Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 1

HAPPY READING

***

“Iya, halo,” ucap Raisa, .

“Selamat pagi bu.”

“Pagi juga Nia, ada apa?” Tanya Raisa, pagi-pagi seperti ini ia sudah disibukkan dengan Angel belum lagi kerjaan kantor yang juga banyak mesti di urus.

“Nanti siang ada yang mau ketemu ibu, namanya ibu Niva. Kemarin ibu Niva sudah ke melihat stand wedding planner kita yang dipamerkan di Plaza Indonesia. Katanya dia mau ketemu ibu langsung, maksud saya first time meeting.”

Anak-anak marketing di tim nya memang sering mengadakan event wedding planner di berbagai mall,

“Oke, boleh, jam berapa dan di mana?” Tanya Raisa.

Hari ini ia tidak ada jadwal apapun, karena kemarin ia sudah meeting dengan tiga klien nya mengatur rundown dengan para admin, kadang saat-saat jam kerja ia tidak terlalu sibuk, kecuali weekend jadwalnya full padat.

“Di Restoran Seribu Rasa Gunawarman, jam 12 siang saat jam makan siang, apa ibu bisa?”

“Iya, tentu saja bisa.”

“Baik, bu terima kasih, saya akan konfirmasi dengan ibu Niva pagi ini.”

“Terima kasih Nia.”

“Sama-sama bu.”

Raisa meletakan satu tangan di pinggang, ia menarik nafas dalam-dalam sambil membantu Angel memasuka Angel ke keranjang. Ini ia lakukan setelah Angel bermain, ia ikut membantu mengemasi, kalau tidak akan terus berantakan.

Terus terang menjaga anak balita seperti Angel yang sedang aktif-aktifnya butuh fokus tersendiri, walau sudah fokus-pun kadang tetap saja terlewatkan. Pertama harus ada tempat bermain yang aman, ia membuat space yang dikelilingi pagar berlapis spon atau busa keliling yang dapat mengurangi cedera Angel bila terjatuh. Ia juga banyak mengamankan benda berbahaya seperti kabel listrik dan stop kontak.

Walau Angel sedang aktif-aktifnya, ia tidak akan emosi hanya karena masalah kecil seperti ini. Namun saat ini space yang ia buat keliling bersama mbak, Angel sudah malas bermain mungkin karena dia merasa kurang bebas. Jadi alhasil ia dan mbak membuka pagar dan membiarkannya bermain dengan leluasa di rumah.

Sekarang Angel sudah bisa berbicara lancar walau masih cadel namun itu yang membuat Angel menggemaskaan. Perkembangan Angel bergerak dengan sangat cepat, dia sudah bisa mampu mencuci dan mengelap tangan sendiri, mampu menggunakan sendok dan garpu sendiri, bahkan mampu menyendok dari mangkuk. Dia sudah bisa memilih pakaian sendiri, membolak-balik halaman buku, mewarnai, mampu menggunakan tangan semua aktifitas. Ia senang bisa full fokus dengan Angel sejak menjadi single mom.

Dulu ketika bekerja di entertainment, ia benar-benar sibuk, bahkan terkadang memiliki waktu yang sedikit untuk beristirahat. Perjalanan ke kantor A ke kantor C, ke tempat syuting lokasi pindah ke lokasi lain, hingga di dalam mobil ia tertidur tanpa mengenal lelah.

Ah ya, ia harus memiliki muka tebal sejak menjadi artis, ketika digosipkan dengan A, dengan B dan ia harus menguatkan mental. Tidak peduli berpendidikan, lucu atau memiliki suara yang sempurna, maka dari itu ia harus siap di judge oleh masyarakat. Netizen selalu mencari celah dalam ketidak sempurnaanya. Ya, itu dulu aktifitas sehari-harinya. Sekarang empat tahun berlalu, dia sudah meninggalkan dunia itu dan hidup dengan ketenangan. Tidak ada yang ia cari lagi dengan popularitas, yang ia pikirkan memenuhi kebutuhan Angel dan dirinya.

Bisnis wedding planner ini dulu memang punya mama, ia hanya meneruskan saja sebagai seorang anak pertama. Klien semakin hari semakin banyak, bahkan ia ikut pelatihan kusus wedding planner dari sang mama untuk memperkaya diri dan ilmu.

Ini sudah empat tahun ia bergelut di dunia ini, ia merasa bahwa sekarang ini adalah dunia nya. Ia sudah banyak team, bekerja sama dengan berbagai macam hotel-hotel berbintang baik di Jakarta maupun di luar kota. Ia juga bisa membuat perencanaan bisnis ini secara matang yang diwariskan oleh mama.

Memiliki tim solid yang sudah bekerja bertahun-tahun lamanya. Ia banyak mitra bisnis mulai dari makeup artis, busana pernikahan, dokumentasi foto dan video, hingga catering. Mulai dari pernikahan adat tradisional, modern, pernikahan dengan dekorasi simple yang intimate, pernikahan dekorasi mewah, pernikahan indoor atau outdoor. Ia juga bisa menentukan target pasar sesuai kebutuhann klien. Ia memiiki branding yang kuat karena, wedding planner yang ia geluti sudah memiliki nama, dan pasar yang luas, bahkan sudah terpercaya dikalangan masyarakat.

Raisa akui kalau bisnis WO di Indonesia sangat menjanjikan di Indonesia, perkawinan sudah menjadi tradisi dan merupakan pristiwa yang mengakar budaya, yang selalu ada. Ini merupakan sebuah acara yang akan memberikan kesan dan kenangan mendalam, tentunya pernikahan yang klien mau diselengarakan dengan baik.

“Angel!” ucap Raisa mengejar anaknya yang hampir saja keluar menuju kolam.

“Angel mau main air mami,” rengek Angel.

“No, Angel harus sekolah. Itu sudah pakai baju seragam udah rapi. Jangan main air lagi. Sentar lagi kita mau berangkat,” ucap Raisa, ia benar-benar sudah menjadi seorang ibu, mengomeli anaknya pagi-pagi yang akan berangkat sekolah, ia teringat seperti ibunya dulu mengurusi dirinya.

Raisa melirik jam melingkar di tangannya menunjukkan pukul 07.10 menit.

“Main airnya after school aja,” ucap Raisa lagi.

“Oke mami.”

Pagi-pagi seperti ini ada-ada saja tingkah Angel yang berkeinginan untuk main air, kadang kalau mandi maunya lama-lama. Ia melebeli kalau kegitan pagi sejak dua tahun ini, merupakan kegiatan tersibuk sejak ia menjadi single mom. Boro-boro bangun siang, karena Angel jam enam pagi sudah bangun. Ia harus mengikuti jadwal Angel bangun.

“Mbak! Bekel adek udah selesai?” Tanya Raisa melihat mba menutup tempat makan Smiggle Lunch box.

“Udah bu,” ucap mbak, lalu melangkah mendekati Angel.

Sekarang Angel menempuh pendidikan preschool di The Independent School of Jakarta. Ia memang super excited memasukan anaknya sekolah TK walau umurnya masih 3 tahun. Alasannya simple, ia ingin Angel bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Jujur awalnya ia was-was memasukan Angel ke sekolah. Di dalam pikiranya ada kata, bisa tidak ya Angel berteman? Main dengan siapa ya dia di sekolah? Bisa tidak ya ikut pelajaran? Angel senang nggak ya sekolah di sana? Banyak sekali ke khawatiran dirinya, namun beberapa bulan ini tetap percaya Angel bisa melewati itu semua.

Raisa mengambil kunci mobil di meja, dan ia melangkah keluar dari rumah. Sementara mbak menuntun Angel di belakang, tugas mbak memang full mengurus Angel. Raisa membuka central lock, dan ia masuk ke dalam mobil.

Sementara Angel dan mbak duduk di kursi belakang, sepanjang perjalanan ke sekolah yang terletak di Kebayoran Lama, mereka mendengarkkan lagu Frozen sepanjang perjalanan. Jujur lagu ini sudah hafal di luar kepala karena menyanyikan lagu itu secara berulang, bahkan film nya saja ia sudah hafal karena Angel sesuka itu.

***

Beberapa menit kemudian akhirnya mobil sudah tiba di sekolahnya Angel. Raisa mengantar sang anak hingga depan pintu kelas, di sana banyak teman-teman Angel memakai seragam yang sama. Raisa membungkukkan badannya, ia mengecup kening Angel sebelum Angel masuk ke dalam kelas.

“Belajar yang rajin ya.”

“Iya mami.”

“Cium mamti dong.”

Angel mengecup pipi maminya, “Dah mami,” ucap Angel masuk ke dalam kelasnya sambil melambaikan tangannya.

Ia memandang mbak duduk di kursi tunggu bersama baby sitter yang lainnya,

“Mba, aku ke kantor ya. Jaga Angel.”

“Baik bu.”

Raisa meninggalkan gedung sekolah, ia melirik jam melingkar di tangannya menunjukan pukul 08.01 menit. Biasa pulang kerja Angel dan mbak di jemput oleh driver papi, dan langsung pulang ke rumah. Kadang mbak dan Angel berada di tempat orang tuanya.

Ia tau kalau umur Angel masih 3 tahun ini, bukanlah suatu yang wajib untuk sekolah, namun ia memang ingin Angel masuk ke sekolah dini atau preschool, karena dengan masuk preschool Angel diajarkan konsep interaksi dengan teman sebaya, selain itu Angel juga akan mempelajari bagaiman tanggung jawab, kepemilikan barang dan sosialisasi.

Raisa masuk ke dalam mobil, setelah itu mobil meninggalkan gedung sekolah. Raisa menghebuskan nafas, ia merasa lega ketika sudah mengantar Angel ke sekolah, setidaknya lebih tenang. Ia sudah berumur 31 tahun dan masih stay single mom, ada beberapa pria yang mendekatinya. Namun entahlah ia belum berniat untuk menjalin hubungan rumah tangga yang utuh, mungkin karena masa lalu belum kelar yang membuatnya lelah dan frustasi. Cukup Angel yang menjadi penyemangatnya saat ini, dan ia juga tidak terlalu sibuk memikirkan hubungan dengan pria, yang hanya menyisakan luka.

***

Siang tepat pukul dua belas siang ini, sesuai dengan temu janji yang sudah ditentukan, Raisa berada di restoran seribu rasa di Gunawarman untuk bertemu dengan ibu Niva. Ia penasaran siapa klien nya saat ini, biasa kalau ketemu klien seperti ini, ia sendiri yang menanganinya. Agar ia tahu apa yang klien inginkan, kebanyakan para klien meminta perencanaan acara secara rinci dari ide, konsep, dan sebagainya, ada yang perencanaan pernikahan di mulai 1 tahun sebelumnya, hingga tahun depan jadwal pernikahan itu sudah tersusun dengan baik. Intinya si pemilik acara tanpa perlu pusing sampai hari H, karena menggunakan jasanya.

Raisa masuk ke dalam, ia membaca pesan sang Nia adminnya di kantor, katanya ibu Niva sudah berada di restoran duduk dekat jendela menggunakan dress floral berwarna beige. Raisa mengedarkan pandangannya kesegala penjuru ruangan, ruangan luas dan terlihat eksklusif dilengkapi dengan nuansa Indonesia yang klasik. Ketika ia masuk, ia disambut ramah oleh yang staff yang berjaga.

“Untuk berapa orang bu?”

“Dua orang, tapi saya sedang ingin meeting dengan klien saya.”

“Apa benar klien ibu namanya ibu Niva?”

“Iya, benar.”

“Ibu Niva nya sudah menunggu ibu. Mari saya antar.”

“Terima kasih.”

Raisa mengikuti staff itu dari belakang, melangkah menuju table ibu Niva. Beberapa detik kemudian, ia menatap seorang wanita mengenakan dress berwarna beige, rambutnya sebahu, penampilannya sangat flawless, bandoo berwarna senada yang ada di kepalanya membuat dia terlihat sangat menawan. Dia terlihat sangat elegan. Wanita itu menyadari kehadirannya, dan lalu tersenyum.

“Ini ibu Niva.”

“Terima kasih.”

Staff itu pergi meninggalkan dirinya dengan wanita bernama Niva. Ia berikan senyumnya kepada wanita itu, lalu mengulurkan tangan.

“Perkenalkan saya Raisa, selaku pemilik weding planner Big Exercise. Senang berkenalan dengan ibu Niva.”

Niva menyambut uluran tangan Raisa, “Saya Niva, senang berkenalan dengan anda ibu Raisa,” ucap Niva, sedetik kemudian ia melepaskan tangannya.

“Silahkan duduk,” ucap Niva.

Raisa lalu duduk di hadapan Niva, ia melihat server datang membawa buku menu untuk mereka. Raisa melihat area restoran tampak ramai mengisi table kosong, mungkin karena ini jam makan siang.

“Apa ibu Niva sudah lama nunggu saya?”

“Saya juga baru datang ibu Raisa.”

“Saya pikir, saya yang telat.”

***

Raisa seorang ibu rumah tangga dari seorang anak balita bernama Angel. Raisa bekerja sebagai pemilik wedding organizer. Sebagai seorang single parent, ia berusaha mencukupi semua kebutuhan Angel dan dirinya sendiri.

Tobias adalah calon suami dari Pevita seorang artis ternama. Selama menjalin hubungan dengan Pevita hubungannya baik-baik saja hingga mereka memutuskan untuk menikah.

Raisa dan Tobias adalah hubungan masa lalu yang tidak diketahui oleh public. Semesta mempertemukan mereka kembali secara tidak sengaja. Pekerjaan Raisa sebagai wedding organizer mengantarkan dirinya kembali bertemu dengan Tobias. Ia terpaksa menerima pekerjaan wedding organizer Tobias dan Pevita, yang awalnya ia mengira bahwa itu adalah pernikahan Niva, ternyata Niva merupakan adik dari Pevita.

Suatu kesalahan yang membuat di masa lalu tidak bisa mereka lupakan. Pertemuan mereka membuat Tobias meminta maaf atas kesalahannya. Namun, Raisa membentengi hatinya. Masa lalu saat keduanya patah hati, Tobias dan Raisa melakukan hubungan suami istri, hingga akhirnya Raisa pergi menghilang begitu saja, tanpa jejak.

Hingga akhirnya Tobias mengetahui kalau Raisa memiliki anak bernama Angel. Begitu sulit Raisa memberitahu Tobias kalau Angel adalah anaknya. Kesalahan di masa lalu rencana pernikahan Tobias dan Pevita hancur berantakan. Dengan segala kemewahan yang agungkan di media kandas begitu saja. Memang hubungan Tobias dan Pevita terasa berat karena adanya Angel.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel