Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

7

Malam sudah berganti dini hari, tetapi seorang lelaki yang berada di balkon apartemennya masih belum memejamkan matanya.

Yah dia Akmal mantan kekasih Ayunda .

Masih teringat dengan jelas pesan dari David kala itu setelah dirinya mengantarkan Ayunda pulang dari acara aqiqah anak dari bossnya.

[Kau memang mantan kekasihnya, tapi aku suaminya. Jadi aku lebih berhak atasnya dari pada dirimu. Jadi jangan pernah berharap pada istriku lagi, karena apapun yang terjadi aku tidak akan melepaskannya] kira-kira itulah pesan yang dikirim David kepada Akmal.

"Hah,," Akmal menghela napasnya.

"Apa aku sudah tidak ada harapan lagi untuk memilikimu Bee, aku sangat terluka melihat kau diduakan oleh David. Jika saja David tidak menduakanmu apapun yang terjadi pasti tidak akan mengharapkanmu lagi Bee,, tapi sekarang apa aku salah jika aku ingin merebutmu kembali dan membahagiakanmu dengan caraku sendiri" gumam Akmal dalam kesendiriannya.

****

Pagi ini Ayunda kembali beraktivitas seperti biasa membantu menyiapkan sarapan lalu bersiap.

Setelah dirasa penampilannya sudah siap Ayunda kembali turun kemeja makan untuk sarapan dan seperti biasa disana sudah ada suami,madu dan mertuanya.

"Pagi semua" sapanya dengan senyuman yang selalu ditampilkan seolah-olah dirinya baik-baik saja

Dan untuk pertama kalinya juga David tidak menjawab sapaannya.

Setelah berbasa-basi menyapa Ayunda lalu duduk menikmati sarapan yang entah bagaimana rasanya. Sungguh sangat menyesakan dada bagi Ayunda orang yang seharusnya menjadi penguat untuknya malah mengacuhkannya.

Setelah sarapan selesai akhirnya David bersuara

"Biar kuantar" ucap David ketika Ayunda akan melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu

"Iya" jawabnya

Lalu David segera beranjak setelah sebelumnya mencium kening dan mengusap perut istri keduanya itu. Ayunda yang melihat itu langsung memalingkan wajahnya agar tidak melihat pemandangan yang membuatnya semakin sesak.

Bolehkah Ayunda merasa iri,,,,?

"Ayo" ajak David kepada Ayunda setelah berpamitan kepada istri keduanya

Didalam mobil keduanya tidak ada yang membuka suara. Biasanya jika didalam mobil seperti ini David selalu menggoda Ayunda entah itu dengan mengenang masa-masa Ayunda atau dirinya semasa sekolah dulu.

Paling tidak diiringi dengan obrolan tapi sekarang Davidnya berubah.

Hingga akhirnya mereka tiba diparkiran cafe milik Ayunda.

"Terimakasih mas" ucap Ayunda ketika hendak turun

"Turunlah" ucap David tanpa menjawab ucapan Ayunda.

Lalu Ayunda segera turun dari mobil milik David sampai mobil suaminya itu pergi meninggalkan parkiran barulah Ayunda masuk kedalam cafenya.

Didalam ruangannya Ayunda kembali melamun.

Apa hanya karena dirinya diantar pulang oleh Akmal yang notabennya mantan kekasihnya jadi David marah.

Apa berarti David cemburu? Dan artinya David masih mencintainya.

Jika benar begitu alangkah senangnya Ayunda,memikirkan bahwa David masih mencintainya saja Ayunda tersenyum.

****

Sedangkan David dalam ruangannyapun bergumam sendiri.

"Aku tidak akan melepaskan Ayunda apapun yang terjadi. Karena aku sudah berjuang hingga sampai ke tahap ini dan kau Akmal tidak akan bisa memilikinya kembali" gumam David sambil mengepalkan tangannya.

****

Hari terus berganti tidak terasa kandungan Bella sudah memasuki bulan kesembilan, yang artinya sebentar lagi akan melahirkan.

Semakin hari perhatian David hanya tercurahkan untuk istri kedua dan calon anaknya saja.

Ayunda yang melihat perlakuan suaminya itu merasa bukan seperti istrinya lagi. Lebih tepatnya hanya untuk mengurusnya dan memberikan hak nya saja.

Bolehkah Ayunda merasa iri,,?

Bolehkah Ayunda merasa kecewa,,?

Tapi yang bisa Ayunda lakukan hanya menerima semua perlakuan David yang sepertinya sudah tidak mencintainya lagi.

Ayunda hanya bisa menangis dikala malam hari.

***

Siang ini Ayunda pulang cepat dari cafenya.

Sesampainya dirumah, sepi tidak ada suaminya,Bella ataupun mertuanya.

Lagi jalan-jalan pikir Ayunda,kebetulan hari ini weekend jadi mungkin seperti biasa mereka keluar untuk jalan-jalan.

Ayunda sudah tidak heran lagi akan hal itu.

Ayunda terus menaiki tangga untuk menuju kekamarnya tetapi belum juga sampai didepan pintu, bibi memanggilnya.

"Mba Ayu" panggil bibi dari belakang Ayunda lalu Ayunda menolehkan kepalanya.

"Iya bi" jawab Ayu sambil menghentikan langkahnya.

" Itu ,,saya cuma mau menyampaikan pesan den David, kalau nona Bella sedang melahirkan di rumah sakit harapan bunda" ucap Bibi memberi tahu Ayunda.

"Melahirkan sekarang bi?" tanya Ayunda memastikan.

"Saya kurang tau mbak,,, tadi sih seperti biasa mereka pamitnya mau jalan tapi tidak lama malah den David mengabari sedang dirumah sakit kalau non Bella mau melahirkan" jelas bibi

"Owh yasudah nanti saya kesana jenguk Bella. Terimakasih ya bi" ucap Ayunda.

"Iya mbak,, mari" pamit bibi

Setelah bibi pergi, Ayunda melanjutkan langkahnya untuk masuk ke kamarnya.

Ayunda dengan segera membersihkan tubuhnya, karena setelah ini Ayunda akan menjenguk Bella dan anaknya.

Setelah selesai bersiap,Ayunda bergegas untuk segera berangkat ke rumah sakit.

****

Sebelum kerumah sakit, Ayunda menyempatkan diri untuk membeli buah tangan untuk Bella dan anaknya.

Sesampainya dirumah sakit, Ayunda segera mencari ruang perawatan Bella.

Disana ada David yang tengah duduk disamping Bella sambil mengelus punggung tangannya. Tapi Ayunda tidak melihat mertuanya, mungkin ada diruang perawatan bayi pikir Ayunda.

"Mas" panggil Ayunda kepada suaminya dan David hanya menoleh sekilas lalu mengalihkan pandangannya kearah Bella lagi.

Sungguh sangat sakit yang Ayunda rasakan diacuhkan oleh orang yang dicintainya.

Ayunda beralih kearah Bella.

"Selamat ya Bell" ucap Ayunda sambil mengulurkan tangannya kearah Bella.

"Terimakasih mbak,, semoga mbak Ayu secepatnya menyusul" jawab Bella sambil menerima uluran tangan Ayunda.

Entah itu sebuah do'a atau sindiran tetapi Ayunda hanya menanggapi dengan senyuman.

"Ini ada hadiah dari aku,, semoga kau suka" ucap Ayunda.

Belum juga Bella menerimanya, sang mertua datang sambil mengambil alih hadiah yang diberikan Ayunda untuk Bella.

"Bella tidak butuh pemberian darimu,suaminya masih sanggup membelikannya" ucap Bu Ratih sambil melemparkan hadiah itu.

"Maaf" hanya itu yang diucapkan Ayunda

"Kau juga tidak perlu kesini karena Bella masih menahan sakit, dengan kedatangan kamu nantinya dia tidak bisa istirahat. Lebih baik kamu pulang" ucap Bu Ratih dengan sinis.

David yang melihat perlakuan ibunya terhadap istri pertama nya itu hanya diam. Padahal dulu David selalu membelanya jika sang ibu menyudutkannya tetapi sekarang memandang saja tidak apalagi membela.

"Bolehkah aku melihat bayinya sebentar saja" pinta Ayunda

"Tidak bisa,,, sudah lebih baik kamu pergi dari sini" kata Bu Ratih sambil menunjuk arah pintu.

"Pulanglah" ucap David dingin.

"Baiklah ,, permisi" pamit Ayunda lalu melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan ini yang sebelumnya mengambil kembali hadiah yang dilemparkan mertuanya tadi.

Ayunda memutuskan pulang,karena suaminya juga tidak mengharapkan kehadirannya.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel