


Cerita


Rumah Tangga
Ilham Al Insani tidak menyangka sama sekali akan terjebak pada pernikahan, dan hidup berumah tangga dengan seorang gadis yang bahkan tak pernah terlintas dalam pikirannya. Membayangkan saja tidak pernah. Apalagi ada rasa cinta? Tidak terlintas sedikitpun dalam benaknya.Jika rumah tangga adalah refleksi dari sebagian keimanan diri, lalu bisakah muara sakinah, mawadah warrohmah akan dapat bertepi tanpa adanya cinta yang menaungi?Benarkah tidak ada cinta dari keduanya?Atau malah, rasa itu tanpa sadar telah terselip lama diantara rasa nyaman yang selama ini meruangi hati.Lalu bagaimanakah Ilham menjalani babak baru dalam hidupnya bersama gadis itu?


Ketika Cinta Bersanding
Bagi Aksara Al Farisi, dia tidak lagi percaya dengan adanya cinta. Jika cinta itu ada, kenapa Rania-istri yang baru dinikahi itu pergi meninggalkannya sendiri. Jika cinta itu ada, kenapa Tuhan malah mengambil ibu dari sisinya.Sementara Khayra harus terjebak pada hubungan rumit dengan laki-laki yang tidak menaruh hati sedikitpun padanya. Hubungan keduanya terjalin atas dasar wasiat terakhir dari sang Kakak.Apa jadinya jika rumah tangga terjalin tanpa adanya cinta yang menaungi? Ataukah Ketika Cinta itu Bersanding, saat Tuhan menautkan dua hati menjadi satu asa, keduanya akan menyadari isi hati masing-masing?


Ketika Hati Memilih
Ia ingin cintanya seperti Mim mati yang bertemu Ba', lalu menjadi Ikhfa Syafawi, seperti cinta yang terangkum samar, namun menggebu dalam hati. Atau seperti Ghunnah, yang selalu mendengung indah dalam jiwa dan nurani.Jika bait Nahwu Alfiyyah ada seribu satu, tapi bait cintaku untukmu lebih dari itu. Apakah aku harus menjadi layaknya Ibnu Malik yang menciptakan seribu syair Nahwu Alfiyyah, agar orang paham Qur'an dan hadits.Dan aku harus membuat seribu syair cinta agar kamu paham bahwa hati dan perasaanku telah memilihmu.Ketika Hatiku telah Memilihmu~~Satya Nayaka~~