Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Prolog

KEPALANYA terasa pusing, padahal Syila hanya perlu kembali pada teman-temannya dan mengatakan, kalau dia sudah menyelesaikan tantangannya untuk mencium orang pertama yang ia lihat ketika keluar dari toilet.

Benar sekali, mereka sedang memainkan permainan terkenal "Truth or Dare" di mana Syila lebih memilih dare daripada dia harus berkata jujur pada teman-teman barunya.

Syila menyenderkan tubuhnya ke tembok. Alkohol yang ia minum cukup banyak dan membuatnya mabuk, itu mengapa dia menerima tantangan gila itu tanpa protes apa pun.

"Hei!"

Syila menoleh, dengan mata menyipit, mencoba mengenali sosok yang menghampirinya. Ternyata pria itu yang mendatanginya, Syila kira siapa.

"Kenapa?" Syila mengedip berulang kali.

Awalnya, Syila pikir pria ini seorang perempuan, jadi ia sama sekali tak merasa ragu saat menciumnya. Apalagi dia sedang memakai hoodie hitam yang menutupi kepala, jadi identitasnya terasa samar-samar.

"Lo mabuk?"

"Hm, nggak apa-apa," gumam Syila seraya berjalan dengan menggunakan tembok sebagai perantaranya.

"Gue bantu." Pria itu memapah Syila tanpa diminta.

Syila sangat berterima kasih karena dibantu ketika ia sedang dalam kesulitan. Tubuhnya terasa lemah, dia hanya bisa pasrah dan mengikuti pria yang beberapa saat lalu diciumnya itu.

Syila pikir, dia akan ditolong. Dia akan diselamatkan.

Namun, ternyata ia salah.

Pria itu ... bajingan.

____

Selamat membaca kisah ini yang mungkin bisa menghibur kalian di waktu senggang. Jangan lupa untuk meninggalkan komentar dan memberikan rating cerita. Terima kasih. :)

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel