5. Bosan Hidup
"Menyingkir!" Lynette tidak bisa keluar jika Lake masih menghalangi jalannya.
"Sayang sekali, aku memiliki keinginan untuk membuatmu tidak keluar dari bilik ini untuk waktu yang lama."
"Lake, jika kau berpikir bahwa aku adalah wanita murahan yang bisa kau tiduri di manapun kapan saja, maka kau salah. Aku bukan pelacur!" Lynette menatap Lake dengan tajam. Saat ini harga dirinya terluka, ia merasa begitu direndahkan.
Lake tidak pernah menganggap Lynette seperti pelacur. "Aku tidak berpikir kau seperti itu."
"Jika tidak maka biarkan aku pergi!" bengis Lynette. "Atau aku akan berteriak, setelah ini orang-orang akan menangkap kau bersamaku. Lalu, Gricelle akan tahu bahwa prianya bersama dengan wanita lain di bilik toilet!"
Lake mengangkat tangannya lalu kemudian membelai wajah Lynette dengan punggung tangannya. "Cemburu, hm?"
"Aku tidak memiliki hak untuk cemburu! Lake, aku sudah meminta maaf atas kesalahanku. Jadi, berhenti bermain-main denganku!"
"Aku suka bermain-main denganmu, jadi aku tidak bisa berhenti."
"Apa sebenarnya yang kau inginkan dariku?"
"Bukankah kau menyukaiku? Jadilah wanitaku."
"Aku tidak sudi menjadi simpanan!"
"Siapa yang mengatakan kau akan jadi simpanan?"
"Lake, kau sudah memiliki Gricelle, tapi kau masih ingin aku jadi wanitamu. Bukankah kau terlalu rakus? Aku tidak akan pernah menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain." Selain mengandung sebelum menikah, Lynette juga tidak akan pernah menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. Ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh ibunya.
"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Gricelle. Aku hanya menganggapnya sebagai temanku."
Lynette menatap Lake seksama, apakah pria ini mengatakan yang sebenarnya?
"Nanti malam datang ke tempatku untuk melanjutkan pembicaraan kita. Sahabatmu mungkin akan mencarimu." Lake kemudian mencium pipi Lynette lalu setelahnya meninggalkan bilik toilet itu.
Lynette tertegun. Apa yang baru saja terjadi? Jadilah wanitaku? Apakah ini nyata? Lynette tidak bisa mempercayai ini meski ia benar-benar ingin mempercayainya. Bagaimana jika Lake hanya mempermainkannya saja? Bagaimana jika ini adalah cara balas dendam Lake padanya?
Setelah beberapa saat, Lynette keluar dari bilik. Ia menatap dirinya di cermin, wajahnya saat ini masih terlihat terkejut.
Lynette keluar dari toilet, ia pergi ke kantin dan menghampiri Amora.
"Aku sudah memesankan makanan untukmu, sebentar lagi akan diantar." Amora memberitahu Lynette.
"Ya, terima kasih, Amor."
"Dengan senang hati, Lyn."
Lynette melihat ke arah lain, tanpa sengaja ia melihat Lake yang saat ini sedang bersama dengan Diego, Nathan, Megan dan juga Gricelle.
Apakah benar hubungan Lake dan Gricelle hanya teman?
"Apakah kau ingin pindah tempat?" Amora bertanya perhatian. Ia tidak ingin Lynette sedih melihat Lake dan Gricelle.
"Tidak perlu pindah ke mana pun." Lynette tidak akan bisa menghindar selamanya.
"Lynette, ayo ikut ke arena balapan malam minggu nanti. Aku akan memperkenalkanmu pada teman-temanku. Mungkin kau akan menyukai salah satu dari mereka." Amora ingin Lynette berhenti memikirkan Lake. Di dunia ini laki-laki tidak hanya Lake saja.
"Itu terdengar cukup menarik." Lynette tidak menolak ajakan Amora. Sesekali ia harus datang ke tempat seperti itu untuk menambah wawasannya tentang pergaulan anak-anak di ibu kota.
Amora sudah beberapa kali mengajaknya untuk pergi ke arena balapan, tapi ia selalu menolak karena merasa tempat seperti itu tidak akan cocok dengannya.
"Baiklah, kalau begitu kita sepakat."
"Ya."
**
Malam harinya Lynette tidak pergi ke kediaman Lake, ia tiba-tiba tidak enak badan.
Di kediamannya, Lake menunggu Lynette, tapi Lynette tidak kunjung datang. Lake akhirnya menghubungi Lynette, ia sudah mendapatkan nomor ponsel Lynette saat ia meminjam ponsel Diego tadi.
Lake memiliki ingatan yang sangat baik, ia bisa ingat nomor ponsel Lynette tanpa menyalinnya.
"Di mana kau?"
"Siapa ini?"
"Lake."
Lynette terbangun karena suara ponselnya, jadi ia pikir ia mungkin salah dengar. Wanita itu membuka matanya lalu melihat ke nomor ponsel tidak dikenal yang tertera di layarnya.
"Kenapa kau tidak datang ke kediamanku?"
Mata Lynette yang berat kini terbuka sepenuhnya setelah mendengar suara orang yang menghubunginya. Itu adalah Lake. Ini pertama kalinya pria itu menelponnya.
"Aku tidak harus datang hanya karena kau menngatakan agar aku datang."
"Lynette, jangan menguji kesabaranku."
"Sudah malam, aku tutup." Lynette menutup panggilan itu.
Lake menatap ke layar ponselnya dengan kesal, ia mencoba menghubungi Lynette lagi, tapi kali ini nomor poensel wanita itu tidak bisa dihubungi.
"Lihat saja nanti, aku pasti akan menghukummu dengan keras!"
**
Dua hari Lynette tidak kuliah, hari ini ia merasa lebih baik, tapi ini akhir pekan jadi ia masih tidak pergi ke kampus.
Waktu berlalu, Lynette sudah dijemput oleh Amora menggunakan mobil. Sangat jarang Amora pergi dengan mobil, wanita itu biasanya akan mengendarai motor kesayangannya.
Di dalam mobil yang atapnya terbuka, Lynette dan Amora bernyanyi dengan riang dan gembira. Keduanya sesekali bersorak lalu kemudian tertawa.
Lynette mengulurkan tangannya keluar, ia suka udara malam yang dingin.
Tiga puluh menit kemudian, mereka sampai di arena balap yang sudah dipenuhi oleh banyak orang.
Amora turun dari mobil begitu juga dengan Lynette. Wanita itu kemudian membawa Lynette ke kelompoknya.
"Siapa yang kau bawa ini, Amora?" Seorang pria bertanya pada Amora. Pria itu menatap Lynette dengan ramah. Tidak hanya pria itu, teman-teman Amora yang lainnya juga menatap Lynette.
"Ini adalah Lynette, sahabatku. Lynette ini adalah Mark, dia adalah pemimpin kelompok kami." Amora memperkenalkan Lynette pada Mark.
Mark memiliki penampilan yang maskulin dengan wajah tampan. Tidak heran jika Mark dikelilingi oleh banyak wanita cantik.
"Senang berkenalan denganmu, Lynette."
"Ya, senang berkenalan denganmu juga, Mark."
Setelah Mark, Lynette berkenalan dengan banyak pria lain. Dari anggota kelompoknya, Amora membawa Lynette berkenalan dengan kelompok lain.
Dari posisi lain tempat itu, Nathan menangkap keberadaan Lynette. Ia mengambil foto lalu segera mengirimkan foto itu ke grup obrolan yang hanya berisi tiga anggota.
Diego, saudarimu ada di sini. Lihat betapa banyak pria yang menatapnya nakal!
Tujuan Nathan adalah untuk memberitahu Diego, tapi yang bergerak lebih cepat adalah Lake.
Diego juga segera pergi ke arena balap setelah menerima pesan dari Nathan.
Setengah jam kemudian Lake sampai, pria itu segera mencari keberadaan Nathan.
"Kau datang." Nathan agak sedikit heran dengan keberadaan Lake di sini.
"Aku merasa sedikit bosan, jadi aku memutuskan untuk mencari udara segar."
"Lihat di sana! Lynette sedang minum dengan beberapa pria." Nathan menunjuk ke arah keberadaan Lynette. Seperti yang dikatakan oleh Nathan, Lynette memang bersama dengan beberapa pria, tapi di sana juga ada Amora.
Kedua tangan Lake mengepal kuat. Ia tahu dari Diego bahwa Lynette sakit, tapi malam ini wanita itu sudah ada di tempat seperti ini.
Sepertinya akan lebih baik jika ia membuat Lynette tidak bisa turun dari ranjang.
Dari tempatnya, Lake bisa melihat Lynette tersenyum manis sembari mengobrol dengan beberapa laki-laki. Kenapa Lynette bisa tersenyum seperti itu pada orang lain dan tidak padanya?
Lake merasa semakin marah. Apa tujuan Lynette datang ke sini? Apakah wanita sialan ini sudah bosan hidup?
Ponsel Nathan berdering. Itu adalah panggilan dari Diego.
"Ada apa, Diego?"
"Aku tidak bisa menjemput Lynette, Iris tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit karena sakit perut. Tolong jaga Lynette untukku."
Iris adalah tunangan Diego, dua hari lalu Iris kembali dari luar negeri karena sedang libur, jadi Diego menghabiskan waktu dengan Iris. Karena Iris sakit, Diego memilih untuk menjaga Iris, tunangannya itu akan kembali ke luar negeri lagi lusa.
"Baik. Tidak perlu khawatir pada Lynette, kau urus saja Iris."
"Terima kasih, Nathan."
"Tidak perlu sungkan."
Panggilan itu kemudian berakhir.
"Iris dilarikan ke rumah sakit, jadi Diego tidak bisa menjemput Lynette." Nathan memberitahu Lake.
"Aku akan membawa Lynette kembali."
"Kau serius?"
"Ya."
"Baiklah kalau begitu." Nathan tidak curiga pada kebaikan Lake. Lynette adalah saudari Diego, jadi sudah sepantasnya ia dan Lake ikut menjaga Lynette.
Lake segera mendekati Lynette dengan aura dingin menyengat di sekujur tubuhnya. Saat ia sampai di dekat Lynette, ia segera meraih pergelangan tangan Lynette, membuat Lynette terkejut.
"Diego memintaku untuk membawamu pulang." Lake bersuara dingin. Wajahnya yang suram membuat beberapa pemuda di sana tidak berani memprovokasinya. Siapa yang tidak kenal Lake Maverick? Meski Lake jarang datang ke arena balap, tapi ia masih cukup terkenal karena kemampuan balapnya yang hebat.
Lake selalu menjadi juara ketika ia memutuskan untuk ikut dalam pertandingan.
"Lake, Lynette datang bersamaku, aku akan membawanya pulang bersamaku." Amora bersuara. Ia ingin mencarikan pria untuk Lynette, tapi Lake datang mengacau.
"Kau akan pulang bersamaku atau tidak, Lynette?" Lake mengabaikan kata-kata Amora.
Lynette melihat ke arah Amora. "Aku akan pulang bersama Lake. Aku akan menghubungimu nanti."
Amora tidak bisa menahan Lynette. "Baiklah, hati-hati di jalan."
"Ya."
Lake melangkah duluan, ia masih menggenggam tangan Lynette. Langkah pria ini lebar dan cepat, Lynette hampir kesulitan mengimbanginya.
Perasaan Lynette tidak nyaman, wajah Lake tadi terlihat marah. Pria ini mungkin akan membuat masalah lagi dengannya.
tbc
