Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1 Terlalu Jelek

Bab 1 Terlalu Jelek

Mu Nuannuan duduk di depan meja rias, menunggu penata rias datang untuk mendadaninya.

Tiba-tiba pintu dibuka, Xiao Chuhe bergegas masuk.

Dia melihat Mu Nuannuan dengan rambut yang berantakan, dan masih mengenakan baju panjang berwarna abu-abu kusam. Dia mengomelinya, "orang dari Keluarga Mu sudah di sini. Mengapa kamu masih belum mengganti pakaianmu?"

Mu Nuannuan menaikan bingkai kacamata hitam yang bertengger di jembatan hidungnya, matanya tampak kelam dengan kelopak matanya yang terkulai. "Bu, apakah Ibu benar-benar ingin aku menikahi tunangan kakak?"

Xiao Chuhe mengira Mu Nuannuan akan berubah pikiran, ia khawatir sampai wajahnya memucat.

Orang dari Keluarga Mu sudah menunggu di luar, dan satu kesalahan saja dapat menghancurkan Keluarga Mu !

Dia khawatir sampai jatuh berlutut di hadapan Mu Nuannuan . "Nuan Nuan , ibumu memohon padamu. Kakakmu layak mendapatkan yang lebih baik, tolong bantulah dia!"

Pandangan mata Mu Nuannuan yang kosong perlahan menjadi dingin. Meskipun Xiao Chuhe adalah ibu kandungnya, dia memberikan semua kasih sayangnya kepada kedua anak yang ditinggal oleh mendiang istri ayahnya.

Oleh karena itu, walau Xiao Chuhe yang tahu bahwa tunangan kakaknya itu buruk rupa dan mati pucuk, ia masih menginginkan Mu Nuannuan untuk mengantikan kakaknya menikah.

Suara pelayan yang tergesa-gesa terdengar dari luar pintu. "Nyonya, Nona ketiga, orang-orang dari Keluarga Mu sedang naik ke sini."

Mu Nuannuan tidak mengulurkan tangannya untuk membantu Xiao Chuhe berdiri, ia hanya berkata dengan dingin, "Berdirilah, aku sudah mau pergi."

Kali ini, dia benar-benar sudah menyerah.

Pintu terbuka, dia melihat sekelompok pengawal yang tidak dikenalinya, berdiri di luar pintu. Ini adalah orang-orang yang dikirim Keluarga Mu untuk menjemputnya.

Tidak ada acara pernikahan, tidak ada pengantin pria, dan dia akan menikah hari ini.

"Ayo pergi." Dia berjalan di depan dan turun terlebih dahulu.

Keluarga Mu adalah keluarga kelas atas di Hu Yang. Keluarga itu hanya memiliki satu ahli waris, Mu Tingxiao. Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, ia diculik, dan di saat itu ia terluka dan menjadi mati pucuk.

Semenjak itu, Mu Tingxiao tidak pernah muncul di hadapan publik lagi.

Rumor yang beredar mengatakan bahwa dia tempramen dan buruk rupa, setiap wanita yang dikirim ke rumahnya, tidak kembali dengan hidup-hidup.

Tidak ada kesedihan yang lebih besar daripada hati yang mati, bahkan walau Mu Tingxiao adalah seorang iblis, Mu Nuannuan sudah tidak peduli lagi.

...

Sesampainya di villa Mu Tingxiao , para pengawal tersebut membawanya ke kamar, kemudian mereka meninggalkannya.

Sampai langit di luar jendela menjadi gelap, pintu kamar tersebut baru terbuka kembali.

Mu Nuannuan menoleh dan melihat seorang lelaki tinggi dan gagah berjalan masuk.

Dia menutup pintu kamar dan menyalakan lampu kamar.

Lampu kamar yang tiba-tiba dinyalakan membuat Mu Nuannuan tidak terbiasa, ia mengangkat tangannya untuk menghalangi cahaya, kemudian dia menatap ke arah pria tersebut.

Dengan pandangan sekilas, dia tertegun.

Bukan karena pria itu terlihat buruk rupa dan mengerikan, tetapi sebaliknya, karena dia sangat tampan.

Jas gelap membungkus tubuh tinggi dan kokohnya, sepasang kaki yang panjang melangkah dengan lebar, dengan cepat sampai kedepannya.

Garis wajahnya sangat dalam dan sempurna, seperti sebuah karya seni yang dipahat dengan indah, ia sangat tampan, tetapi memberikan rasa intimidasi yang kuat.

Mu Tingxiao memandang Mu Nuannuan selama beberapa detik, kemudian alisnya sedikit mengerut. "Terlalu jelek." Katanya dengan nada datar, tidak ada emosi yang dapat terdengar dari suaranya.

Mu Nuannuan melihat ke belakang, dia tidak terlalu peduli bahwa pria itu mengatainya jelek, Mu Nuannuan menatapnya dengan wajah waspada. "Siapa kamu?"

Matanya yang sehitam tinta itu memancarkan cahaya yang tajam, dan suaranya dalam. "Kamu tidak tahu siapa yang akan kamu nikahi?"

Saat dia mendekat, hembusan nafas dinginnya mengenai wajah Mu Nuannuan , membuatnya bergidik.

Aura yang kuat membuatnya merasa sedikit sesak, tetapi dia masih menegakkan tubuhnya. "Tentu saja aku tahu! Pria yang aku nikahi adalah Mu Tingxiao !"

Mendengar kalimat tersebut, ketajaman pada sorotan matanMu Tingxiao mulai berkurang, dan kemudian ia mengerti, sepertinya wanita ini percaya pada rumor yang beredar.

Walau akan menikahi seorang pria yang "buruk rupa dan mati pucuk", ekspresinya tampak sangat tenang, begitu tenang sehingga membuatnya sedikit tertarik.

Dia tersenyum dan berpura-pura, "Ternyata kamu adalah istri sepupuku. Aku Mu Jiachen, sepupu Mu Tingxiao . Aku rasa, kamu tidak akan rela melewati malam pernikahanmu dengan orang cacat, bukan?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel