Pustaka
Bahasa Indonesia

Pria Keberuntunganku

507.0K · Tamat
Elis
463
Bab
1.0M
View
8.0
Rating

Ringkasan

Diana, seorang putri tunggal dari keluarga Tanoe yang baru mengalami kebangkrutan.Dia pergi memohon pertolongan kepada mantan pacarnya, tetapi ditolak.Dalam keterputusasaannya dia bertemu dan ditolong oleh kakak dari mantannya itu.Dengan tatapan tajam dan dingin pria itu membungkuk, "Apa yang akan kamu tukarkan denganku?"Memegang erat harapan terakhirnya, "Aku...Aku berikan diriku kepadamu."

RomansakontrakPernikahanBaper

Bab 1 Pakaian Berserakan Di Lantai

Bab 1 Pakaian Berserakan Di Lantai

Oktober, Hujan turun dan cuaca sangat dingin hingga menusuk tulang.

Diana mengendarai kendaraannya secara perlahan menuju sebuah kompleks mewah di pusat kota H.

Ini adalah rumah mantan kekasihnya, Jeff.

Keluarga Diana mengalami krisis keuangan, ayahnya dibawa pergi oleh polisi untuk diselidiki, tubuh ibunya semakin hari semakin melemah...

Dia butuh uang, butuh bukti, hanya Jeff satu-satu nya orang yang terlintas dipikirannya yang bisa membantunya.

Berpikir begitu, Diana sedikit tenang, mendorong pintu kemudian masuk.

Lorong itu dingin dan basah, namun ruangan itu terasa hangat, lantai dipenuhi dengan baju yang berserakan, baju pria dan wanita...

Saat ini, dari kamar tidur utama terdengar suara erangan wanita, "Jeff, kau menyakitiku -----"

Diana menghentikan langkah kaki nya, mengulurkan tangan untuk membuka pintu di depannya.

"Aaa, siapa itu!" Wanita di atas ranjang sadar dan segera menutupi dirinya dengan selimut.

Saat penting diganggu, Jeff mengutuk dengan ekspresi muram di wajah nya, berbalik ia melihat Diana dengan wajah pucat berdiri di depan pintu, dengan ekspresi kaget ia bertanya, "Kenapa kau datang?"

Melihat kedua orang tersebut telanjang, Diana merasa jijik, namun tetap memaksakan untuk tersenyum, "Jeff, aku mencarimu untuk mendiskusikan masalah, apakah kau ada waktu?"

"Mencariku?"

Jeff memandangi sosok nya yang cantik, terlihat sindiran di matanya, "Ini sangat langka, aku tidak menyangka bahwa Miss Diana mendatangi ku secara langsung, sungguh angin sedang bertiup."

Diana menekuk punggung tangannya,menunjukkan ketenangan di wajahnya, "Jeff, saat ini aku sungguh butuh bantuan mu, bisakah kau mempertimbangkan hubungan kita sebelumnya dan meminjamkan ku sejumlah uang, aku janji pasti akan segera kukembalikan -----"

"Hubungan kita sebelumnya?"

Jeff seperti mendengar sebuah lelucon, lalu ia tertawa, "Nona Diana, apakah kau kehilangan memori mu? Ketika kau memutuskan hubungan kita, bukankah kau bilang kita sudah tidak ada hubungan, sekarang kau datang untuk meminjam uang? Setelah aku meminjamkan uang, kau akan membayar dengan apa?"

"Dengan dirimu, atau dengan perusahaan keluarga Diana yang bangkrut itu?"

"Jeff-----"

"Sudahlah!"

Dia menyela dengan dingin, "Saat ini aku sedang sibuk, kau boleh keluar atau kau mau temani aku bermain malam ini, aku tidak keberatan mencoba style baru."

Harga diri nya hancur lebur, Diana memandang kedua orang ini, tahu akan sia-sia untuk di lanjutkan, ia memutuskan untuk berbalik dan pergi.

Dia mengerutkan bibirnya yang gemetar, pandangan tajam nya menuju jalan yang di penuhi dengan mobil.

Pada saat yang sama, sebuah mobil hitam Mercedes perlahan mendekat.

"Tuan, nona di depan saya sepertinya adalah kekasih Tuan kedua, Nona Diana."

"Dia?"

Pria yang sedang merapikan dokumen di kursi belakang mengangkat kepalanya, kemudian menatap sosok kurus yang sedang di tengah hujan, dengan rambut basah yang menempel di wajah pucat nya.

Wanita kecil yang penuh semangat di masa lalu, kini terlihat sangat menyedihkan.

Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian, ia melangkah menuju lalu lintas.

Bunyi rem mobil tiba-tiba memecah kesunyian di tengah hujan.

Diana kaget dan seketika terjatuh.

Pengemudi Mercedez juga terlihat sangat terkejut, ia tak pernah menyangka bahwa Diana akan tiba-tiba berlari ke tengah jalan.

Wiper mobil tiada henti menyapu kaca depan mobil, sopir dengan terkejut berkata, "Tuan, ini......Nona Diana-----"

Pria di kursi belakang itu mengerutkan kening, kemudian setelah beberapa saat, ia turun dari mobil.

Diana masih terduduk di lantai, sorot lampu mobil memecah hujan menyorot tubuhnya, memperlihatkan penderitaannya di depan orang-orang.

Sebuah payung hitam besar membentang di atas kepalanya, dan hujan yang turun membasahi tubuhnya tiba-tiba berhenti.

Diana tegang, tiba-tiba terlihat sepasang sepatu kulit hitam sedang menginjak air hujan yang berlumpur, itu adalah kaki ramping seorang pria, dan ia memandang ke atas......

Dijumpai nya wajah yang akrab.