Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

perkenalan

"Diam lu" marah Raka yang sudah dibuat malu oleh gadis ituEsok harinya...

Hari ini Zahra sudah bekerja di perusahaan Haidar di bekerja sebagai sekretarisnya tempat mejanya ada di depan pintu ruangan vino bosnya pun datang ke kantornya lalu dia menyapanya tapi

"Selamat pagi pak" sambut Zahra dengan tersenyum vino tidak menanggapinya dia hanya bersikap datar, cuek dan dingin Kemudian langsung masuk ke ruangannya

"Dasar es batu, Astagfirullah kenapa jadi ngatain dia sih" gumam Zahra lalu melanjutkan aktivitasnya lagi

"Hey cantik" sapa Raka dengan tersenyum yang baru datang dan berbicara dengan Zahra yang tiba-tiba dihadapannya itu

"Astagfirullah pak ngagetin aja" Zahra hanya beristigfar dia kaget yang melihat Raka dihadapannya

"Maaf hehe nanti malem sibuk gak" tanya Raka dengan menangkupkan tangannya dimeja sekretaris

"Gak kenapa pak" jawab Zahra

"Kita jalan yuk" ajak Raka dengan tersenyum menderetkan gigi putihnya itu

"Maaf gak bisa pak" Zahra menolaknya karena tidak baik berdua-duaan apa lagi di malam hari takutnya timbul fitnah

"Kenapa" Raka heran dengan gadis ini biasanya perempuan itu gak nolak dengan ajakannya tapi kenapa gadis ini menolaknya seharusnya kan menerimanya dan yang membayarnya pun Raka bukan gadis itu

"Bukan mahram pak gak baik berdua-duaan di malam hari takut timbul fitnah nantinya"

"Baru kali ini aku ditolak perempuan kalo gak ajak sahabat ku juga gimana tenang saja kok dia bawa anak kecil juga" saran Raka

"Anak kecil bukannya dia belum menikah yah apa dia sudah cerai dengan istrinya" batin Zahra

"Gimana Ra kenapa jadi ngelamun si mikirin siapa hayo pasti mikirin aku yah" tebak Raka

"Eh enggak kok pak Ok seterah bapak saja"

"Aku masuk ke dalam dulu ya mau nemui sahabat ku" izin Raka lalu Zahra pun mengangguk dengan tersenyum kemudian Raka pun masuk ke dalam ruangan Vino sahabatnya itu

"Coba biasakan Rak kalo masuk ketik pintu dulu" nasihat Vino yang sedang mengutik laptopnya

"Rak rak emang gw Rak buku apa" Raka mengalihkan pembicaraannya

"Kebiasaan lu ngalihin pembicaraan orang lain" omel Vino

"Ada apa lu ke sini tumben ke sini mulu biasanya gak" sindir Vino

"Suudzon mulu lu mah gw ke sini mau ketemu ayang beb gw tadi"

"Siapa perasaan lu gak punya cewe deh yang deketin lu aja gak mau" ledek vino

"Lu mah gitu sama sahabat sendiri deh"

"Yaudah siapa ayang beb lu"

"Itu sekretaris lu" Vino pun bengong gak percaya masa iya dia kekasih Raka kenapa hatinya tiba-tiba cemburu yah apa mungkin punya perasaan dengan gadis kecil itu

"Kenapa gw tiba-tiba cemburu yah udah lah Vin perempuan itu sama aja cuma manfaatin lu doang" gumam vino

"Hey lu kok malah bengong sih jangan-jangan lu suka yah sama dia" ejek Raka dengan melambaikan tangannya di wajah VinoTidak semua perempuan hanya memanfaatkan kekayaannya tergantung dengan orang tua masing-masing bagaimana ia cara mendidik anaknya itu

-Zahra

"ya gak lah aneh aja lu masa iya suka sama gadis pakaian kaya gitu" ejek vino yang tersadar dengan lamunannya

"Benar nih lu gak suka"

"Hmm"

"Syukur deh awas aja lu ngerebut dia dari gw"

"Gw gak suka ngambil milik sahabat gw sendiri" datar Vino

"Yaudah sih gak usah jeles gitu kalo gak suka bilang aja" vino tidak menanggapi ucapan Raka karena itu tidak penting bagi dia

"Oh iya Vin gw mau ngajak jalan-jalan nanti malam" ajak Raka dengan menangkupkan tangannya di meja kantor vino

"Tumben ngajak main" sindir Vino

"Sekali-kali senangin sahabat gw ini nanti ajak anak lu ye" kata Raka

"Ya nanti gw ajak kalo dia mau ya" ucap Vino

"Dia pasti mau lah sama gw"

Jam istirahat vino keluar dari ruangannya melewati meja Zahra dengan tatapan datar seolah dia tidak perduli kemudian Zahra pun memanggilnya

"Pak Vino tunggu" Vino pun menoleh ke belakang dan mendekati Zahra

"Ada apa" Datar Vino

"Hmm... Ini pak ada berkas yang perlu bapak tangani" Zahra memberi Berkas itu kepada Vino dia pun mengambilnya dari tangan mungil gadis itu kemudian menandatangani berkas itu dan memberi Zahra kembali berkas itu

"Terima kasih pak" sahut Zahra dengan tersenyum Vino hanya bersikap datar

"Mau makan bareng saya tidak sekalian saya mau ke kantin" ajak Vino dengan wajah yang masih datar membuat Zahra takut dengan sikapnya itu

"Emangnya boleh pak" tanya Zahra dengan gugup lalu vino pun mengangguk kemudian kami pun pergi ke kantin untuk makan bersama

"Mau pesan apa mbak pak" tanya pelayan itu yang menghampiri kami berdua

"nasi goreng sama teh manis" jawab bersamaan antara Vino dengan Zahra kami pun saling tatap Zahra langsung menundukkan kepalanya

"Kalian memang pasangan serasi jadi Nasi goreng 2 dan teh manis 2" goda pelayan itu lalu Mereka pun mengangguk sambil menunggu pesanan tadi kamu mengobrol berdua

"Saya boleh tanya gak" kata Zahra yang sedikit takut berbicara dengannya

"Boleh" jawab singkat Vino dengan dingin

"Kenapa bapak berbicara datar sih sa saya memangnya Salah saya apa pak" Zahra berbicara seperti ini agar dia tau kenapa bosnya ini bersikap datar kepadanya

"Karena semua perempuan itu sama hanya mau harta saya doang" lirih Vino

"Gak semua wanita seperti itu pak tergantung bagaimana orang tuanya mendidik dia" jelas Zahra

"Sudah banyak perempuan yang hanya manfaatkan say jadi untuk apa saya serius dengan wanita" datar Vino

"Bapak gak boleh dong mempermainkan hati wanita seandianya bapak punya anak perempuan memangnya bapak mau jika anak bapak dimainkan oleh cowo lain" nasihat Zahra

"Ya gak mau lah saya bakal ajar tuh cowok yang berani permainkan hati anak saya"

"Nah bapak aja marah kan apa lagi orang tua mereka jika tahu anaknya dipermainkan oleh bapak sendiri mereka pasti marah" Vino menatap Zahra dengan kagum ternyata dia berbeda dengan perempuan di luar sana yang hanya memanfaatkan kekayaannya saja

"terima kasih nasihatnya" baru kali ini Zahra melihat bosnya tersenyum

"Senyum terus ya pak bapak tampan kalo senyum seperti ini" Zahra keceplosan menyebut Vino tampan emang iya sih dia tampan tapi Datar

"Saya emang ganteng dari dulu kok" dengan bangganya Vino mengucapkan begitu dengan Zahra tiba-tiba Raka datang dia ditinggal oleh Vino diruangannya

"Gw nungguin lu lama di ruangan lu eh malah berdua-duaan disini sama kekasih gw" pura-pura marah Raka yang baru saja datang dan duduk di samping Vino sementara Zahra duduk di depan mereka berdua

"Maaf gw lupa, lu mau pesan apa sana gih pesan" perintah vino

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel