mika sama gue itu backstreet karena dia nggak mau gue diganggu fans-nya!"

"Sama aja, Lun." Rachel menghembuskan napas, menatap kumpulan lelaki di hadapannya yang tengah bercanda dengan tiga orang perempuan cantik di tengah mereka.

"Ekspetasi pacaran sama most wanted sekolah nggak seindah di novel, ya?" Gadis itu tersenyum, "rasanya menyakitkan ternyata."

•Darren's•

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel