Bab 03
Waktu terus berjalan seiring berjalanannya waktu yang terus berganti begitu juga dengan hubungan antara Alex dan Nesya mereka sudah sangat lama tidak bertemu untuk sekedar kirim pesan atau telepon pun tidak.
Ya Nesya memang sengaja dengan tidak kirim pesan ataupun menelpon Alex karena Nesya juga memblokir nomor HP Alex, Nesya hanya ingin bertemu dengan Alex hanya karena butuh atau memang Nesya ingin pergi jalan.
Tak hanya itu saja Nesya kini juga tak tinggal dengan kakaknya, kini Nesya lebih memilih kos sendiri dengan di bantu Rehan yang membiayai kos dan kebutuhan Nesya. Nesya juga masih bekerja sebagai wanita panggilan namun tanpa sepengetahuan Rehan.
Nesya sendiri menjalani hari-harinya hanya di kos saja dan Nesya juga akan pergi kalau ada yang mengisi job sebagai wanita panggilan atau lebih di kenalnya open BO. Nesya tak pernah kekurangan uang ia setiap bulan dapat uang dari Rehan sedangkan uang kos juga Rehan yang bayar.
Uang yang Nesya dapat sebagai wanita panggilan Nesya tabung dan ia gunakan sebagian untuk belanja kebutuhannya mulai dari baju, tas, make up, sepatu dan yang lainnya. Nesya menikmatinya hari-harinya dengan apa yang ia jalani.
Seorang Rehan Hadinata kenapa harus jatuh ke pada Nesya Cintia Ayu, Rehan tak pernah merasa bahwa selama ini ia hanya di manfaatkan oleh Nesya saja, ia memang benar mereka menjadi sepasang kekasih namun Nesya tak pernah ada rasa cinta sama Rehan.
Rehan tak pernah mengetahui itu yang ia tahu ia bisa mendapatkan Nesya dan bisa menjadi kekasihnya, sebenarnya Rehan itu orangnya baik dan ia itu kalau sudah jatuh cinta ke wanita memang begitu ia selalu kasih uang apa pun yang di minta selalu Rehan kasih.
Sungguh emang nasib Rehan yang terlalu baik ke pada wanita yang ia cintai atau kurang lebih ia sukai menurutku itu sama saja. Rehan ia juga pernah di tipu oleh seorang wanita dengan berdalih wanita butuh uang dan jika nanti ada uang akan di kembalikan. Namun itu hanya janji tinggal janji.
Nasib Rehan yang terbilang sungguh malang dalam mendekati wanita hanya di manfaatkan karena kekayaannya. Sebenarnya Rehan yang terlalu polos apa gimana? Hanya tuhan yang tahu dan Rehan sediri.
Nesya sendiri selama menjalani hubungan dengan Rehan sangat risih dan tidak suka, entah dari tata cara Rehan yang selalu mengatur, melarang dan masih banyak lagi dan yang lebih parahnya membuat Nesya risih Nesya mengetahui ia seorang duda dan sudah punya anak.
Ingin rasanya Nesya melepasnya tapi Nesya masih butuh uangnya, karena dari Rehan lah Nesya bisa tinggal di kos dan buat makan sehari-hari. Perjalanan hidup Nesya sangatlah rumit sejak ia menjalin hubungan Rehan.
Rasanya Nesya ingin mengakhiri hidupnya namun ia masih berpikir lagi, dalam lubuk hati Nesya kadang seing menyalahkan orang tuanya kenapa ia tak di bolehkan untuk pergi bekerja ke luar negeri sungguh Nesya sangat ingin namun itu semua hanya menjadi khayalan.
Selama ia merantau ke Jakarta ia tak juga begitu banyak pengalaman, ia hanya bekerja di beberapa tempat dan itu pun bisa di hitung dengan jari dan selebihnya Nesya bekerja sebagai wanita panggilan yang waktunya di habiskan dengan jalan-jalan saja.
Seperti sore ini Rehan habis pulang kerja menjemput Nesya ke kos nya, Rehan ingin mengajak Nesya jalan karena selama ini Nesya tak pernah di ajaknya jalan paling sekalinya ngajak pergi hanya ke hotel maupun ke Apartemen.
Nesya sudah menunggu Rehan di kos, Nesya juga sudah rapi. Rehan sudah sampai di sdepan kos Nesya, Rehan kirim pesan untuk segera ke depan.
“Hay sudah lama datangnya?” tanya Nesya
Q“Nggak baru aja langsung kirim pesan ke kamu, ayo masuk kalau gitu,” ucap Rehan sambil membuka pintu untuk Nesya. Setelah itu Rehan mengitari mobilnya dan masuk ke dalam ia melajukan mobilnya meninggalkan kos Nesya.
“Mau kemana kita?” tanya Nesya
“Aku mau ngajak kamu jalan-jalan aku lagi libur kerja,” ucap Rehan sambil fokus melihat ke depan.
“Kemana, kok tumben ngajak jalan,” ucap Nesya
“Iya karena aku ingin berduaan sama kamu juga, gimana kalau kita ke mall kamu bisa belanja atau mungkin nonton,” ucap Rehan sambil menengok ke arah Nesya
“Hemm ya aku nurut saja,” ucap Nesya ia hanya menatap keluar jendela melihat pemandangan jalan yang sangat macet.
Hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam saja karena jalanan tafi begitu sangat macet biasalah udah jadi pemandangan ibu kota Jakarta setiap hari jadi sudah nggak heran lagi. Rehan membawa mobilnya memasuki sebuah Mall yang begitu banyak pengunjungnya.
Rehan memarkirkan mobilnya di luar ia tidak mau masuk ke basemant, Rehan keluar lebih dahulu ia juga membukakan pintu untuk Nesya.
Rehan menggandeng tangan Nesya masuk ke dalam Mall, mungkin banyak orang lihat kalau Nesya dan Rehan lebih mirip seperti kakak adik bukan sepasang kekasih. Rehan mengajak Nesya mengitari Mall Rehan juga menawarkan makan terlebih dahulu.
Nesya mengajak Rehan makan di KFC biasalah Nesya cari yang simple saja, biasanya mah Nesya kalau jalan sama orang lain bakal ngajak makan di tempat restoran yang sangat mahal. Namun saat dengan Rehan akan memilih yang menurutnya orang menegah kebawah masih bisa beli.
Entah apa yang di pikirkan Nesya saat dengan Rehan ia tak akan banyak meminta ini itu. Rehan dan Nesya pun membawa makanan mereka ke bangku yang kosong mereka berdua mulai memakan dengan di iringi obrolan ringan.
Nesya merasakan jika bersama dengan Rehan ia sangat nyaman namun sebenarnya yang terjadi Nesya tidak suka dengan Rehan tidak mencintainya. Hah Nesya hanya sekedar memanfaatkannya atau gimana juga nggak tahu.
Rehan dan Nesya setelah selesai makan mereka menuju ruang bioskop untuk menonton fil kebetulan hari ini ada film bagus jadi Nesya ajak Rehan untuk memoton. Rehan yang mebeli tiketnya sedangkan Nesya menunggu di ruang tunggu.
Rehan mendekati Nesya karena ia sudah mendapatkan tiketnya ia ikut duduk sambil menunggu karena filmnya akan di mulai sekitar dua puluh menit lagi. Tak berapa lama pintu masuk bioskop pun di buka begitu juga dengan Rehan dan Nesya mereka langsung masuk ke dalam bioskop.
Merek memilih tempat duduk yang paling atas dan pojok, emang dasar mereka suka mojok ya. Mereka berdua sangat fokus dengan yang mereka tonton dan Nesya pun juga cuek dengan Rehan yang dari tadi tangan yang meluklah yang apa tapi Nesya diamkan.
Hubungan Nesya dan Rehan tak semulus yang di pikirkan Rehan, Rehan yang mengetahui Nesya selingkuh di belakangnya, Rehan begitu marah karena mereka juga melakukan hubungan badan Rehan benar-benar marah besar.
Rehan datang ke kos Nesya sambil membentak Nesya namun Nesya hanya terdiam dan menangis entah pikiran Nesya banyak. Nesya menenangkan Rehan yang sedang marah namun tetap saja gagal, saat Rehan berhenti membentak Rehan mendiamkan Nesya dan Nesya hanya memeluk Rehan agar Rehan tak marah lagi.
Malam ini Rehan menginap di kos Nesya karena kos yang di pilihkan untuk Nesya bebas jadi cowok cewek bisa masuk. Saat itu Nesya hanya memeluk Rehan yang hanya diam, saat itu sungguh Nesya sangat takut terhadap Rehan.
Nesya tak mau kalau sampai Rehan memutuskannya entah kenapa Nesya tak mau kehilangan seorang Rehan padahal Nesya tak pernah ada perasaan sama Rehan sedikitpun tapi di saat Rehan marah Nesya sangat takut dengan kehilangannya Rehan.
“Sayang aku benar-benar minta maaf,” ucap Nesya sambil menangis sesengukkan akan tetapi Rehan hanya berdiam saja, Rehan sendiri juga bingung kenapa ia bisa suka dan jatuh kepelukan Nesya. Rehan sudah sangat mencintai dan menyanyangi Nesya sepenuhnya.
“Kenapa kamu tega Nes, apa kamu kurang puas dengan apa yang telah aku berikan selama ini,” ucap Rehan dengan nada yang masih marah.
“Aku minta maaf, kamu tahu sendiri aku pernah bekerja sebagai apa dan aku juga butuh uang Re,” ucap Nesya dengan sangat Nesya benar-benar takut jika Rehan membentaknya lagi.
“Nes kamu bisa ke aku akan aku kasih, aku bisa kasih kamu Nes berapa pun kamu minta tapi aku mohon kamu jangan gitu lagi,” ucap Rehan dengan mata memandang sudut kamar kos Nesya.
“Aku benar-benar minta maaf Re, aku nggak bakal ngelakuin ini lagi maafin aku Re,” ucap Nesya sambil memeluk Rehan.
“Sudah malam lebih baik kita tidur besok aku harus berangkat kerja pagi karena ada meeting,” ucap Rehan sambil membalas pelukkan Nesya. Nesya pun menurut dengan apa yang di katakan Rehan Nesya tidur dengan posisi masih memeluk Rehan.
Sedangkan Rehan ia terbaring dengan mata yang masih terbuka menatap langit-langir kamar kos Nesya, Rehan masih memikirkan apa ia akan mempertahankan hubungan ini atau gimana namun Rehan benar-benar sudah terlanjur jatuh cinta kepada Nesya.
Akhirnya Rehan menutup matanya karena rasa kantuknya sudah tidak bisa di tahan lagi dengan posisi yang masih sama di tambah pelukan Nesya yang semakin kuat.
Pagi harinya Rehan terbangun terlebih dahulu lalu ia langsung menuju ke kamar mandi, sedangkan Nesya masih tertidur dan terlihat matanya masih sembab. Tak butuh waktu lama Rehan keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi.
Rehan mendekati Nesya yang masih tertidur pulas, Rehan tak tega membangunkannya maka dari itu Rehan hanya mencium kening Nesya,”sayang aku berangkat kerja dulu yak amu di kos saja jangan kemana-mana,”ucap Rehan entah itu Nesya dengar atau tidak Nesya hanya menjawab dengan gumaman.
Sekitar pukul 09.00 pagi Nesya baru terbangun ia melihat kesamping namun Rehan sudah tidak ada dan Nesya pun menggambil HPnya ternyata sudah jam 09.00 pantas saja Rehan sudah tidak ada di kosnya.
Nesya langsung bergegas untuk mandi agar badannya terlihat lebih fress, hari ini Nesya tak pergi kemana-mana karena ia tadi pagi sempat dengar bahwa Rehan melarangnya untuk pergi dan hari ini akan di gunakan Nesya untuk bersantai.
Nesya sendiri memang sudah tidak bekerja namun ia masih bekerja sebagai wanita panggilan namun karena tadi malam ketahuan sama Rehan maka lebih bai kia berhenti dulu, Nesya sendiri bingung hidupnya sudah terlalu dalam hancur masa depan pun juga kayanya sudah suram.
Nesya kadang suka merenung dan menyesali perbuatannya namun ini semua sudah terlanjur terjadi nagaikan nasi sudah menjadi bubur dan hubungannya dengan Alex pun entah sudah bagaimana ia juga sudah blok nomo Alex.
Sedangkan hubungannya dengan Rehani a sendiri juga takt ahu apakah Rehan benar-benar serius atau yang bagaimana sungguh Nesya terjebak dengan permainannya sendiri dan Rehan juga sudah menentang semua aktivitas yang di lakukan Nesya.
Rehan juga sudah membatasi semua ini sungguh Nesya juga muak dengan semua ini dia tak bisa berbuat apa-apa karena selama ini ia bergantung dengan Rehan dan Rehanlah yang telah mengkasih semuanya.
Kini Nesya sedang bersantai di atas kasur dan memainkan HPnya, hari ini Rehan tak kasih kabar mugkin masih marah dengan Nesya namun Nesya tak perlu khawatir karena Rehan tak mengeblok nomor Nesya.
Di sebuah ruangan yang cukup luas terdapat seorang laki-laki yang sibuk dengan kertas-kertas yang berisi tulisan, ya siapa lagi kalau bukan Rehan yang sedang sibuk dengan pekerjaannya sampai melupakan makan siangnya.
Rehan sediri memang pengila kerja ia akan terus bekerja kalau dia sedang di buat kesal, seperti sekarang ini makai a akan bekerja dan tak mau satu orangpu menggangunya kecuali urusan penting ya begitulah Rehan.
Malam ini Rehan pulang dengan membawa banyak makanan ia tadi sebelum pulang kantor menyuruh sekretarisnya untuk membeli makanan untuknya terlebih dahulu. Rehan pulang ke kos Nesya sambil melihat apa Nesya benar-benar di kos atau pergi.
Tokk tpkkk tokkk
“Sayang buka pintunya,”ucap Rehan sambil mengedor pintu kos kamar Nesya. Tak butuh waktu lama Nesya membukakan pintu untuk Rehan.
“Kamu kok lama buka pintunya tadi kamu tidur ya?” tanya Rehan sambil meletakan paper bag yang berisi makanan yang ia bawa tadi.
“Iya tadi aku ketiduran, kamu bawa ap aitu kok tumben jam 07.00 baru pulang biasanya juga sore sudah pulang,”ucap Nesya ia ikut duduk di samping Rehan.
“Iya sayang aku minta maaf ya tadi aku banya pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini juga, dan ini aku bawa makanan untuk kita kamu pasti belum makankan?” tanya Rehani a menggeluarkan semua makanan yang berada di paper bag.
“Belum dari tadi pagi habis siangnya akum au kelaur malas banget mana panas juga lagi pula aku juga nggak nafsu makan,” ucap Nesya
“Lain kali kamu jangan nggak makan lagi ya aku takut nanti kalau kamu sakit gimana, aku nggak mau kamu kenapa-napa,”ucap Rehan, mereka berduapun menikmati makanan yang Rehan bawa tadi sambil bercerita.
