
Ringkasan
Novel Gairah dan Hasrat ini berisi kumpulan berbagai cerpen berisi kisah cinta yang hot sehingga banyak memunculkan adegan dewasa. Isi cerita datang dari berbagai latar belakang profesi yang berbeda seperti Dokter, Mahasiswa, Dosen, Guru, Pelajar, CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Pengusaha. Pedagang Kecil, Orang Miskin dan lain-lain. Semua cerpen romantis hot yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Bab 1 Gairah Nakal Sang Bibi
Seorang pemuda mahasiswa ganteng bernama Seno usia 24 tahun. Ia saat ini sudah semester akhir di kampusnya, karena rumahnya jauh kota lain maka ia terpaksa selama skripsi di semester akhir ia terpaksa menginap selama kurang lebih 4 bulan lamanya di rumah sang paman dan bibinya yang rumahnya lebih dekat ke kampus Seno.
Kebetulan Paman Adi usia 40 tahun dan Bibi Sinta usia 37 tahun sangat baik dan perhatian dengan Seno. Terutama Bibi Sinta yang diam diam naksir berat pada Seno yang ganteng dan gagah. Kebetulan Bibi Sinta adalha tipe wanita yang agresif dan gaira seksnya sangat tinggi. Bahkan Seno beberapa kali sempat mengintip saat paman adi dan bibi sinta bersetubuh di kamar mereka saat malam hari.
Seno pun terangsang hebat setiap berjumpa bibi sinta yang cantik dan bertubuh montok dengan dada besar dan pantat yang seksi. Apalagi bibi Sinta setiap di rumah selalu memakai pakaian daster atau bahkan sering memakai baju daleman saja untuk memancing gairah Seno.
Tapi sebulan awal tinggal disitu Seno belum berani menyentuh atau mendekati Bibi Sinta karena takut ketahuan paman Adi. Tapi bulan kedua saat paman Adi mulai sering ada pekerjaan lembur di kantornya dan kadang tak pulang, maka bibi Sinta makin berani memancing gairah Seno dan Seno makin terangsang hebat kala bertemu bibi sinta di rumah itu.
***
"Seno, kamu sudah jadi orang dewasa banget sekarang," kata Bibi Sinta dengan suara yang manis sambil memandang Seno dari atas ke bawah. "Iya, Bibi," jawab Seno sambil tersenyum. "Pasti seneng banget tinggal sama Bibi di rumah yang asri ini," lanjut Bibi Sinta dengan nada yang sedikit bergetar. Seno hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
Keesokan malamnya, saat Paman Adi pergi lembur seperti biasa, Bibi Sinta mulai memulai serangannya. "Seno, bibi mau cuci baju di laundry, bantuin Bibi ya," pintanya dengan suara yang menggoda. Seno yang sudah terangsang hebat akhirnya memberanikan diri mendekati Bibi Sinta dan membantu mencuci bajunya. Sambil berada di dekat bibi sinta, Seno terus mengintip dan terangsang melihat jemari-jemari halus Bibi Sinta yang memegang tisu pembersih baju.
"Bibi, Bibi... senyummu bikin Seno terpesona," ujar Seno dengan nada yang bergetar. Bibi Sinta pun terkejut tapi merasa gembira karena berhasil memancing gairah Seno. "Hehe, Bibi juga terpesona denganmu, Seno," jawabnya dengan nada yang lebih berani. Dalam hitungan detik saja, mereka berdua langsung saling berpelukan dan berciuman mesra, memulai hubungan terlarang di balik rahasia yang belum pernah terungkap.
Bibi Sinta menggandeng tangan Seno dan berjalan menuju kamarnya yang gelap. "Jangan takut, Seno. Kamu sudah jadi pria, kamu siap untuk ini," ucapnya dengan nada yang bergetar. Seno mengangguk dan mengikuti langkah Bibi Sinta.
Ketika mereka berdua memasuki kamar, Bibi Sinta segera menutup pintu dan mendekati Seno. "Seno, aku sudah lama menginginkan ini," katanya sambil melepas semua pakaiannya satu per satu. Seno terkejut melihat keberanian Bibi Sinta tapi tidak bisa menolak godaan yang begitu kuat.
Ia pun melepas semua pakaian yang ia kenakan dan berdiri di hadapan Bibi Sinta dengan telanjang bulat. Bibi Sinta memandanginya dengan penuh nafsu dan mendekatinya. "Aku ingin merasakan tubuhmu yang kuat, Seno," katanya sambil memeluk dan menciumnya. Mereka berdua pun jatuh ke atas kasur dan mulai bercinta dengan penuh gairah.
Bibi Sinta benar-benar agresif, ia mengambil alih kendali dan membuat Seno terangsang hebat. "Aku tidak bisa menahan diri lagi, Seno. Aku ingin kamu," ucapnya sambil menarik tubuh Seno ke atas tubuhnya. Seno pun tidak bisa menolak dan mulai memuaskan nafsu Bibi Sinta. Mereka berdua terjatuh dalam permainan cinta yang begitu nikmat dan penuh gairah.
Pagi harinya, ketika Paman Adi pulang dari lembur, ia tidak menyangka apa yang terjadi di rumahnya semalam. Ia hanya tersenyum melihat Seno dan Bibi Sinta yang sedang sarapan bersama dengan wajah yang ceria. "Selamat pagi, semuanya," katanya dengan senyum. "Selamat pagi," jawab Seno dan Bibi Sinta bersamaan.
Semua terlihat normal, tapi di balik itu, Seno dan Bibi Sinta saling menatap dengan mata yang penuh makna. Mereka tahu apa yang terjadi semalam dan mereka berdua telah memulai sebuah hubungan terlarang yang tidak akan pernah terungkap.
***
Seno terkejut ketika menerima foto-foto seksi dari Bibi Sinta di tengah-tengah diskusi skripsinya dengan dosen pembimbing. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat dan terangsang hebat. Tapi ia berusaha tetap tenang dan fokus pada diskusi.
"Seno, apa yang salah denganmu? Kamu terlihat tidak fokus," kata dosen pembimbingnya dengan nada kesal. "Maaf, Pak. Aku sedang tidak enak badan," jawab Seno dengan tergesa-gesa. "Baiklah, tapi kamu harus lebih fokus lagi, ini adalah diskusi skripsi yang penting," tegas dosen pembimbingnya.
Seno mengangguk dan berusaha konsentrasi, tapi pikirannya terus melayang ke Bibi Sinta dan foto-foto seksinya. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan tentang apa yang terjadi kemarin malam. Setelah diskusi selesai, Seno langsung keluar kampus dan menghubungi Bibi Sinta.
"Bibi, apa yang kamu lakukan? Aku sedang diskusi skripsi dan kamu kirim foto-foto seperti itu," kata Seno dengan nada kesal tapi juga terangsang. "Aku tidak bisa menahan diri lagi, Seno. Aku ingin kamu," jawab Bibi Sinta dengan nada yang bergetar. Seno terdiam sejenak, lalu berkata, "Baiklah, aku akan segera pulang.
Seno pun segera pulang dari kampusnya karena bibi Sinta tak tahan ingin kembali bercinta dengan Seno. Sesampainya di rumah sang bibi, Seno pun disuruh ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum bercinta dengan bibi Sinta. Ternyata bibi Sinta tak tahan duluan sehingga bibi Sinta tau tau ikutan masuk ke kamar mandi dan segera mengajak Seno untuk bercinta di kamar mandi.
Seno yang sedang bugil di kamar mandi terkejut karena Bibi Sinta masuk ke kamar mandi juga sudah langsung telanjang bulat dan langsung memagut bibir Seno dengan gairah yang tinggi, Seno yang gelagapan perlahan mulai merespon ciuman sang bibi.
Suara kecupan bibir dan lenguhan tertahan mulai mengema di kamar mandi itu. Bibi Sinta terlihat sangat agresif saat itu dan membuat Seno dengan cepat terangsang hebat, apalagi jemari Bibi Sinta sambil memegang dan mengelus-elus penis tegang milik Seno. Ukuran penis milik Seno yang panjang dan besar berurat itulah yang membuat Bibi Sinta ketagihan digenjot oleh Seno.
Suara desahan Seno karena sentuhan Bibi Sinta membuat Seno merem melek dibuatnya. Bibi Sinta pun jongkok dan mengulum serta menjilat penis tegang milik Seno. Seno pun merintih merasakan nikmat luar biasa saat itu.
