
Ringkasan
WARNING!!! BIJAKLAH DALAM MEMBACA CERITA INI. KALAU TIDAK....
Bab 1 Tante Susi
Perkenalkan namaku Tomy, umurku 18 thn dan aku duduk di kelas 12 SMA di salah satu sekolah yang ada di Surakarta.
Karena mamaku memiliki konveksi pakai di kota B, aku sudah terbiasa membantu mama untuk mengantarkan barang ke rumah teman mamaku yang ada di kota J.
Namanya Susi, biasanya aku panggil Tante, dia punya toko pakaian wanita di kota J dan barang barang jualannya ini ambil di tempat mamaku.
Teman Susi ini udah seperti tanteku sendiri, sudah sedari kecil aku sering bertemu dengannya malahan sering nginap dirumahnya, pokoknya dia udah seperti adik mamaku sendiri.
Sabtu sore aku berangkat sekitar pukul 4 ke rumah tante Susi untuk mengirim barang yang dia pesan, sekira pukul 8 malam akupun sampai di depan rumah tante Susi.
Setelah menunggu 15 menit pintu rumah dibuka oleh tante Susi yang masih mengenakan handuk.
"Maaf ya Tom nunggu lama, tante baru selesai mandi, ayo Tom silahkan masuk." Kata tante Susi.
"Gpp kok tan, barusan juga sampai." Ujarku sambil menurunkan barang dari motor, pandanganku pun tertuju pada buah melon tante yang tertutup handuk, terlihat besar dan kencang.
"Silahkan diminum tehnya Tom tante ganti pakaian dulu, yaa."
Aku pun duduk dan meminum teh yang disiapkan tante, tak lama kemudian tante keluar dari kamar mengenakan daster menemaniku ngobrol di ruang tamu.
Tante Susi tanya keadaan mama dan papaku, aku pun sebalik nya tanya" Om Beny nya kemana tan". Om Beny ini adalah suami tante Susi yang setahuku kerja di luar kota.
Sontak tante Susi pun menjawab gausah tanya orang itu Tom, tante udah muak liat kelakuannya, tante ku cerita banyak soal Om Beny yang intinya sudah tidak pernah pulang dan sempat ketahuan punya istri sirih. Akupun jadi gaenak karena tanya itu, lanjut aku ke kamar untuk segera mandi.
Setelah itu aku keluar dari kamar tamu dan hendak mandi, didapur depan kamar mandi ada tante susi yang sedang menyiapkan makan malam dan melihatku yang hanya memakai handuk.
Aku melihat pandangan tante susi mengarah ke timun ku yang tampak menonjol di handuk, memang ukuranya agak besar, aku pun malu.
Tiba tiba tante bilang." Wah gede juga ya Tom, pasti besok istrinya seneng."
Akupun tanpa sadar menjawab "Ah, tante bisa aja".
Di dalam kamar mandi pun aku malu atas kejadian tadi, selesai mandi aku kekamar dan ganti baju, setelah itu terdengar tante memanggil.
"Tom ayo makan dulu."
Aku pun bergegas ke ruang makan dan kami pun makan berdua. Ketika makan aku melihat ada sisa nasi yang menempel di samping bibir tante Susi, aku pun berkata"
Tan itu ada sisa nasi di bibir Tante."
Tante Susi menjawab sambil menggoda ku " Dilapin dong Tom, enak lagi kalo ngelapnya langsung pakai mulut."
"Emang bisa tan?"
"Hehehe bisa lah" Jawab tante Susi sambil tersenyum.
Setelah makan aku pun sedikit mengantuk karena perjalanan dari tempat tinggal ku ke rumah Tante Susi lumayan jauh. Akhirnya aku pun memutuskan untuk ke kamar dan beristirahat tidur untuk persiapan besok pagi kembali ke rumahku.
Di dalam kamar aku mendengar seperti suara tante Susi berbicara karena agak keras dan sepertinya menarik aku pun mencoba nguping seperti perbincangan telfon dengan seseorang.
"Ahhh... Ahhhhh.... Lihat punya mu dong mas!!"
Terdengar suara tante Susi yang ku dengar melalui dinding kamar.
Aku pun semakin penasaran dan langsung keluar kamar.
Sampai di depan pintu kamar tante Susi ternyata pintunya sedikit terbuka, tidak tertutup rapat karena rasa penasaranku semakin tinggi aku pun mengintip sedang apa tanteku di dalam kamar.
Ternyataaa...
Terlihat tante Susi yang tanpa busana sedang video call, dan menurutku sih dengan seorang pria karena kondisi tanteku yang telanjang bulat.
Aku terus mengintip dan sambil meraba raba batang kemaluanku ini yang mulai berdiri kokoh.
Baru beberapa menit aku mengintip apes melandaku.
Tante Susi mengedarkan wajahnya kearah pintu dan benar saja dia melihat separuh mukaku ini terlihat dari balik pintu.
Mungin juga udah firasat diintip atau mungkin emang sengaja pintu nya tidak ditutup biar aku bebas masuk. Hehehe pikiranku dalam hati.
"Ehhhh Tooomm.... "
Benar kan dia melihatku. Aku pun malu saat itu ketahuan.
"Maaf maaf tante... Aku mendengar sesuatu dari kamar tante. Jadi aku penasaran....."
"Sekali lagi maaf ya tan...." ucapku dari balik pintu.
Tante Susi pun mematikan telfon dan memakai daster yang tergeletak di sampingnya.
"Masuk Tomm!" ucap tante Susi setelah memakai daster.
Aku pun masuk perlahan dalam hatiku terasa sangat malu. Aku hanya berdiri di depan kasur tante Susi.
"Sini dong duduk.." ucap tante yang duduk di atas kasur.
Aku pun juga ikut duduk di sampingya.
"Kamu gak salah kok..Tante yang salahh.. Kamu kan juga udah dewasaa.."
"Tante mau cerita sama kamu Tom.."
"Sebenernya tante memang punya lelaki lain.. Karena orang dewasa pun butuh itu, hasratnya jg harus dipenuhi.. Sedangkan om mu udah gak pernah pulang kerumah malah nikah sirii..."
"Iya gapapa kok tan.."
Lalu tante Susi pun memelukku erat sambil menangis.
Buah melonnya yang besar menempel di dada ku.
Sungguh aku merasakan keempukan buah melon tante Susi karena memang cuma memakai daster tanpa bra.
"Malam ini kamu temenin tidur tante ya Tomm..."
"Udah tidur sini aja sama tante.."
Aku pun tidak bisa menolaknya untuk menebus rasa bersalahku ngintip tadi.
Akhirnya kami pun tidur satu kasur. Tidak berselang lama kami memejamkan mata, tante Susi pun menghadap ke mukaku dan memelukku.
Terasa lagi buah melon nya dan sedikit aku mengintip benar benar menonjol di dalam daster.
Kemaluanku pun tak tertahankan meski perlahan namun semakin besar.
Nafas tante Susi terasa hangat dan terhirup hidungku karena memang posisi tidurnya menghadap dekat ke muka ku.
Kaki tante pun naik dan mengenai kemaluanku.
Sreettt... Kemlauanku terasa...
Badanku pun sudah mulai gemetar. Mulai timbul pikiran jorok ku.
Siapa yang enggak coba kalo di posisiku.
Ahirnya nafas ngos ngosanku pun mulai dirasakan tante Susi.
"Kamu tidur kok adiknya bangun Toomm..."
Aku pun sontak membuka mata dan melihat tante Susi memandangku sambil senyum.
Tanpa basa basi pun tante Susi mencium bibirku aku pun cuma terdiam.
"Tante jangan...." Ucapku tapi hatiku berkata lain hahaha.
"Udah gapapa tomm... Itung itung nyenengin tante yaa...."
Tante terus memainkan bibirku dan sesekali menggigitnya.
Aku pun terbawa suasana mengeluarkan lidahku dan di mainkan tante Susi dengan sangat lahap.
Baru pertama kali aku melakukan hal seperti ini biasanya juga hanya bisa ngocok sambil nonton bokep.
Hehe polos polos gini aku juga suka nonton bokep. Yang ada di fantasiku adalah wanita yang payudaranya besar pas seperti tanteku ini.
Tante mulai menjilati kupingku terus menerus turun ke leher dan aku pun merasa sangat kegelian.
Maklum ya baru pertama kali bahkan dulu sempat pacaran pun aku tidak pernah melakukan ini.
Tangan tante Susi pun mulai menerobos masuk kedalam celana dan meraba kemaluanku.