Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1 Pengantin Pria Dan Wanita Melarikan Diri Dari Pernikahan

Bab 1 Pengantin Pria Dan Wanita Melarikan Diri Dari Pernikahan

Aula lantai satu The Garden Hotel, Hotel termewah di kota A dipenuhi dengan suara orang-orang dan keramaian yang sangat luar biasa, orang-orang pun sedang duduk bersebelahan dan ngobrol dengan orang yang duduk disampingnya, pembahasan mereka semua tentang tema utama hari ini, pernikahan antara Grup Su dan Grup Luo.

"Benar-benar tidak disangka, Grup Su sebesar ini bisa mengadakan pesta pernikahan dengan Grup Luo!"

"Group Luo beruntung sekali yah! Hanya saja masih belum tahu dari Grup Luo siapa yang menikah?"

"Sepertinya Putri dari Direktur Luo Shi yang cantik itu, Flora Luo..."

Suasana di luar sudah sangat meriah, dan lagi dandanan pengantin perempuan di ruang riasnya lebih meriah lagi.

Alasannya karena pengantin perempuan yang sesunggunya Flora Luo kemarin malam sudah melarikan diri dari pernikahan ini ke luar negeri, jadi agar acara pernikahan ini tetap terus berjalan, Leonard menyuruh putri kandungnya Serena Luo untuk menggantikan Flora, tetapi Serena tidak mau.

"Pa, aku tidak mau menggantikan Kak Flora."

Wanita mana yang mau menikah dengan laki-laki yang belum pernah di lihatnya? Terlebih lagi, laki-laki ini awalnya adalah calon suami kakak tirinya.

"Kamu harus menjalankan pernikahan ini, tidak ada tawar menawar lagi." Leonard berkata dengan mukanya yang dingin.

Serena menghela nafas dan menutup mulutnya sambil berkata: "Aku ga mau, kalau kamu mau nikah ya sudah kamu saja yang nikah sana."

Mendengar perkataan Serena, muka Leonard menjadi tambah marah, dia mengangkat tangannya dan mau menampar muka Serena.

"Leonard, jangan tampar dia." Wanita yang cantik dan anggun yang berdiri di samping Leonard menghalangi tangannya, lalu dengan muka yang lembut melihat kearah Serena dan berkata: "Serena, jangan buat papa kamu marah, cepat minta maaf dengannya."

Mendengar perkataan wanita itu, muka Serena langsung memerah dan merasa bersalah, "Bibi Bella He, aku tidak mau minta maaf dengannya, dan lagi aku tidak mungkin menggantikan Kak Flora untuk menikah."

"Hal ini bukan kamu yang urus!" Mata Leonard langsung melototi Serena.

Dibawah mata wanita itu terlihat sebutir cahaya dari air matanya yang hendak bergelinding, tetapi dengan cepat ia langsung menghapusnya, matanya berbinar-binar karena air matanya, dengan berat dia melihat ke arah Leonard dan berkata: "Leonard, kalau tidak kita batalkan saja pernikahan ini....."

Dia belum selesai berbicara, pembicaraannya sudah dipotong oleh Leonard, "Pernikahan kali ini, kalau dia mau nikah yang nikah, kalau tidak mau juga harus tetap menikah!" selesai berbicara ia menunjuk-nunjuk gaun pengantin yang sedang digantung di lemari baju itu, "Cepat ganti baju, tunggu waktunya sudah sampai langsung keluar dan kita adakan acaranya."

Setelah menyelesaikan pembicaraannya ia tidak menunggu respon dari Serena dan langsung menarik wanita itu keluar dari ruangan itu.

Setelah mereka pergi, ruang rias itu terasa sepi, Serena melihat gaun pengantin yang indah itu, perlahan demi perlahan matanya semakin memerah, dan hatinya juga semakin merasa tertekan dan merasa bersalah........

Emangnya kenapa Kak Flora sudah keluar negeri, malah harus aku yang harus menggantikannya menikah?

Dia baru saja tamat S1, dia baru saja berangan-angan untuk kerja di kantoran, perjalanan hidupnya baru saja mulai, dia belum mengutarakan kata hatinya pada orang yang ia cintai, sekarang ia malah harus menikah dengan laki-laki yang tidak dilihatnya?"

"Tidak, aku tidak mau!" Dengan keras Serena menggigit bibirnya, lalu memutarkan badannya, selangkah demi selangkah berjalan menuju pintu utama.

Dengan perlahan ia membuka pintu itu dan melihat keluar melalui cela pintu itu, namun ternyata Leonard sudah menyuruh penjaga untuk menjaganya agar tidak melarikan diri dari sana.

Dia menggenggam erat pegangan pintu itu lalu menutup pintu itu dengan perlahan dan menguncinya.

Setelah mengunci pintunya, Serena menarik nafas dalam-dalam seperti orang yang baru melakukan keputusan yang sangat penting, pandangannya tertuju ke luar jendela.

Kamar ini ada dilantai satu, kalau saja dia memecehkan kaca jendelanya, maka ia bisa keluar dari sini dan melarikan diri dari pernikahan ini, lalu ia bisa pergi mencari orang yang ada didalam hatinya......

Dengan gugup Serena mengangkat kursi yang ada didepan meja riasnya lalu dengan keras dia menghantamkannya ke jendela itu.

Suara "Plak" pun berbunyi, walaupun tidak keras sekali, tetapi di tengah malam seperti ini suaranya sangat jelas.

Namun kaca jendela itu tidak langsung pecah, hanya ada retakan-retakan di jendela itu.

Dari luar terdengar suara, "Nona Luo, kamu sedang ngapain...."

Serena tidak menbalasnya, mengangkat kursi yang masih ada ditangannya dan menghantamkannya lebih keras lagi ke jendela itu sampai akhirnya pecah.

Seiring dengan suara pecahan kaca yang keras, kaca jendelanya pun pecah menjadi serpihan-serpihan besar, dan juga beberapa serpihan itu pun melukai tubuh Serena.

Serpihan kaca itu mengoyak gaun, tangan dan kaki Serena, ada beberapa luka goresan yang cukup dalam, tetapi Serena malah tidak peduli dengan semua itu, karena dari belakangnya sudah terdengar suara gedoran pintu.

Dia mengangkat gaunya dan menginjak pecahan kaca yang ada dilantai lalu dengan bergegas melarikan diri dari kamar itu...........

Pada waktu yang bersamaan, di kamar peristirahatan pengantin pria, Ralphie Su terus menatap kelap kelip lampu neon yang ada di luar jendela, dan dia terlihat sangat kesepian.

Felix Zhou sekertarisnya yang berdiri tidak jauh dibelakangnya hanya bisa membungkukkan badannya dan tidak berani mengeluarkan suara apa-apa.

Tidak tahu sudah berlalu berapa lama, tiba-tiba Ralphie membuka mulut, "Kenapa acara pernikahan ini bisa berjalan sesuai yang di rencanakan?"

Suaranya yang sangat enak didengar itu, suranya sangat lembut, tetapi nada bicaranya seperti itu malah langsung membuat Felix yang berdiri dibelakangnya bergemataran.

"Kemarin malam Bella sudah membantu Flora melarikan diri keluar negeri, tetapi Leonard malah menyuruh Serena untuk mengantikannya."

"Serena?" Nada bicaranya sangat tenang, seolah dia sedang mendeskripsikan sarapan apa yang akan dia makan besok pagi, tetapi kata-kata yang keluar dari mulutnya bisa menyakiti orang lain.

Felix mengira Ralphie ingin tahu siapa Serena, lalu ia pun segera menjelaskannya: "Serena adalah anak kandungnya Leonard, dia lebih kecil dari Flora dua bulan. Di luar, semua orang mengira Flora adalah anak tirinya, namun sebenarnya Flora adalah anak kandung Leonard dengan Bella, tetapi karena Leonard takut membocorkan rahasia keluarganya, jadi dia terus berbohong kalau Flora adalah anak tirinya......"

Felix belum menyelesaikan pembicaraannya, Ralphie langsung mengangkat tangannya dan menghentikan kata-kata Felix, "Orang tua itu menyediakan berapa banyak orang?"

Dalam waktu dua detik, Felix lalu memberitahukan Direktur mereka, "20-an."

Ralphie berkata dengan nada dingin, "Rela sekali dia mengorbankan anak darahnya."

Felix membuka mulutnya tetapi pada akhirnya ia tidak mengatakan apa-apa.

Ayahnya takut Direktur Su mereka melarikan diri, jadi ia mengutus dua puluhan penjaga untuk menjaga Direktur.

Kalau di lihat memang terlihat ketat, sampai semua dokumen yang diantarkan sekertarisnya pun sudah melewati pemeriksaan yang berlapis-lapis.

Setelah terdiam beberapa detik, Ralphie bertanya, "Orang yang aku suruh kamu atur, kamu sudah atur semuanya?"

"Sudah beres." Sampai disini, Felix lalu terdiam, Direktur Su mereka untuk melarikan diri dari pernikahan ini, ia sudah mempersiapkannya dengan baik-baik.

Awalnya dia merencanakan untuk menyuruh pengantin perempuan yang melarikan diri, tetapi sepertinya rencana ini tidak berjalan mulus, lalu ia pun menggunakan rencananya yang kedua, melarikan diri.

Ralphie dengan santai berkata: "Beritahu mereka dulu."

"Baik". Felix mengangukkan kepalanya, lalu dengan langkah cepat meninggalkan ruangan itu.

Setelah Felix meninggalkan ruangan itu kira-kira lima menit, terdengar suara keributan dari depan.

Sambil menahan pintu ruangan peristirahatan itu, Felix bergegas masuk kedalam, "Direktur Su, sudah boleh pergi."

Ralphie dengan santai menjawab "Iya", lalu mengikuti Felix keluar dari ruang peristirahatan itu.

Ada kekacauan terjadi di lorong, dan orang-orang yang berantakan semuanya berkerumun menjadi satu.

Ralphie tidak mengerutkan alisnya sama sekali, dan dibawah perlindungan Felix pergi dari kerumunan orang-orang itu.

Setelah Ralphie melarikan diri beberapa menit, dari luar terdengar suara jeritan, "Gawat, pengantin wanita sudah melarikan diri!"

Seiring dengan suara jeritan itu, di sana juga terdengar suara jeritan, "Gawat, pengantin pria sudah melarikan diri!"

Tamu yang merada di aula utama, setelah mendengar kabar itu pun langsung terkejut, ada apa ini? Pengantin pria dan wanita melarikan diri dalam waktu yang bersamaan? Apakah mereka sudah janjian?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel