Pustaka
Bahasa Indonesia
Penulis
Desti Anggraini
302.0K
Kata
3
Cerita

Cerita

Lebih baik janda, daripada menderita!

1.0K·Desti Anggraini

Salah satu tujuan dari pernikahan adalah memiliki keturunan. Keluarga yang sudah memiliki keturunan, membuat hidup mereka lebih berwarna. Jika kebanyakan pasangan akan berbahagia dan menyambut kelahiran anak pertama mereka dengan suka cita. Namun berbeda dengan Dito, suami Indah. Suami Indah justru melihat kelahiran bayi perempuannya sebagai nasib buruk yang hadir. Bagi Dito anak laki-laki adalah kebanggaan. Sedangkan anak perempuan adalah beban. Kelahiran bayi cantik yang tidak diharapkan suaminya menjadi pemicu karamnya pernikahan suci mereka. Semua penghinaan, caci maki dan hujatan, Indah terima di hari kelahiran bayinya sebagai hadiah dari Dito. Bahkan disaat luka operasinya masih basah, Indah di hadapkan dengan seorang wanita yang dibawa oleh suaminya untuk menjadi madunya. Tak ada seorang pun yang dapat menggambarkan rasa sakit yang ia rasakan. Hingga akhirnya Indah memilih untuk menjanda dari pada berbagi. Berbagi cinta, tapi hanya dirinya seorang diri yang menderita. Rintangan apa yang akan dilalui Indah untuk membesarkan putrinya? Sanggupkah, Indah membuat suaminya menyesal karena telah menyakitinya luar dalam?

RomansaTamat

Simpanan!

358·Desti Anggraini

Pernikahan yang begitu sempurna bagi Intan harus hancur oleh sebuah penghianatan sang suami yang diam-diam memiliki simpanan.

RomansaTamat

Batas kesabaran seorang istri!

605·Desti Anggraini

Zalia putri–wanita cantik dari keluarga yang cukup berada. Menikah dengan seorang lelaki yang begitu ia cintai. Demi cinta yang dia miliki, Zalia rela menentang kedua orang tuanya untuk tetap dapat menikah dengan sang pujaan hati. Namun cinta tulus yang Zalia miliki dimanfaat oleh suami hingga ia menjadi sapi perah suami, mertua serta ipar-iparnya. Saat seorang suami tidak pernah sadar akan tanggung jawabnya. Akankah Zalia bisa terus bersabar menjalani takdirnya, dari tulang rusuk berubah fungsi menjadi tulang punggung untuk mereka selama bertahun-tahun? Belum lagi sikap kasar serta bentakan yang diberikan suaminya. Membuat batin dan raga Zalia lelah. Sesabar-sabarnya seorang istri, bukanlah ia tetaplah seorang manusia? Apa yang akan dilakukan Zalia saat sabar yang dia miliki sudah berada di titik akhir?

RomansaTamat