

Cerita


Menikah Dengan Pengacara Perceraianku
Pada tahun ketujuh pernikahan kami, sekretarisnya mengirimiku sebuah foto hasil check up rutin kehamilan. [Maaf, Bu, aku salah kirim], tulisnya. Tapi ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada bulan lalu, dia mengirimiku foto celana dalam pria. Celana dalam itu adalah hadiah ulang tahun pernikahan ketujuh yang aku pilih untuk suamiku. Sekarang celana dalam itu dibuang begitu saja ke dalam tempat sampah. "Ayo kita bercerai saja." Aku kira dia sudah tidak sabar untuk bercerai denganku. Tapi matanya malah kemerahan menahan tangis. "Seumur hidupku, yang aku inginkan hanyalah kamu. Jangan tinggalkan aku." Kata-kata ini dulu pernah membuatku rela menurutinya dan membuat diriku tersakiti. Sekarang, persetan dengan kata-kata bualannya itu!


Single & Happy
"Pada hari ulang tahun Selin, tunanganku, Bryan, berlutut di depan semua orang untuk melamarnya. Dia berkata padaku, "Amanda, kamu harus memahami, Selin hanya ingin memenuhi keinginannya." "Aku pada akhirnya tetap akan menikah denganmu." Malam itu, aku dengan lapang hati melepas cincin tunangan dan memilih untuk membatalkan pertunangan kita berdua. Kemudian, dia berlutut di depanku dan mengakui kesalahannya. "Hei, kamu juga harus memahami, keinginanku adalah menjauh darimu dan kembali menjadi lajang."