Pustaka
Bahasa Indonesia

I Really Like You

46.0K · Tamat
Lasley Summer
49
Bab
4.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Mo Xiaoxiao belajar bermain game demi pria yang disukainya, dan kemudian menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik dari pada pria yang di sukainya. Akibatnya, laki-laki yang ia sukai itu tidak senang, dengan keras mengancamnya: "Beraninya kau mengatakannya sekali lagi!" Mo Xiaoxiao hanya bisa menjawab dengan suara kecil: "Tidak berani ..."

TeenfictionKampusSweetBaper

Bab 1 Mati Juga Tidak Takut

Bab 1 Mati Juga Tidak Takut

"Angela, kamu bodoh ya?"

"Angela, kamu itu yang dikirim oleh pihak lawan kemari ya?"

"Angela, kamu sekeluarga mati saja!"

Mo Xiaoxiao menatap tulisan yang terus bermunculan memakinya di layar. Dia diam-diam mengingatnya, setelah menyelesaikan permainan ini, dia akan melaporkan mereka satu persatu.

Tentu saja dia akan menjadi orang yang paling banyak dilaporkan dan pada akhirnya akan menghadapi resiko di-ban.

Situasi seperti ini telah dia alami berkali-kali, jadi mati juga tidak takut!

Sejak lahir dia adalah seorang yang keras kepala yang lebih keras kepala dibandingkan dengan seekor kerbau.

Demi bisa bertarung berdampingan dengan pangerannya, Mu Yan, hal ini sama sekali bukanlah masalah besar!

Mo Xiaoxiao tidak tahu dari mana kepercayaan dirinya itu berasal, tetapi dia merasa bahwa dia bisa menarik perhatian pangerannya yang akhirnya dapat menginjakkan kakinya di puncak hidupnya.

Namun, kenyataan seringkali kejam, pertempuran ini lagi-lagi berakhir dengan kekalahan.

Dia dengan terampil keluar dari pertempuran, dengan santai jarinya melaporkan akun orang lain yang telah menggunakan kata-kata kasar memaki orang.

OK, setelah keluar dia pasti akan menerima laporan yang sama, serta pujian dari pihak lawan.

Sudah dapat diduga, dia menerima sebuah pemberitahuan resmi dari pihak official game yaitu 'credit score terlalu rendah, dilarang bermain...'

Mo Xiaoxiao sekarang sudah semester 6, setengah tahun lagi dia sudah bisa terjun ke dunia kerja. Namun sebelum itu, dia memiliki sebuah harapan kecil yang belum terwujud, yaitu dapat berpacaran dengan penuh cinta baik fisik maupun mental dengan Mo Yan dari jurusan komputer di sebelah.

Khayalan ini telah dipikirkannya selama tiga tahun, tetapi sayang sekali sampai sekarang keberaniannya untuk berbicara dengan pangerannya itu masih belum ada.

Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang gigih. Akhirnya, berkat Tuhan dia mengetahui pangerannya ternyata suka bermain game "Honor of Kings".

Mo Xiaoxiao kemudian berlatih "Honor of Kings" dengan giat.

Dia sedang berkhayal dapat bertarung bersama dengan pangerannya, gambaran itu benar-benar sangat indah.

Karena sedang berkhayal maka pikirannya melayang kemana-mana.

Wen Qian, teman sekamarnya tiba-tiba menghampirinya dan menyaksikan prestasi gemilangnya, langsung merebut ponsel Mo Xiaoxiao dan berseru dengan lantang, "Ya ampun! Mo Xiaoxiao kamu ternyata bisa kalah dengan begitu tragis!"

Tiba-tiba terdengar suara keras Wen Qian itu di perpustakaan yang hening itu, yang sepertinya dalam radius tiga mil dapat terdengar jelas.

Mo Xiaoxiao merasa agak malu, dia merebut kembali ponselnya dengan cepat, membalik badan, dan melihat Mu Yan sedang berdiri di belakangnya.

Mu Yan yang masih setampan biasanya. Dia mengenakan atasan putih yang dipadukan dengan celana hitam. Dia memancarkan aura yang dingin yang dapat terlihat dengan jelas, seperti pangeran yang keluar dari komik.

Tampaknya dia sudah lama berdiri di sana.

Wajah Mo Xiaoxiao langsung memerah dan dengan cepat berjalan keluar dari perpustakaan dengan kepala tertunduk.

Dia berjalan ke lapangan berumput dan duduk, suasana hatinya saat ini terasa suram.

Apakah Mu Yan juga melihat hasil pertempurannya yang tragis? Mu Yan pasti merasa kalau dia itu payah dan pasti tidak menyukainya.

Mo Xiaoxiao memegang ponselnya dan cemberut, kefrustrasiannya itu menghantam hatinya yang rapuh.

Tiba-tiba dia menerima notifikasi permintaan pertemanan dari seseorang yang bernama Yanyan.

Mo Xiaoxiao merasa lebih frustrasi lagi. Tak perlu dipikirkan dia juga tahu kalau pertempuran tadi berakhir dengan sangat tragis, orang ini pasti secara khusus meminta berteman dengannya hanya untuk memakinya. Dia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.

Akhirnya, dia menolak permintaan pertemanan itu, tetapi tidak lama kemudian orang itu mengajukan permintaan pertemanan lagi.

Karena Mo Xiaoxiao sedang kesal, akhirnya dia menerimanya, dia berencana untuk perang mulut dengan gegap gempita dengan orang itu.

Alhasil, orang itu mengirim tulisan yang sangat ramah.

Yanyan: Halo, aku mendengar bahwa kamu tidak akan menjadi beban tim, mari kita terbang bersama!

Sudut mulut Mo Xiaoxiao berkedut, sepertinya kamu itu buta ya!

Dia itu beban sejati tim tahu tidak!

Xiaoxiao: Siapa yang bilang aku bukan beban tim?

Yanyan: Jujur saja, aku adalah pemain baru. Aku baru saja membuat sebuah akun, aku menambah teman secara asal dalam jumlah banyak, tetapi tidak ada yang menerimanya, hanya kamu saja yang menerimaku.

Mo Xiaoxiao, "... " jadi, orang itu lebih payah dari dia?

Yanyan: Kakak begitu hebat, pasti tidak akan menolakku, bukan?

Sebenarnya dia sudah menekan halaman di layarnya, bermaksud untuk menghapus pemain pendatang baru ini, tetapi karena kata-kata “kakak begitu hebat” itu, sudahlah, tepat sekali orang itu datang ketika dia membutuhkan seorang pemain pendatang baru untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.