Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 16

Bab 16

Li Xue tertegun menatap Bai Yifei. Dia merasa pria di depannya ini sangat asing, begitu asing hingga membuatnya merasa takut.

Liu Ziyun yang sudah terlihat putus asa itu pun bergumam, "Habislah… habislah…"

Li Qiangdong menatap Bai Yifei dengan pandangan mata yang berbinar.

Kakek Li terdiam selama beberapa saat, kemudian dia tertawa pelan.

"Maka dari itu aku datang sendiri ke sini." Dia kemudian menatap Li Xue. "Xue Er, nanti kakek akan lebih banyak memperhatikanmu. Sekarang perusahaan sedang menunggumu untuk diselamatkan, apa kamu mau pergi dengan kakek?"

Li Xue merasa bingung, perlakuan seperti ini membuatnya tidak siap.

Bai Yifei menahan Li Xue dan berkata, "Belum, masih belum selesai…"

"Bai Yifei! Kamu jangan kurang ajar! Kakek datang sudah memberimu muka, apa lagi yang ingin kamu lakukan?" Li Fan yang tidak tahan melihatnya pun berseru keras.

Bai Yifei kemudian menatap Li Fan dingin. "Kamu belum menyelesaikan taruhan di antara kita, tentu saja masalah ini belum selesai."

Setelah itu mata setiap orang tertuju pada Bai Yifei.

Bai Yifei mengeluarkan ponselnya dan memainkan rekaman suara tadi dengan suara yang paling keras.

Li Fan yang melihatnya seperti itu pun berteriak marah, "Bai Yifei! Beraninya kamu!"

Bai Yifei sama sekali tidak meliriknya, dia lalu berkata kepada semua orang, "Tolong semuanya diam sebentar."

Kakek Li lagi-lagi memelototi Li Fan. "Tutup mulutmu itu!"

Li Fan mengepalkan tangannya sambil menatap benci Bai Yifei.

"Kalau kamu bisa mengembalikannya, aku akan memanggilmu ayah."

Setelah rekaman suara itu diputar, semua orang memandang Li Fan dengan pandangan aneh.

Li Dahai sangat ingin mengubur anaknya ini hidup-hidup. Bagaimana bisa perkataan semacam itu muncul dari mulutnya!

Rekaman suara itu tidak hanya berisi tentang perkataan tadi, tapi juga ada tentang masalah pengembalian uang, semua orang pun mnegerti.

Bai Yifei berkata datar, "Sekarang aku sudah mengembalikan uangnya." Dia berkata sambil menunjuk tas hitam berisi uang itu.

Apa?

Ternyata Bai Yifei mampu mengembalikannya?

Itu adalah enam ratus ribu RMB!

Semua orang pun terkejut.

Semua orang menatap tas hitam yang berisi lembaran uang kertas itu.

Kakek Li juga meliriknya sejenak, dia merasa sedikit terkejut.

Li Fan kemudian berseru marah, "Bai Yifei! Ayahku sekarang ada di sini, bajingan macam apa kamu yang menyuruhku memanggilmu ayah!"

Raut wajah Li Dahai pun menjadi kelabu dan berkeringat.

Bai Yifei tidak bicara dan hanya menatap Kakek Li diam.

Hal itu keluar langsung dari mulut Li Fan, tapi dia punya kemampuan untuk menyentuh apa yang tidak seharusnya dia sentuh, jadi dia juga harus berani memanggung akibatnya.

Semua orang hanya memandang mereka, suasana di ruangan itu sangat hening.

Kakek Li menundukkan kepalanya dan minum teh, dia masih tidak bicara.

Bagaimana pun, semua orang tahu jika Li Fan adalah cucu yang paling diperhatikan oleh Kakek Li, dan sekarang dia harus memanggil Bai Yifei ayah di depan kakek dan ayahnya. Bagaimana dia bisa melakukannya?

Melihat reaksi Kakek Li, Li Fan pun segera berdiri dengan arogan. "Bai Yifei! Kamu pikir kamu siapa? Seorang sampah sepertimu berani-beraninya menghinaku!"

"Kamu sekarang sebaiknya minta maaf pada kakek. Mungkin setelah itu kakek akan mempertimbangkan ketulusanmu dan melupakan tindakanmu yang kurang ajar. Kalau kamu tidak mau, kalian semua akan diusir dari keluarga Li…"

PLAK!!!

Terdengar suara tamparan keras!

Saat semua orang tidak memperhatikan, Bai Yifei diam-diam sudah maju dua langkah ke hadapan Li Fan dan memukulnya.

"Sialan! Berani-beraninya kamu memukulku!" Li Fan memelototi Bai Yifei dengan tidak percaya.

"Yang aku pukul adalah kamu."

"Aku memukulmu menggantikan Xue Er. Sebagai saudara, kamu hanya tahu menekan adikmu sendiri, kata-katamu juga sangat jahat. Orang sialan semacam kamu memang sudah pantasnya dipukul."

Li Fan belum sempat bereaksi, tapi Bai Yifei sudah menendang perutnya. Li Fan pun terhuyung-huyung lalu terjatuh di lantai.

"Aku menendangmu untuk menggantikan ayah dan ibu mertuaku. Menjadi anak muda tidak tahu cara menghormati orang tua dan juga suka berkata kasar. Kamu memang pantas mendapatkannya."

Li Fan memegangi perutnya dengan marah. Dia lalu berdiri hendak menerjang Bai Yifei. "Bai Yifei! Aku akan bertarung denganmu!"

Li Fan belum berdiri dengan stabil, Bai Yifei menendangnya lagi. "Aku juga tidak tahu bagaimana cara ayahmu mendidikmu. Aku sekarang akan menggantikannya mengajarimu bagaimana cara menjadi manusia."

Semua orang pun terbelalak sampai bola mata mereka hampir keluar.

Kakek Li masih berada di sini, tapi Bai Yifei berani secara terang-terangan main tangan.

Apa dia sudah gila?

Li Fan adalah cucu kesayangan Kakek Li, bukankah setelah ini akan terjadi masalah?

Kakek Li sebenarnya juga sangat terkejut, dia tidak menyangka Bai Yifei akan berani menggunakan tangannya untuk memukul Li Fan. Semua yang dia katakan juga membuat orang tidak bisa mencari alasan untuk membantahnya.

Raut wajah Li Dahai semakin buruk. Semua yang dilakukan dan dikatakan oleh Bai Yifei membuat Li Fan benar-benar seperti sedang dididik oleh seorang ayah.

"Cukup!" Kakek Li akhirnya berseru keras.

Bai Yifei pun berhenti dan menatap Kakek Li.

Semua orang terdiam, takut jika kemarahan Kakek Li akan membawa bencana.

Liu Ziyun dan Li Xue berpikir jika semua akan selesai, hancur dan tidak tertolong lagi.

Li Fan masih memegangi perutnya dan menggertakkan gigi dengan marah.

Kakek Li yang mendapati ekspresi Bai Yifei begitu tenang dan yakin pun sedikit merasa terkejut. Ternyata Bai Yifei ini bukan orang biasa!

"Dia berbuat salah memang harus minta maaf dan menebusnya. Tapi ayah kandungnya sekarang ada di sini, bukankah tidak pantas jika dia memanggilmu ayah?"

Bai Yifei tertawa pelan. "Tidak melakukannya juga boleh. Tapi suruh dia meminta maaf pada Li Xue dan juga orang tuanya. Jika mereka memaafkannya, maka masalah ini akan selesai sampai di sini saja."

Dia tahu bahwa Kakek Li tidak akan pernah setuju dengannya. Atas dasar inilah dia membuatnya berbicara dan meminta Li Fan untuk meminta maaf kepada Xue Er.

Li Fan berdiri dan menatap Bai Yifei dengan marah. "Jangan harap!"

"Tahu salah harus berani memperbaikinya." Kakek Li mengatakannya dengan ekspresi tenang.

Li Dahai pun segera menarik Li Fan. "Cepat minta maaf pada mereka!"

"Ayah!" Li Fan enggan melakukannya, kenapa dia harus melakukannya? Mereka semua adalah orang-orang rendahan, dia tidak pantas meminta maaf pada mereka.

Melihatnya seperti itu, Kakek Li pun marah dan berseru, "Li Fan! Cepat minta maaf!"

Li Fan yang mendengarnya pun terdiam kaku dan tidak berani bicara lagi.

Kakek Li mengetahui dengan jelas, minta maaf lebih baik daripada harus menyuruh Li Fan memanggil Bai Yifei ayah. Dengan meminta maaf, kontrak senilai seratus juta RMB itu juga bisa dilanjutkan.

Li Fan yang melihat Kakek Li marah pun menatap Li Xue dengan enggan.

"Paman, Bibi, Xue Er, aku minta maaf."

Liu Ziyun sekeluarga yang tidak mengira hal ini akan terjadi pun tertegun.

Setelah itu Kakek Li berkata, "Qiangdong, dia sudah meminta maaf, apa kalian memaafkannya?"

Li Qiangdong tersadar dan menjawabnya datar, "Satu keluarga, tidak ada yang tidak bisa dimaafkan."

Sorot mata Kakek Li berbinar sejenak, kemudian dia hanya mengangguk.

"Xue Er, bagaimana denganmu?" Kakek Li kemudian bertanya kepada Li Xue.

Li Xue menjawab dengan suara pelan, "Oh, tidak apa-apa."

Kakek Li pun merasa puas, namun tidak dengan Bai Yifei. Tapi setelah berpikir dia akhirnya membiarkannya, setidaknya tujuannya sudah tercapai. Jika di masa depan terjadi hal semacam ini lagi, dia tidak keberatan untuk menjadi lebih kejam.

Li Fan menunduk, sorot matanya dipenuhi dengan api kebencian. "Bai Yifei, aku tidak akan melepaskanmu!"

"Untuk masalah kontrak, aku harap Xue Er bisa menanganinya dengan baik." Yang dikhawatirkan Kakek Li masih tentang kontrak itu.

Li Xue mengangguk, Bai Yifei menjawabnya, "Kakek tenang saja, Xue Er pasti bisa menanganinya."

Kakek Li mengangguk dan merasa tenang, setelah itu dia mengajak semua orang yang dia bawa pergi.

Saat semua orang sudah pergi, satu keluarga itu masih merasa bingung.

Liu Ziyun menghela napas. "Ya Tuhan, ini bukan mimpi, kan?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel