Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2

"Paman, kamu benar-benar bisa membawaku pergi mencari ibuku? Aku sudah tidak melihatnya selama tiga hari."

Mata Hope memerah saat mengatakan ini.

Entah kenapa Morgan merasa marah.

Apa sebenarnya yang dipikirkan Merisa? Kenapa dia tidak bertanggung jawab seperti ini!

Wanita paruh baya tadi mengatakan Merisa pergi menemani pria di Surga Dunia, jadi Morgan memutuskan untuk pergi melihatnya.

Jika Merisa benar-benar seperti itu, dia akan membawa Hope pergi ...

...

Surga Dunia adalah klub paling mewah di Kota East Coast.

Tempat ini adalah surga para pria berduit.

"Berhenti!"

Seorang satpam berambut merah dengan tato di bahu menghentikan Morgan.

Dia melihat Morgan yang berpakaian biasa dan berkata dengan angkuh, "Orang miskin dari mana kamu, apakah ini tempat yang mampu kamu datangi? Pergi!"

"Minggir!"

Ekspresi Morgan terlihat dingin.

"Dasar sampah, kamu bahkan berani bicara seperti itu dengan ketua!"

"Apakah kamu tidak dengar aku menyuruhmu pergi?"

"Aku akan membunuhmu kalau masih tidak pergi!"

Beberapa satpam segera datang mengepung, salah satu di antaranya menendang Morgan.

Suara kencang terdengar!

Satpam itu melayang, sementara Morgan baik-baik saja sambil menggendong Hope.

"Bocah, kamu datang buat masalah ya! Saudara sekalian, keluar semuanya!" Satpam bertato memanggil orang lainnya dengan walkie-talkie.

Beberapa saat kemudian, hampir seratus satpam keluar dari dalam klub.

"Sudah bosan hidup kamu!" Satpam bertato berkata dengan sombong.

Morgan malas meladeninya dan langsung mengeluarkan ponsel untuk menelepon seseorang.

"Tiger, kerahkan Tim Inferno!"

Boom, boom!

Suara kencang terdengar begitu Morgan selesai bicara.

Lima mobil militer melaju kencang dari kejauhan yang setiap mobilnya dipenuhi para prajurit yang tak terhitung jumlahnya!

Kemudian, para prajurit segera turun dari mobil dan berdiri rapi di belakang Morgan.

Klik, klik!

Moncong pistol hitam yang memancarkan cahaya kematian ditujukan ke arah para satpam.

"Semuanya berlutut!"

Tiger berteriak kencang.

Bruk!

Bruk!

Bruk!

Semua satpam berlutut tanpa ragu.

Salah satunya, satpam yang bertato paling ketakutan!

Tokoh besar seperti apa yang sudah dia singgung?

"Jenderal Besar, aku datang terlambat!"

Tiger datang ke depan Morgan dan berkata dengan hormat.

Morgan mengangguk, "Kalian jaga di sini, jangan biarkan siapa pun masuk!"

"Baik!"

Tiger berteriak dan ribuan prajurit langsung mengepung Surga Dunia!

"Paman, apa ini? Apakah sedang bermain film?"

Hope bertanya dengan penasaran saat melihat prajurit bersenjata lengkap ini.

Morgan menunduk dan berkata dengan lembut, "Benar, Hope, paman akan membawamu mencari ibumu."

Morgan membawa Hope masuk.

Tiger yang ada di belakang terlihat kaget.

Gadis kecil ini ternyata putri Jenderal Besar!

Mulai hari ini, dia akan menjadi salah satu wanita yang paling dihormati di seluruh negeri!

Jenderal Besar yang tidak pernah tersenyum bahkan tersenyum saat ini...

Saat ini, di salah satu ruangan VIP Surga Dunia.

Merisa yang cantik dan ramping sedang makan bersama seorang pria paruh baya berperut buncit.

Pria itu bertato macan di tubuh, namanya Warid Gada, preman di Kota East Coast.

Merisa melihat Warid dan memohon, "Kak Warid, tolong pinjamkan 200 juta padaku. Putriku sakit dan harus dioperasi."

Hope mengidap penyakit jantung bawaan dan harus dioperasi sebelum berumur enam tahun supaya tidak membahayakan nyawanya!

Hope sudah berumur lima tahun sekarang.

Waktunya tidak bisa ditunda lagi.

Merisa telah mencari bantuan kepada semua orang selama tiga hari ini, tapi tidak ada satu pun yang bersedia membantunya.

Merisa meminta bantuan Warid karena tidak ada cara lain lagi.

Warid adalah lintah darat terkenal di Kota East Coast.

Dia tersenyum dingin, "Meminjam 200 juta, memangnya kamu akan membayarnya dengan apa?"

Merisa segera berkata, "Kak Warid jangan khawatir, selama penyakit putriku bisa disembuhkan, aku pasti akan mencari uang untuk membayarnya."

"Hahaha!"

Warid tertawa kencang, lalu memperhatikan Merisa serta menggodanya, "Aku bisa meminjamkan uang dan kamu tidak perlu membayarku, tapi aku punya satu syarat dan itu adalah menjadi wanitaku."

Ekspresi Merisa langsung dingin saat mendengarnya, "Kak Warid, aku sudah menikah!"

Warid tertawa, "Siapa yang tidak tahu kalau suamimu itu tidak berguna! Kamu akan hidup mewah kalau menjadi simpananku. Bagaimana?"

Saat bicara, Warid memegang paha mulus Merisa.

Ekspresi Merisa berubah dan segera berdiri.

"Kak Warid, tolong sopan sedikit!"

Mata Warid terlihat dingin saat melihat Merisa menolaknya.

Dia mendengus, "Merisa, jangan tidak tahu diri kamu! Apakah kamu pikir dirimu itu masih nona besar Keluarga Haris yang terhormat? Kamu itu wanita yang dibuang!"

"Syukur aku bersedia menerimamu, kamu bahkan menolakku. Percaya tidak kalau membuatmu tidak bisa keluar dari ruangan ini malam ini."

Kata-kata Warid membuat wajah Merisa memucat.

Dia putus asa!

Lima tahun yang lalu, dia adalah nona besar Keluarga Haris, wanita paling cantik di Kota East Coast.

Namun, dirinya dipaksa menikah dengan seorang gelandangan demi mengusir nasib buruk kakeknya.

Pada akhirnya, gelandangan itu melarikan diri sehari setelah menikah. Dirinya bahkan hamil dan melahirkan seorang putri.

Merisa telah cukup menanggung hinaan dan cibiran selama lima tahun ini.

Hari ini, dirinya juga dipermalukan Warid!

Hati Merisa menjadi dingin!

Bulir bening mengalir dari matanya.

Dia menghela napas dan berkata, "Maaf, aku tidak akan meminjam uang denganmu lagi, permisi!"

Merisa berbalik setelah mengatakan ini.

"Mau pergi? Apakah aku setuju?"

Warid berdiri dan menarik tangan Merisa serta berkata dingin, "Jangan berharap kamu bisa pergi malam ini!"

Merisa ketakutan, "Lepaskan aku, apa yang kamu inginkan?"

"Haha!" Warid tertawa mesum, "Ingin apa? Tentu saja memakaimu! Hari ini, aku mau kamu menjadi wanitaku ..."

Warid langsung menerkam dan merobek baju Merisa setelah bicara.

"Tolong!"

Merisa segera berteriak ketika menghadapi Warid yang seperti serigala kelaparan.

Bruk!

Saat ini, pintu ruangan dibuka.

"Ibu ..."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel