Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Desahan saudara tiri

Caterina memutuskan untuk tinggal di rumah dinas seperti keinginan Wiliam Anson sang ayah. Dia memberikan alamat yang dituju pada sopir taksi dan di perjalanan menuju ke alamat tujuan dia tertidur karena sangat kelelahan.

Di rumah sakit, Kendric dan Dominic sudah berhenti beradu mulut, kakek dan cucunya itu menatap ke arah pintu.

Dominic memikirkan kondisi Caterina, dia pikir Caterina mungkin menunggu di kursi luar ruangan karena mereka terlalu berisik.

“Kendric, coba kamu keluar dan lihatlah bagaimana keadaan Caterina!” perintahnya seraya mengedikkan kepalanya ke arah pintu.

“Kek, dia sudah dewasa, wanita itu pasti bisa mengurus dirinya sendiri! Kakek tidak perlu terus khawatir tentangnya.”

Dominic merasa kesal jadi dia berniat turun dari atas ranjang, lagi pula dia tidak benar-benar sakit. Semua yang dia lakukan hari ini agar Kendric setuju dengan perjodohan yang dia rencanakan.

“Dasar! Kamu cucu kurang ajar yang tidak bertanggungjawab! Aku membawanya ke sini dan memintanya untuk menemaniku, aku memintamu untuk melihat keadaannya tapi kamu malah menolak! Apa kamu tidak tahu rasa terima kasih!? Siapa yang mendidikmu menunjukkan sikap buruk seperti itu!” keluh Dominic.

Kendric kaget melihat kakeknya turun dari ranjang. “Kek, Kakek mau ke mana?” tanyanya seraya mengikutinya.

Dominic membuka pintu dan tidak melihat siapa pun di luar sana.

“Gadis malang itu, ke mana perginya?”

Kendric menggaruk keningnya sendiri lalu ikut melihat ke luar. “Kek, mungkin dia pulang ke rumahnya, sudahlah, Kakek jangan cemaskan dia lagi!”

Dominic menatap wajah Kendric dari dekat lalu bicara dengan wajah emosi. “Dia diusir oleh ayahnya! Jika bukan karena kamu hidupnya tidak akan hancur seperti ini! Kamu sebagai dokter sudah membuat laporan palsu! Gunakan otakmu, Ken! Apa yang bisa dia lakukan di masa depan? Apakah ada orang yang mau menikahinya setelah dia diceraikan dengan alasan tidak perawan?”

Kendric menelan ludahnya sendiri, dia menundukkan kepalanya. Entah kenapa dia memutuskan menggantikan Glen untuk memeriksa Caterina hari ini. Pikirnya itu hanya masalah sepele saja, lagi pula Caterina sepertinya bukan tipe orang yang akan mementingkan sebuah hubungan yang tidak sehat. Dia tahu Caterina merupakan sosok yang gigih dan akan berjuang untuk meningkatkan kariernya di masa depan.

“Kamu harus bertanggung jawab pada wanita itu! Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi sebelum kamu membawanya ke hadapanku!” Tegas Dominic.

Kendric menarik napas berat. Dia tidak mencintai Caterina dan tidak memiliki perasaan sedikit pun padanya. Mereka dekat selama ini juga karena urusan desain, tender itu sudah dimenangkan perusahaan Monstar. Caterina juga terikat janji untuk membayar hutang padanya untuk mengganti rugi desain perhiasan miliknya yang pernah rusak akibat tabrakan ketika mereka bertemu pertama kali di lokasi stan waktu itu.

Kendric berusaha meneleponnya tapi Caterina tidak menerima panggilannya, Caterina langsung tidur di sofa ketika tiba di rumah dinas. Lokasinya tidak terlalu jauh dari perusahaan, dia merasa lebih nyaman tinggal di sana untuk sementara waktu.

***

Keesokan paginya, Kendric harus menghadapi amarah kakeknya, Dominic terus mengeluh dan memintanya untuk membawa Caterina. Dominic ingin bertemu dengannya.

“Aku dengar dia tinggal di rumah dinas! Kamu panggil dia untuk datang ke rumah ini!” perintahnya pada Kendric.

Kendric memiliki kediaman pribadi, selama ini kakeknya hanya tinggal sendiri dan hanya ditemani oleh para pelayan. Kakeknya suka dengan ketenangan, Kendric memiliki banyak urusan dan terkadang dia harus mengadakan rapat dadakan. Demi kenyamanan kedua belah pihak, Kendrik memutuskan untuk tinggal sendiri.

***

Di kediaman Jason. Salsa baru melepaskan pelukannya dari pinggang Jason. Mereka berdua masih telanjang. Sejak Caterina meninggalkan kediaman itu, Jason dan Salsa lebih leluasa melakukan hubungan badan di tempat mana pun yang mereka inginkan. Pelayan di kediaman itu juga diusirnya pergi. Biasanya ketika Caterina masih tinggal di sana, pagi-pagi seperti ini pelayan sudah menyiapkan sarapan di meja makan. Karena mereka diusir pergi oleh Salsa kemarin, saat ini di meja makan tidak ada sesuatu apa pun untuk dimakan.

“Salsa, kamu buatkan aku sarapan! Aku harus pergi ke kantor!” perintahnya.

Salsa enggan turun dari ranjang, selama ini dia tidak pernah pergi ke dapur. Dia sama sekali tidak bisa memasak.

“Kak Jason, bayiku membuat tubuhku sangat lelah, aku juga sudah melayanimu sepanjang malam dan aku tidak bisa berdiri terlalu lama. Kakiku sakit sekali rasanya, sebentar lagi pelayan akan datang untuk memasak, kamu juga tidak akan kelaparan lagi,” rayunya sambil memeluk pinggang Jason lagi. Salsa menyentuh sisi intim Jason dan menciumi bibirnya agar pria itu tidak marah.

“Ah, Salsa, kamu sangat manja dan membuatku tidak sabar!” Jason menarik selimut dan kembali berpacu di atas tubuh Salsa.

“Ah, ah, ah, Kakak ....” Salsa memeluk tengkuk Jason. Dia sangat senang karena dimanjakan olehnya.

“Salsa, kamu belajarlah memasak, aku ingin mencicipi masakanmu, sayang!”

Salsa cemberut dan memukul dada Jason. “Aku tidak suka memasak, bumbu dapur membuat tubuhku bau! Kak Jason, aku hanya akan melayanimu di ranjang, apakah Kak Jason tidak puas?” tanyanya dengan nada manja.

Jason menghela napas panjang, perutnya sangat lapar. Dulu saat Caterina masih tinggal di kediaman yang sama dengannya. Caterina akan mengatur semua tugas di kediaman, para pelayan itu juga sangat patuh pada Caterina. Jason tidak pernah kelaparan seperti sekarang. Masalah dia tidak tidur bersama itu karena Salsa terus merayunya dan Caterina selalu sibuk sendiri dengan urusan pekerjaan di perusahaan untuk menggantikan Wiliam.

***

Di rumah dinas ....

Pagi itu Caterina bangun pagi-pagi untuk membersihkan rumah yang baru dia tempati. Semalam dia sangat lelah dan tidak sempat membereskannya. Baju-bajunya juga masih berada di dalam koper. Dia hanya membersihkan beberapa ruangan karena harus pergi ke perusahaan untuk bekerja.

Setelah bersiap-siap, Caterina hanya perlu berjalan beberapa ratus meter untuk tiba di perusahaan Monstar.

Di perusahaan, ketika ia menginjakkan kakinya di lobi semua orang menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Tentu saja kabar perceraiannya dengan Jason pasti sudah didengar oleh semua orang. Caterina merasa hatinya terbakar ketika melihat sinar mata semua orang. Beberapa dari mereka menatapnya dengan pandangan merendahkan. Bahkan yang lainnya sengaja berkata dengan terang-terangan.

Caterina baru menjabat sebagai pemimpin selama beberapa tahun dan posisinya di perusahaan sama sekali tidak membuat orang-orang itu menghormatinya. Amber – ibu Salsa lebih dihargai dibandingkan Caterina.

“Aku dengar CEO Caterina sudah diceraikan?”

“Pak Jason memutuskan bercerai dengannya karena CEO berselingkuh dan tidak suci lagi!”

Caterina mengepalkan tangannya mendengar perkataan itu. Dia tidak ingin mengambil hati semua ucapan itu, ada yang lebih penting untuk dia lakukan hari ini dan semua orang sudah menunggunya untuk rapat.

Caterina pergi ke ruang rapat, selama dua jam dia membahas masalah untuk memulai mengerjakan tender. Jika mereka bisa menyelesaikan semuanya tepat waktu maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan besar. Pada saat sedang serius membahas masalah itu, pintu ruangan rapat diketuk dari luar. Seorang karyawan yang bertugas menjaga meja resepsionis datang memanggilnya.

Bela berjalan mendekat ke meja Caterina lalu berbisik di telinganya.

“Bu Caterina? Tuan Kendric datang, dia sepertinya sedikit kesal dan meminta saya untuk segera memanggil Anda keluar untuk bertemu dengannya!”

“Kendric?” Caterina membelalakkan matanya. Dia segera berdiri dari kursinya, jika karyawan melihatnya ada di perusahaan Monstar maka gosip tentang perselingkuhan mereka berdua hingga menyebabkan dirinya diceraikan akan dibenarkan oleh semua orang.

“Kalian lanjutkan dulu rapatnya, ada hal penting yang harus aku urus!” pamitnya.

 

 

 

 

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel