Pustaka
Bahasa Indonesia

Flash Wedding

735.0K · Tamat
Kirana. T
612
Bab
310.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Yoora Liam dan suaminya telah menikah selama tiga tahun, tetapi masih merupakan pasangan tanpa status. Ketika dia akhirnya siap menerima suaminya, dia menemukan bahwa suaminya telah selingkuh. Dengan marah, dia berbalik dan bersama dengan paman kecil suaminya, yaitu Richard.

PresdirPerselingkuhanRevengeOne-night StandSweet

Bab 1 Suami yang selingkuh

Bab 1 Suami yang selingkuh

Yoora tidak pernah menyangka sama sekali, di hari jadi pertama pernikahannya suaminya selingkuh! Tidak, mungkin sudah dari dulu, hanya saja dia yang baru sadar. Bagaimana pun juga berdasarkan rencana awal, Yoora seharusnya berada di pesawat menuju Munich saat ini. Tetapi, setelah mempertimbangkan berkali-kali, ia membatalkan rencana perjalanan dinasnya kali ini dan memesan bunga, kue dan bir untuk memberikan kejutan kepada suaminya.

Yoora berdiri di dekat pintu, melihat dua insan yang sedang bercinta di atas tempat tidur dengan seluruh badan yang dingin. Sampai saat ini, masih itu lah kejutan yang paling besar. Gairah di ruang kamar seperti api yang menyala, pertunjukan yang sangat menawan, tidak tau juga kapan akan berhenti. Yoora juga mendengar suara wanita dengan suara gerakannya mengenakan baju.

"Samuel, aku sudah bercerai, kamu kapan akan menceraikan istrimu itu? Lagian dia juga tidak bisa memuaskanmu, daripada lama-lama disakiti, mending sekarang kamu langsung katakan."

"Perceraian aku itu hanya masalah waktu, tidak usah terburu-buru", Samuel menjawab.

Dia pernah berpikir pernikahan akan bertahan asalkan ada cinta, tetapi setelah sekian lama Yoora tetap tidak sepakat suaminya selingkuh.

Dia juga hanya pria normal yang memiliki kebutuhan, butuh tempat untuk mencurahkan, mencoba sekali dua kali hingga menjadi kebiasaan mencari yang lain di luar. Tapi kata "cerai" di rasa terlalu tiba-tiba, dia masih tidak tahu harus bagaimana memberitahu Yoora dan bisa membuatnya bisa cerai tanpa harus dituntut harta gono-gini.

Yoora menggenggam erat ponsel di lengannya, menekan kedutan yang ada di perutnya.

Pantas saja beberapa hari belakangan ini Samuel makin jarang pulang ke rumah, ternyata bunga liar di pinggir jalan telah terpijak olehnya.

Wanita itu samar-samar teringat adalah atasan Samuel di perusahaan tempat mereka bekerja. Samuel bahkan pernah membahasnya kalau ingin naik jabatan harus bisa menaklukkan wanita itu. Ternyata ini yang dimaksud cara dia menaklukkannya?!

Yoora benci sampai mengkerutkan giginya, berusaha keras untuk menahan diri tidak mendorong pintu menyerang mereka. Akal sehat membuatnya tidak membuang kue dan bunga yang ada di tangannya, tapi malah mengambil ponsel dan mengambil gambar adegan yang ada di dalam kamar.

Yoora buru-buru jalan ke arah pintu keluar apartement dan membuang barang yang ada di genggamannya ke dalam tong sampah sambil mengulurkan tangan memanggil taksi. Ponsel yang ada di kantongnya berbunyi, tapi ia tidak mengangkat, duduk di kursi belakang, layer ponselnya tidak henti-hentinya berdering.

Ia merasa kesal hingga akhirnya mengangkat telpon. Dari telpon terdengar suara mertua yang besar, "Yoora! Kamu ini apa-apaan sih? Aku berniat baik membantu mu membuat janji dengan ahli reproduksi, terserah kalau kamu mau mengabaikannya, sekarang bahkan telpon dari ku kamu juga tidak mau angkat! Kalau kamu tidak ingin memberi keturunan untuk Keluarga salim bilang saja dari awal dan segera pisah dengan Samuel, banyak wanita di luar sana yang ingin masuk ke Keluarga salim!"

Tidak henti-hentinya ia mendengar suara mertuanya marah-marah, setiap mendengar kata-kata "Keluarga salim" rasanya Yoora ingin marah.

Ya, sejak dia masuk ke Keluarga salim, mertuanya tidak pernah menganggap dia sebagai bagian dari Keluarga salim. Di mata mereka, keluarga dia hanyalah keluarga miskin yang tidak punya latar belakang, sudah seharusnya merasa terhormat bisa melahirkan keturunan dari Keluarga salim.

Hmm, kenapa dia dulu percaya omong kosong Samuel, percaya kalau dia akan menjaganya selamanya, akan membuat orangtuanya akan membuang rasa kesal dan bisa menerimanya. Bahkan ketika dia terluka, tidak bersedia tidur dengan Samuel, Samuel tidak akan keberatan dan akan berusaha untuk membuatnya terbuka terhadap apa yang dirasakan.

Ya, Yoora bersiap untuk membuatnya terbuka terhadap apa yang dirasakan, tapi bagaimana dengan dia?

Mendengar amarah dan sumpah serapah dari mertuanya, di dalam otaknya teringat akan kejadian barusan pindah ke apartemen saat itu, Yoora rasanya ingin marah sampai jari-jarinya pucat.

Dia menggengga erat ponsel di tanganya, dengan lantang berkata, "kamu tenang saja, aku pasti akan cerai, tidak perlu kamu paksa, kamu bukannya menginginkan cucu? Baik, aku akan lahirkan."

Tapi, pastinya bukan mengandung anak dari Samuel!

Ternyata dia sudah selingkuh, dia juga tidak akan keberatan sebelum cerai aku memberikan topi hijau.

"kamu! kamu ini wanita tidak tahu diri, kata-kata apa yang barusan kamu ucapkan!" Sebelum menutup telponnya, di telinganya masih tersisa suara mertuanya yang marah besar.

Yoora langsung mematikan ponselnya, lalu berkata kepada supir, "Pak, ke ‘sky palace’ club house."