Pustaka
Bahasa Indonesia

Felishca Adelia

21.0K · Ongoing
Raden Ayu
21
Bab
167
View
9.0
Rating

Ringkasan

bagaimana jadinya kalau kamu dipaksa untuk mandiri namun dengan cara yang salah? hal ini dialami oleh seorang gadis yang bernama Felishca Adelia Malhotra. orang tuanya membuat rencana pisah atau cerai agar Feli mandiri dan ternyata rencana itu berhasil. bagaimana kisah selanjutnya dari Felishca Adelia Malhotra? ikuti terus dengan cara tetap stay di novel ini dan jangan lupa untuk dukung author ya! terima kasih

TeenfictionKeluargaMemanjakanSweetMenyedihkanBaperWanita Cantik

bab 1

"Felishca lo dipanggil papa tuh" ucap seorang laki laki masuk kedalam dapur.

"Iya bang, bentar Feli selesein ambil nasi dulu" jawab gadis yang bernama Felishca itu, dia buru buru mengambil nasi lalu menyimpannya dulu di atas meja.

"Menurut abang mending to buruan deh ca dari pada papa marah" ucap laki laki yang dipanggil abang itu Simbari berjalan menuju kulkas.

"Iya abang Arsenio tercinta! Ini Feli udah selesai kok" jawab Feli sembari mengelap tangannya karena basah terkena uap nasi dari magic com. Arsenio tidak menjawab lagi, dia hanya menengokkan kepalanya saja melihat kearah Feli yang pergi menjauh dari dapur.

Sesampainya diruang tamu feli melihat kedua orang tuanya sedang duduk namun berjauhan.

"Papa panggil Feli ?" Tanya Feli mendekat kearah sang papa.

"lya" jawab sang papa dengan singkat, sudah feli duga kalau papanya udah jawab singkat pasti ada sesuatu yang membuat feli terkejut."

"Mama sama papa mau pisah, kamu atau ikut papa? To the poin sang mama setelah mama mau ikut menghela nafas panjang.

"Kan! Sudah gue duga pasti info kali ini bikin gue sanggat terkejut!" Batin feli."

"Apa wajah papa dan mama terlihat lucu sampai sampai kau tersenyum lalu menggelengkan kepala?" Tanya sang papa melirik Feli.

"Tidak pa! Hanya saja Feli sedang berfikir kenapa kalian harus berpisah ? Apa masalah kali bisa di omongin baik baik? Apa kalian tidak kasihan dengan Feli dan bang Arsen yang harus menanggung ini semua? Apa kalian pernah berfikir seperti itu?" Cerocos Feli menatap kedua orang tuanya dengan sendu.

"Tidak Mama sudah tidak tahan dengan kelakuan papa mu yang senang berbuat kasar dan senang bermain perempuan" jawab sang mama menatap malas kearah suaminya.

"Tuan Aditya Malhotra dan Nyonya Arabella Sindy Malhotra, tidak bisakah kalian bertahan beberapa hari lagi sampai saya Felishca Adelia Malhotra lulus dari sekolahnya?" Tanya feli menatap penuh harap kearah mama dan papanya.

"Baiklah 3 hari lagi kau akan wisuda kan? Mama akan coba untuk bertahan ucap Nyonya Arabella menatap suaminya.

"Papa juga akan berusaha untuk bertahan selama 3 hari, setelah itu papa akan keluar dari rumah ini dan bercerai dengan mama mu" sambung Tuan Aditya berdiri lalu pergi dari sana.

"Ma Feli kekamar dulu ya" pamit Feli yang langsung diangguki oleh sang Mama.

Feli langsung pergi dari ruang tamu menuju kamarnya yang ada di lantai 2 namun sebelum itu dia berjalan menuju dapur karena haus.

"Dek lo udah tau kan? Jadi lo milih Mama atau popa?" Tanya bang Arsen kala melihat Feli masuk kedalam dapur.

"Gue minta Mereka bertahan hingga gue lulus bang. Menurut abang gimana?" Jawab feli menghela napas.

"Abang juga bingung tapi entahlah abang tidak tahu" ucap bang Arsen mengunyah roti bakar yang dibuat olehnya tadi.

"Ah sudahlah bang, Feli ke kamar dulu ya" ucap Feli setelah selesai minum dia juga membawa teko bening kekamarnya sedangkan bang Arsen dia hanya mengangguk saja.

Sesampainya dikamar Feli langsung meletakkan teko yang dia bawa dimeja samping tempat tidurnya, lalu merebahkan dirinya. sembari menatap langit langit kamarnya.

"Aku harus apa? Ikut mama atau papa? Atau aku harus mandiri dengan cara tidak ikut siapapun?" Gumam Feli membuang napas dengan kasar.

***

3 hari telah datang kini Feli sedang berada diruang ganti yang ada di sekolahnya. Hari ini dia dan teman teman seangkatannya akan melakukan wisuda.

Feli tampil dengan baju yang sederhana namun mewah dan elegan. Acara masih akan dimulai setengah jam lagi jadi dia masih memiliki waktu untuk melihat ulang apakah penampilannya ada yang kurang atau tidak.

"Feli lo dipanggil abang lo tuh, dia ada didepan" Ucap salah seorang temannya yang baru saja kembali dari luar.

"Iya bentar lagi gue kesana" jawab feli yang sedang melihat tataan rambutnya.

Feli langsung keluar begitu dia merasa kalau tataan rambutnya itu sudah rapih.

"Ya bang, ada apa?" Tanya Feli to the poin kala dia sudah berada di depan abangnya.

"Nanti selesai wisuda kita langsung pergi dari rumah ya? Abang akan ikut denganmu karena tadi abang dengar mama papa tidak ada yang mau menampung kita lagi" ucap bang Arsen membuat Feli tersenyum sendu.

"Begitu ya? Baiklah nanti Feli akan cari rumah buat kita tinggali" ucap Feli menatap sang Abang.

"Jangan sedih ya,kan ada Abang disini" ucap bang Arsen mengusap lembut rambut Feli.

"Bang!!! Rambut Feli jadi berantakan!" Kesal nya karena sang Abang mengusap rambut yang sudah ditata sedemikian rupa.

"Ah iya maaf maaf, baiklah silahkan tuan Putri untuk kembali ke dalam" ucap bang Arsen dengan lembut bak Pangeran yang mempersilahkan kekasihnya untuk masuk.

"Baiklah Feli yang cantik ini kembali dulu ya bang,sampai jumpa nanti"

"Iyaa, sudah sana buruan masuk" ucap bang Arsen.

Feli pun mulai melangkah maju meninggalkan sang kakak dan mulai masuk kedalam ruang ganti.

setengah jam telah berlalu,kini Feli dan teman temannya sudah berada di ruangan yang akan digunakan untuk acara wisuda. Disana ada banyak orang karena memang sekolah Feli mengizinkan mereka untuk membawa keluarga mereka untuk melihat acara wisuda ini. orang yang menjadi MC pun mulai melangkah menuju panggung sembari membawa mic dan selembaran kertas.

"selamat pagi para hadirin semua, perkenalkan nama saya Ganeeta Aprilia dari kelas sebelas MIPA2. kali ini saya akan menjadi MC di acara wisuda kelas dua belas SMA high school" ucap orang itu memperkenalkan dirinya.

"sebelumnya izinkan lah saya untuk membacakan susunan acara terlebih dahulu. susunan acara yang pertama yaitu pembukaan,lalu dilanjutkan sambutan dari kepala sekolah, susunan acara yang ketiga adalah pidato yang akan disampaikan dari perwakilan siswa kelas sebelas untuk kelas dua belas.

lalu acara yang keempat adalah acara yang paling ditunggu tunggu yaitu wisuda kelas dua belas. dan acara terakhir adalah penutupan sekaligus pembacan doa, setelah acara penutupan para hadirin dimohon untuk tetap duduk terlebih dahulu karena kita akan mengadakan makan bersama guna menyambung silaturahmi" ucap Ganeeta membacakan susunan acara.

"Baiklah acara yang pertama yaitu pembukaan, dimohon kepada ketua panitia acara wisuda untuk segera naik keatas panggung" ucap Ganeeta lagi,lalu seorang guru muda yang menjadi ketua panitia acara wisuda itupun maju dengan disertai tepuk tangan meriah dari para hadirin.

acara pembukaan telah terlaksana dengan baik,dan guru muda yang menjadi ketua panitia itu pun turun dari panggung dan diiringi tepuk tangan dari semua orang.

"acara yang kedua adalah sambutan dari kepala sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan" setelah mengucapkan kalimat itu, seorang laki laki datang menuju panggung disertai tepuk tangan meriah dari para hadirin.

"terima kasih kepada MC yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk berbicara didepan,dan terimakasih juga untuk para hadirin yang datang diacara wisuda ini......... Semoga para wisudawan dan wisudawati yang akan lulus diberi kemudahan untuk mencari pekerjaan dan bagi yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi semoga juga diberi kelancaran dalam menuntut ilmu. sekiranya ini saja yang dapat saya sampaikan, terimakasih" ucap kepala sekolah itu setelah panjang kali lebar memberikan sambutannya.