Pustaka
Bahasa Indonesia

Black White Side

22.0K · Ongoing
kunyit_jahe
45
Bab
152
View
8.0
Rating

Ringkasan

Layak nya seperti siswi biasa, Jeclyn mengharapkan kehidupan yang tenang di masa SMA nya, jatuh cinta pada lelaki yang baik, membuat kenangan indah yang dapat ia kenang suatu saat nanti, namun ketenangan tersebut berakhir ketika ia bertemu dengan lelaki terbandel di sekolah nya yang bernama Albert, semua anak di sekolah berusaha sebisa mungkin tidak terlihat di depan lelaki tersebut, Lelaki yang di kenal sangat kejam kepada ‘mainan” Entah karena kesialan nya atau karena jodoh nya tiba-tiba saja tanpa sengaja mereka bertemu dan bertatap muka, aura dingin itu menusuk keseluruh tubuh Jeclyn ketika ia bertemu lelaki tersebut, sial nya bukan hanya bertemu dengan nya, namun kini Jeclyn harus berurusan dengan nya. Layak nya magnet kesialan, Jeclyn bukan hanya berurusan dengan anak paling bandel di seluruh sekolah, ia juga harus berurusan dengan Aeychan ketua klub basket yang jatuh cinta pada Albert, Sial nya lagi Albert adalah anak dari pemilik sekolah tersebut, karena hal tersebut Albert tidak dapat di keluarkan oleh pihak sekolah. Apakah kesialan ini akan berlanjut, atau menjadi sebuah kisah yang menarik?

RomansaFantasiAnak KecilKeluargaPernikahanMemanjakanSweetBaperTuan MudaSalah Paham

#Satu#

Ah..., aku hampir saja terlambat ,dengan cepat aku berlari sebelum pintu gerbang sekolah tertutup,tiba-tiba ada sesuatu yang menganggu pemandangan ku.seorang laki-laki dengan baju berantakan ,rambut yang tak karuan tak tertata bahkan tak tau model rambut apa yang ada di kepala nya,dengan tindihan di telinga kanan nya . Sosok laki-laki ini tak asing lagi bagi ku. Aku ingat dia adalah si laki-laki enam no enam maksud ku dia adalah Albert. Anak dari dokter ternama, lebih baik aku lari saja sebelum dapat masalah dari anak tersebut.sudah Cukup banyak korban dari dia

" Hei..., kau "

Terdengar suara yang memanggil ,dan alangkah terkejut nya aku si Albert siswa ternakal berada tepat di belakang ku sekarang. Aku harap dia tak memanggil ku, aku harap bukan aku. Aku mulai menoleh kearah tak jelas untuk melihat ada kah sosok manusia lain yang berada di antara kami, secercah harapan itu lenyap seketika, tak ada manusia lain yang berada antara kami.

Mampus lah aku , apakah hari ini hari sial ku...?Albert mulai mendekati ku lebih dekat dari sebelumnya . membuat aku mulai melangkah mundur dengan perlahan untuk menghindari nya. Suasana ini sangat tidak nyaman bagi ku seolah-olah waktu tak bergerak, suara-suara terhenti ,burung yang terbang berhenti mendadak, dedaunan yang berguguran berhenti di tempat, rerumput yang tertiup angin pun tak bergerak. Hanya kami berdua

" Hei apa yang kau lamun kan"

" A...a... aku...." Mulut ku bergetar kuat saat menjawab pertanyaan dari nya dan semua kembali seperti semula. Burung tetap berterbangan dan semua bergerak sesuai waktu, Cuma aku yang tak bergerak sesuai waktu seharus nya aku bergerak ke kelas dan memulai pelajaran. Tapi aku malah di sini tanpa alasan yang jelas

" Ya..., tentu saja kamu. Memang ada orang lain selain kau dan aku" dengan suara yang keras membuat ku sedikit terhentak

"Ma...maaf aku harus ke kelas sekarang "Aku mulai berlari meninggal kan nya tapi kenapa aku serasa berlari di tempat ya? Ja..jangan-jangan dia menarik tas ku. oh..., tidak . apa lagi sekarang jangan ganggu aku,kumohon!!!

"Aku mohon lepaskan aku. Aku sudah terlambat tolong lepas kan aku... "

" Aku mohon sekali.., aku tak bersalah dengan mu. Lepaskan aku...."

" Kau kenapa? Dasar aneh" si Albert melewati ku begitu saja

Aku terdiam sejenak dan berhenti untuk berlari, pikiran ku berputar ,Dan...,siapa yang menarik tas ku, ku toleh kan kepala ku kebelakang ,ternyata tas ku tersangkut di paku yang tertancap di tembok. Huwa....., aku malu sekali sudah menuduh dan bicara begitu. Aku tertunduk malu, sesekali merapikan poni ku yang telah rapi , sesekali aku melirik diri nya karena aku tak punya muka untuk melihat , aku mulai berjalan dengan menundukan kepala

" Dan kita memang sudah terlambat. Guru tak akan mengizin kan kita masuk sekarang. Lebih baik bolos,kau mau di sini atau ikut dengan ku"

"Apa kata mu tadi kita terlambat dan kau mau aku bolos bersama mu"

" Aku tak mengatakan kau harus ikut aku" berjalan begitu saja

" Seenak nya saja meninggal kan orang setelah kau membuat ku terlambat. Pasti dia sengaja membuat ku terlambat dia memang iblis paling kejam." Dengan cepat aku berlari menuju pintu kelas agar tak terlambat

" kehadiran nya saja membuat ku sial begini"

" aku mendengar semua yang kau katakan. Bodoh!!!" sambil tersenyum

Aku tak menyadari nya , bahwa senyum nya begitu mempesona benar-benar mempesoa ku. Ah..., ini gila bukan itu yang aku mau,. Maksud ku kenapa dia masih ada di sana bukan nya tadi dia sudah pergi

" Kau mau diam di situ berapa lama , cepat lah...tadi kau bilang tak ingin di tinggal "

" A...aku tak bicara begitu.kapan aku bicara begitu?"

" Kau mau ikut atau aku tinggal "

"Apa boleh buat "

Sialan..., apa boleh buat mau tak mau aku ikut, habis tak mungkin aku berdiri saja di depan koridor , aku juga tidak ada tempat tujuan lain,lebih baik aku ikut saja. Tunggu dulu, kenapa aku tidak berpikir panjang ? mendadak langkah ku berhenti sedangkan Albert masih melanjut kan langkah nya. Dia kan devil, anak paling nakal , apa jadi nya jika aku hanya berdua saja dengan nya tanpa tau tujuan kemana? Huwa...., jangan-jangan dia mau melakukan......

Tidak.., aku tak mau lebih baik aku lari saja dari pada semua nya terlambat.

" Lambat sekali !!!! bisa kah kau melangkah lebih cepat?"

Aku masih belum berani membalikan badan ,tapi aku bisa merasakan aura dingin dari nya di sekujur tubuh ku ini. Aura yang begitu hebat semakin dekat semakin dekat .aku rasa dia berjalan menuju kea rah ku.

" Kau manusia lambat yang pernah aku temui...."

Tiba –tiba aku merasakan dingin itu di sekitar tangan ku lebih kuat dari pada yang tadi, setelah aku melihat kearah tangan ku ,dia memengang lengan ku. Mati..., aku pasti mati bahkan aku merasa kaki ku

tak dapat bergerak menghindar ,benar-benar kekuatan luar biasa. Dengan cepat dia menarik tangan ku , dan dengan bodoh nya kaki ini mengikuti langkah kaki nya.

" Aku tak mau mengikuti mu..., lepas kan aku "

" Kau mau membawa ku ke mana?"

" Berisik sekali!!! Diam dan ikuti saja "

"Kau mau apakan aku? Kalau kau berani macam-macam dengan ku , aku akan teriak"

Langkah Albert berhenti sejenak dan aku melihat Albert memperhatikan ku lebih detail dari pada sebelum nya. Dasar mesum apa kau tak pernah lihat wanita!!! Terdengar suara tawa dari nya

Wanita seperti ini tak mungkin membuat ku tertarik pikir Albert . masih banyak wanita lain, toh aku juga tidak tertarik dengan wanita. Manusia lemah,tapi dia bisa jadi mainan ku sekarang. Senyum merekah dari wajah Albert,senyum yang di singung kan disebelah wajah kanan nya senyuman devil

Kenapa dia tersenyum begitu sungguh membuat ku tak bisa lepas dari pandangan wajah nya. Aku sungguh tak bisa berpaling, bantu aku. Ayo lah putar kepalamu kenapa hanya melihat diri nya. Sadarlah jeclyn.

"Wanita seperti mu tidak membuat ku tertarik sama sekali "

"A... apa kau bilang kau? Tidak punya sopan santun. Walau aku tak cantik-cantik banget aku juga masih punya daya tarik. Tidak sopan!!!!" Geram diri ku

"Oh..., ya" sambil menarik tangan Jeclyn dengan kuat hingga Jeclyn tertarik dan bergerak maju ke arah Albert tepat jatuh di dada Albert

" Jadi..., kau ingin membuat ku tertarik dengan mu dengan daya tarik mu itu. Nah..,lakukanlah sekarang"

"A...apa maksud mu. Kau gila? Aku tak mungkin mau membuat mu tertarik denganku"

"Atau kau memang tak tau daya tarikmu sama sekali. Tidak punya daya tarik" senyum Albert terukir lagi diwajah nya senyum geli atas tingkah laku Jeclyn.

Brengsek aku di permain kan sama lelaki satu ini , tidak puas kah diri nya mempermain kan ku setelah membuat ku terlambat dan membuat ku malu. Hari ini benar-benar sial aku benci dengan dia sungguh benci. Lenyap lah dari muka bumi ini jangan ganggu ketenangan hidup ku

"well, kau masih ingin di pelukan ku?"

Dengan cepat aku menjolak diri nya menjauh dari ku, aku benar-benar lupa dan aku merasa muka ku memerah gara-gara pelukan nya. Bukan hari ini terlalu panas membuat muka mu memerah,aku tak bisa membohongi diri ku sendiri jika diri nya memang tampan dan lagi aku tidak pernah berdiri sedekat ini dengan lelaki, keberadaan nya sedekat ini membuatku menjadi salah tingkah