Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7

Sore hari yang cerah, Yoona pulang dari kampus setelah selesai mengajar. Dia merasa lelah dan lapar, jadi dia memutuskan untuk mampir ke mini market untuk membeli beberapa barang kebutuhan rumah tangga. Namun, tak disangka, kejadian yang mengejutkan terjadi saat Yoona hendak pulang ke rumah.

Saat melintasi jalan raya yang ramai, tiba-tiba mobil misterius keluar dari belokan dan menabrak Yoona. Tubuhnya terpental ke aspal, kakinya sedikit terkilir dan luka ringan di pelipisnya. Orang-orang di sekitar langsung panik dan berusaha menolong Yoona, sementara sang pengemudi mobil kabur tanpa meninggalkan jejak.

Orang-orang di sekitar mulai berteriak dan membantu Yoona. Seseorang segera menghubungi suaminya, Raydan Han, yang merupakan seorang hakim terkemuka di kota tersebut. Tanpa pikir panjang, Raydan dan asistennya, Park, segera menuju rumah sakit tempat Yoona dilarikan.

"Dokter, bagaimana keadaan istriku?" tanya Raydan Han cemas kepada dokter yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap Yoona.

"Dia mengalami beberapa luka ringan, namun untungnya tidak ada cedera serius. Namun, kami akan tetap memantau perkembangan kondisinya dalam beberapa hari ke depan," jawab dokter dengan penuh perhatian.

Raydan menatap Yoona dengan penuh kekhawatiran. Di benaknya, terbersit kekhawatiran bahwa kecelakaan itu bukanlah kejadian biasa. Sebagai seorang hakim yang memiliki banyak musuh, Raydan Han merasa yakin bahwa musuh-musuhnya mungkin saja berusaha mencelakai Yoona untuk mencapai tujuan mereka.

“Park, saya yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan kecelakaan ini. Aku merasa ada yang sengaja mengincar istriku,” ujar Raydan kepada asistennya dengan suara yang penuh ketegasan.

Park mengangguk mengerti. “Tuan, mungkin kita perlu menyelidiki lebih jauh tentang siapa yang mungkin memiliki motif untuk melukai Nyonya Yoona.”

"Ya kau periksalah CCTV dan kalau perlu curigai juga teman istriku." Titahnya tanpa bantahan.

"Baik Ketua." Asisten Park kemudian mulai mencari tahu lebih lanjut tentang kecelakaan tersebut. Dia memeriksa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian, berbicara dengan saksi mata, dan mencoba menghubungi orang-orang terdekat Yoona untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Selama beberapa minggu terakhir, Yoona harus dirawat di rumah sakit karena cedera yang dialaminya dalam kecelakaan tragis yang menimpa dirinya. Raydan Han, selalu sabar menemani dan menjaganya.

''Bagaimana perasaanmu hari ini?" tanya Raydan sambil duduk di samping tempat tidur Yoona.

Yoona menatap suaminya dengan tulus. "Aku merasa sedikit lebih baik hari ini, terima kasih, Raydan Han."

Raydan Han lega mendengar kabar baik itu. Meskipun pernikahan mereka memang hanya sebatas bisnis untuk memuluskan karier Raydan Han dan balas budi, namun Raydan Han selalu merasa memiliki kewajiban moral untuk menjaga dan merawat Yoona dengan sebaik mungkin sebelum mereka berpisah.

"Saya selalu ada di sini untukmu, Yoona. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu seorang diri," ucap Raydan Han dengan penuh kehangatan tanpa sadar.

Yoona tersenyum, merasa terharu dengan perhatian yang diberikan Raydan Han padanya.

Namun, di balik kedamaian dan ketulusan yang tercipta antara Yoona dan Raydan, terdapat sebuah misteri yang tengah mengintai mereka. Sejak kecelakaan yang menimpa Yoona, banyak kejadian aneh dan tidak masuk akal mulai terjadi di sekitar rumah sakit tempat Yoona dirawat.

"Sarapan pagi," ucap Raydan Han sambil menyajikan bubur hangat di atas meja makan.

Yoona mengangguk dengan senyum, namun tiba-tiba matanya terbelalak saat melihat siluet bayangan orang memakai masker dan topi yang melintas di depan jendela ruang tengah menatapnya tajam. "Ada apa? Kenapa wajahmu tiba-tiba pucat?" tanya Raydan.

Yoona menelan ludah, masih terpaku pada seseorang yang baru saja dilihatnya. "A-ada seseorang di luar jendela, Raydan. Aku yakin aku melihat sesuatu," ucap Yoona gemetar.

Raydan Han menghampiri Yoona. "Jangan takut. Aku selalu ada di sini untuk melindungi dan menjagamu," ucap Raydan Han dengan penuh keyakinan.

"Raydan, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres di rumah sakit ini. Kita harus berhati-hati," ucap Yoona khawatir.

Raydan Han mengangguk serius. "Aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit ini. Kita harus waspada akan ku tingkatkan penjagaan ketat di rumah sakit ini."

"Dapatkah kita percaya dengan orang-orang yang berjaga, Raydan? Ataukah ini hanya sebuah ancaman untuk membuat kita takut?" tanya Yoona ragu.

Raydan Han menggenggam tangan Yoona dengan erat dan menatap dalam wajah Yoona mengesampingkan sikap dingin dan egonya. "Apapun yang terjadi, aku akan menjaga dan melindungimu, Yoona. Percayalah padaku."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel